Investasi Perluas Lapangan Kerja
Oleh : Andi Kurniawan )*
Investasi yang terus diperluas oleh pemerintah sangat berpengaruh pada semakin luasnya penciptaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, di samping juga akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah RI akan terus mengejar capaian target investasi untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. Tentunya dengan adanya investasi tersebut, maka pajaknya akan menjadi pemasukan bagi negara, dan juga mampu untuk meningkatkan cadangan devisa hingga pada akhirnya mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Secara resmi, Presiden RI, Joko Widodo langsung memimpin peletakan batu pertama (groundbreaking) pada pabrik pipa milik Wavin Manufacturing Indonesia, bagian dari Wavin Orbia dan merupakan perusahaan asal Belanda. Pembangunan pabrik tersebut berada di kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah serta diproyeksikan akan menjadi fasilitas produksi terbesar milik Wavin bahkan di dunia. Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa produksi pipa dari Wavin itu akan diekspor ke pasar Asia Pasifik, Australia bahkan hingga ke Eropa.
Hal ini menandakan kepercayaan perusahaan asal Belanda terhadap Indonesia, bahkan mereka akan membangun fasilitas terbesarnya. Jika suatu negara sudah tidak bisa mendapat kepercayaan dari negara lain terkait investasi, maka sama sekali tidak akan ada investor yang akan menanamkan modalnya di negara tersebut. Jika sama sekali tidak terjadi aktivitas investasi dari negara luar, maka negara tersebut hanya akan melakukan impor secara terus menerus.
Indonesia berhasil memperoleh kepercayaan yang begitu besar bahkan dari perusahaan luar negeri, dan hal ini menurut Presiden Jokowi bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan begitu saja. Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya sangat bersyukur karena Indonesia masih diberikan kesempatan berupa kepercayaan para penanam modal dan masih menjadi salah satu negara tujuan investasi terbaik.
Rencana investasi dari Wavin tersebut sudah mulai dilakukan sejak tahun 2020 lalu dengan jumalh investasi sebesar 125 juta US Dollar atau sekitar Rp 1,9 triliun. Mengetahui komitmen besar untuk berinvestasi dari perusahaan tersebut, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pihaknya akan menawarkan harga yang kompetitif untuk pembangunan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Bahkan pihak Pemerintah Kabupaten Batang juga telah memastikan adanya komitmen sangat besar atas investasi pihak Wavin hingga Januari 2022 kemarin. Mereka benar-benar serius untuk melakukan pembangunan pabriknya dan langsung mengerahkan koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu agar bisa lebih mempermudah perizinan dan sesuai dengan aturan.
Sementara itu, pemerintah juga terus berupaya untuk banyak melakukan pembangunan kawasan industri yang berkelanjutan dan memiliki daya saing agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan juga termasuk memperluas lapangan pekerjaan bagi seluruh masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa sejauh ini struktur perekonomian di Indonesia selama Triwulan kedua pada tahun 2022 ini secara spasial masih sangat didominasi oleh kelompok di Pulau Jawa saja. Hal ini berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga senilai 56,55%. Demi bisa mengatasi ketimpangan tersebut, maka pemerintah melakukan pembangunan dengan diprioritaskan untuk di luar Jawa.
Menko Airlangga juga menerangkan manfaat dari pembuatan dan peresmian UU Cipta Kerja serta segala peraturan pelaksanaan yang memuat dan mengatur seluruh proses perizinan hingga transparansi. Seperti pada penyederhanaan perizinan di sektor usaha, pemberian kepastian pelayanan dalam investasi, pemudahan UMKM untuk berusaha, peningkatan jaminan hukum bagi usaha.
Pemerintah juga tengah menggenjot pembangunan infrastruktur secara masif, termasuk di dalamnya pembangunan kawasan industri beserta infrastruktur penunjangnya di berbagai daerah. Hal ini juga bermuara pada pembentukan Bank Tanah, yang mana sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional dimana tanah merupakan instrumen utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan dalam rangka memperkuat pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya pembangunan kawasan industri di berbagai daerah di Indonesia.
Airlangga juga menyatakan harapannya agar dengan semakin banyaknya kawasan-kawasan industri yang dibangun oleh pemerintah, maka akan jauh lebih menarik minat para investor untuk menanamkan modal mereka, yang mana nantinya akan berkorelasi dengan penciptaan lapangan pekerjaan demi meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan adanya upaya perluasan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah RI agar para investor bisa menanamkan modalnya di Tanah Air melalui berbagai macam cara, termasuk salah satunya adalah pembangunan kawasan industri hingga pengesahan UU Cipta Kerja yang isinya mempermudah segala aktivitas bisnis dan berinvestasi, dan ini akan berpengaruh pada penciptaan lapangan pekerjaan menjadi lebih meluas.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute