Jaga Bersama Kedamaian Papua, Waspadai Provokasi TPNPB OPM pada Aparat Keamanan
Oleh: Feri Yoku
Seluruh masyarakat harus terus mewaspadai adanya provokasi dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) pada aparat keamanan. Dengan peningkatan kewaspadaan akan adanya narasi provokatif tersebut, menjadi upaya untuk menjaga kedamaian Bumi Cenderawasih secara bersama-sama.
Kebersamaan dalam menjaga terus kedamaian dan ketenteraman di provinsi paling Timur Indonesia itu menjadi sesuatu yang sangat penting, karena tidak akan berjalan dengan maksimal jika hanya beberapa pihak saja yang mengupayakannya, sehingga memang semua pihak harus mengawalnya.
Kewaspadaan akan adanya beragam isu atau narasi yang bernada provokasi dan juga propaganda dari TPNPB OPM selalu saja menggiring opini publik demi kepentingan mereka dan kelompoknya sendiri, terlebih, mereka selalu menyerang aparat keamanan RI yang selalu mengorbankan serta mempertaruhkan nyawanya demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terdapat salah satu unggahan yang sangat provokatif dan berisi propaganda sangat menyesatkan yang jelas berupaya untuk menggiring opini publik di media sosial, agen propagandis dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka menyebut bahwa seolah-olah warga masyarakat Bumi Cenderawasih lebih takut kepada aparat keamanan daripada kepada OPM.
Padahal sudah sangat jelas, selama ini Organisasi Papua Merdeka terus saja berbuat ulah dengan berbagai macam tindakan sangat keji serta biadab mereka yang tidak jarang menjadikan masyarakat sipil Orang Asli Papua (OAP) yang tidak berdosa pun menjadi korbannya.
Jika sudah demikian, maka jelas teror terus merajalela di tengah masyarakat, warga menjadi sangat ketakutan bahkan hanya untuk melakukan beberapa aktivitas atau pekerjaan sehari-hari mereka karena terbayang-bayang dengan kekejaman OPM.
Sehingga warga masyarakat lebih memilih untuk berlindung ke tengah hutan, terlebih jika mengetahui bagaimana sifat dari para anggota TPNPB OPM yang kerap kali melancarkan serangan secara membabi buta tanpa pandang bulu.
Tentunya warga masyarakat yang tidak ingin sanak keluarganya menjadi korban, akan lebih memilih untuk berlindung di hutan ketika terjadi serangan atau ketika mereka melihat keberadaan dari Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa warga di Desa Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah meninggalkan kampung halaman mereka untuk berlindung di hutan maupun kampung tetangga.
Para warga yang berangkat ke hutan dan kampung tetangga itu sekedar mengamankan diri mereka karena adanya adu tembak antara aparat keamanan dengan TPNPB OPM yang sangat kejam dan membabi buta tersebut.
Selain itu, kelicikan dari gerombolan separatis musuh negara tersebut juga mereka menggunakan strategi penyerangan dengan pola gerilya, yakni masuk dan berbaur atau berlindung di tengah masyarakat lalu melakukan penyerangan.
Menjadi hal yang sangat wajar apabila warga masyarakat sipil di Tanah Papua merasa terancam dan terintimidasi karena banyaknya teror yang TPNPB OPM gencarkan kepada mereka, maka dari itu warga berupaya menyelamatkan diri.
Berkat aksi cepat tanggap dan tindak tegas dari aparat keamanan, yakni dari Prajurit TNI Jajaran Komando Operasi TNI Hebema beserta Satggas Nanggala Kopassus Damai Cartenz, akhirnya mampu mereduksi kekejaman OPM sehingga karena keberhasilan tersebut mencegah masyarakat Pogapa untuk berlindung ke hutan atau kampung tetangga.
Setelah situasi dipastikan kondusif, aparat keamanan gabungan juga terus melancarkan langkah praktif untuk mengamankan wilayah Distrik Homeyo dari kemungkinan serangan susulan atau gangguan OPM.
Contoh lain dari bagaimana kebengisan, kebiadaban dan kekejian gerombolan teroris di Bumi Cenderawasih tersebut yakni adanya tindak penyiksaan yang baru-baru ini mereka lancarkan, yakni dari Kelompok Undius Kogoya yang menangkap salah satu masyarakat di Paniai.
OPM menangkap Elgo Gobai yang sehari-hari menjadi Kepala Kampung Odiyai Distrik Paniai Timur. Dengan sangat kejam, gerombolan dari Undius Kogoya tersebut memperlakukan seorang kepala kampung yang juga merupakan warga masyarakat sipil.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan mereka menangkap serta menyiksa Elgo sehingga menambah deretan panjang daftar kebiadaban dan kekejaman Organisasi Papua Merdeka yang sangat merugikan warga masyarakat sipil.
Justru karena banyaknya tindakan kekerasan yang sangat biadab dari OPM tersebut, menjadikan upaya pembangunan dan percepatan peningkatan kesejahteraan yang pemerintah lakukan juga sangat terganggu.
Berbagai tindakan Organisasi Papua merdeka telah banyak sekali menimbulkan rasa sakit dan trauma mendalam kepada warga masyarakat OAP serta sangat tidak berprikemanusiaan. Hal tersebut merupakan bentuk kesalahan moral yang sangat serius karena menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mencapai niat mereka yakni memisahkan diri dari NKRI.
Di sisi lain, mereka juga terus berupaya untuk mengadu domba persepsi atau opini publik dengan aparat keamanan yang justru terus berjibaku demi kedamaian dan ketentraman Bumi Cenderawasih.
Maka dari itu, segenap elemen bangsa harus bisa secara bersama-sama bahu-membahu dalam menjaga kedamaian dan ketenteraman di Bumi Cenderawasih, salah satu caranya yakni dengan mewaspadai adanya provokasi dari TPNPB OPM pada aparat keamanan yang hanya bertujuan untuk mengadu domba dan mengubah persepsi publik saja.
*) Mahasiswa Universitas Papua (Unipa)