Infrastruktur di Papua Bermanfaat Bagi Masyarakat
Oleh : Alfred Jigibalom )*
Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan di Papua dipercepat dan diperbanyak. Aneka infrastruktur mulai dari jembatan, jalan raya, hingga bandara, dibuat demi masyarakat. Pembangunan fasilitas umum ini akan mempermudah mobilitas warga di Bumi Cendrawasih.
Dahulu Papua identik dengan wilayah yang kurang disentuh oleh modernitas dan mendapat streotype negatif. Namun sekarang keadaan di sana sebaliknya. Bumi Cendrawasih menjadi salah satu tujuan wisata favorit turis lokal maupun asing dan berubah menjadi wilayah yang modern dan maju pesat.
Kemajuan di Papua adalah buah dari keseriusan pemerintah dalam membangun berbagai infrastruktur. Pertama, ada Jalan Trans Papua yang membentang sepanjang lebih dari 4.000 KM. Jalan ini akan membuat waktu tempuh saat perjalanan jadi dipersingkat. Jika dulu ingin ke kampung lain bisa sehari semalam karena hanya ada jalan setapak, sekarang hanya butuh beberapa jam saja.
Jalan Trans Papua yang panjang dan mulus akan bemanfaat bagi masyarakat Papua yang profesinya sebagai pedagang. Mereka bisa mengirim barang yang akan dijual lebih cepat, sehingga dipercaya oleh customer. Sehingga bisnisnya makin lancar dan mendapatkan keuntungan lebih maksimal.
Dengan adanya Jalan Trans Papua, maka biaya pengiriman barang juga makin irit. Karena sebelumnya harus via udara, saat ini bisa melalui Jalan Tans Papua. Sehingga tak perlu membeli avtur yang mahal, tetapi cukup bensin biasa. Saat biaya kirim ditekan, maka otomatis harga barang juga menurun, sehingga rakyatlah yang diuntungkan.
Selain itu, akses jalan yang bagus dan mulus akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan. Saat sakit, mereka bisa melarikan sepeda motor via Jalan Tans Papua ke klinik atau puskesmas. Atau ketika keadaan genting, mobil ambulans dan kendaraan lain yang membawa dokter atau bidan bisa melewati jalan itu dan menyelamatkan pasien lebih cepat.
Elisa Nian, Kepala Kampung Bring Kabupaten Jayapura menyatakan bahwa infrastruktur jalan sangat bermanfaat untuk membangun kampung. Ini adalah bukti perhatian dari pemerintah Indonesia. Dalam artian, warga sipil juga merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur ini.
Infrastruktur lain yang membuat wajah Papua tampak berbeda adalah Bandara Internasional Sentani. Bandara ini tampak sangat modern dengan desain eksterior yang elegan. Dengan bandara yang sudah berstandar internasional, maka akan menarik turis asing untuk berwisata ke Papua pasca pandemi.
Dengan begitu, maka pemerintah daerah Papua akan mendapat keuntungan dari banyaknya wisatawan asing yang tertarik dengan eksotisme Raja Ampat dan Gunung Jayawijaya. Selain itu, masyarakat juga diuntungkan karena mereka bisa berjualan suvenir khas Papua dan makanan serta minuman bagi wisatawan tersebut.
Selain bandara nternasional Sentani dan jalan raya Trans Papua, infrastruktur lain yang dibangun di Papua adalah Jembatan Youtefa. Setelah ada jembatan ini, maka antara Skouw (perbatasan dengan Papua Nugini) dan Jayapura bisa terhubung langsung dan jarak tempuhnya hanya 60 menit. Sehingga akan menguntungkan dari segi transportasi.
Dengan banyaknya infrastruktur yang dibangun maka masyarakat memperoleh banyak sekali manfaat, mulai dari kemudahan akses transportasi, kecepatan mobilitas, hingga prediksi harga barang yang diturunkan. Warga sipil akan bahagia karena mereka sangat diperhatikan oleh pemerintah dan hidupnya jadi lebih baik, karena wilayah Papua makin modern.
Pembangunan infrastruktur di Papua bukanlah sebuah ajang pamer dari pemerintah pusat maupun pemda, tetapi dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat. Masyarakat bisa lebih cepat pergi ke fasilitas kesehatan. Mereka juga bisa memulai berdagang makanan, minuman, dan suvenir untuk wisatawan asing, yang tertarik datang ke Papua karena infrastrukrutnya sangat mulus.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali