Jaga Kondusivitas Jelang Pemilu, Masyarakat Perlu Perkuat Persatuan Bangsa
Seluruh masyarakat berperan penting untuk bisa saling menjaga situasi kondusif dan aman di wilayahnya masing-masing, utamanya menjelang Pemilu 2024. Jangan sampai ada pihak yang mudah untuk terprovokasi oleh tersebarnya berita bohong di media sosial, termasuk jika menggunakan foto atau video yang masih belum bisa dipastikan kebenarannya, karena hal tersebut justru merupakan alat dari sekelompok oknum penyebab adanya perpecahan persaudaraan diantara warga.
Sempat terjadi bentrokan antar kelompok warga di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada hari Sabtu tanggal 25 November 2023 sore hari. Peristiwa bentrokan tersebut diketahui terjadi di Pusat Kota Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa. Sejumlah orang terlihat menyerang kelompok lainnya. Bukan hanya itu, namun ada pula bendera dari sebuah negara yang dibawa oleh seorang warga, yang mana diduga juga terlibat dalam bentrokan massa tersebut.
Menyusul dengan adanya kejadian bentrok itu, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menyatakan bahwa situasi sudah kembali menjadi kondusif pada sekitar pukul 19:50 Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA). Pusat Kota Bitung dilaporkan sudah dalam keadaan yang kondusif dan aman terkendali.
Saat ini, pemerintah bersama dengan sejumlah pemuka agama hingga termasuk tokoh masyarakat setempat beserta unsur aparat penegak hukum terus berupaya untuk menyelesaikan masalah selisih paham yang terjadi diantara kelompok masyarakat itu. Maurits kemudian mengimbau kepada semua masyarakat Bitung agar mampu bersama-sama menjaga kondusivitas.
Karena hanya dengan upaya yang dilakukan secara bersama oleh masyarakat tersebut, maka akan mampu turut menjaga lingkungan pula. Beberapa diantaranya adalah dengan saling menegur sapa, kemudian juga diharapkan masyarakat bisa saling mendamaikan agar tidak sampai terprovokasi oleh adanya oknum yang menginginkan adanya perpecahan di kota tersebut.
Maka dari itu, bagaimana upaya pemerintah setempat untuk bisa mewujudkan situasi agar kembali kondusif harus terus didukung penuh oleh segenap elemen masyarakat. Hal yang bisa dilakukan oleh warga adalah dengan tidak sembarangan melakukan penyebaran akan foto dan atau video yang justru akan semakin memprovokasi berbagai pihak.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bisa berkolaborasi bersama dengan melakukan pemantauan akan situasi dan kondisi terkini, jika menemui hal-hal menonjol ataupun mencurigakan, pemerintah dan juga aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri telah membuka fasilitas pelaporan secara gratis yang bisa langsung dihubungi.
Kota Bitung sendiri kini memang sudah berada dalam kondisi yang kondusif. Hal tersebut sama sekali tidak bisa dilepaskan dari peranan banyak pihak yang sudah bekerja sama dengan sangat baik, termasuk pihak Forkopimda Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) beserta Kota Bitung.
Untuk semakin mengoptimalkan akan terwujudnya situasi yang kondusif, pihak Forkopimda menggelar rapat bersama dengan sejumlah tokoh agama Kristen dan Muslim. Kegiatan rapat tersebut merupakan salah satu langkah yang konkret dalam memastikan bagaimana stabilitas dan harmoni Kota Bitung.
Pasalnya, dengan adanya kehadiran para tokoh agama dari kedua keyakinan besar itu diyakini akan semakin memperkuat semangat akan kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama. Lantaran pertemuan tersebut juga mencerminkan bagaimana kerja sama yang sangat erat antara pemerintah dan masyarakat hingga lintas agama dalam upaya untuk meneguhkan komitmen bersama demi menjaga persatuan dan mengatasi potensi ketegangan dengan cara berdialog dan mengutamakan kesepahaman.
Menjaga situasi yang damai merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat dari berbagai kalangan, terlebih sebentar lagi bangsa Indonesia akan segera menggelar hajatan besar, yakni keberlangsungan pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
Maka dari itu, untuk bisa mewujudkan Pemilu yang aman, tertib, damai dan juga penuh akan integritas, adanya deklarasi Pemilu damai 2024 dari masyarakat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Karena dengan adanya deklarasi secara tegas demi mewujudkan pemilu yang damai, maka juga sebagai sarana untuk mengajak partai politik (Parpol) pasangan calon (paslon), massa pendukung calon, organisasi masyarakat dan elemen masyarakat lainnya untuk menyatukan komtimen kuat dalam menjaga pelaksanaan Pemilu agar bisa berlangsung secara aman, damai, lancar dan kondusif.
Momen deklarasi damai Pemilu 2024 juga sebagai langkah awal segenap elemen bangsa untuk bisa menyatukan persepsinya mengenai bagaimana proses pelaksanaan pemilu yang akan menjadi tanggung jawab secara bersama dalam mengawal dan mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa gelaran pesta demokrasi sendiri sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab yang harus diemban oleh pemerintah, penyelenggara pemilu dan peserta pemilu saja, melainkan hal tersebut hendaknya mampu diwujudkan oleh semua elemen masyarakat secara bersama. Demi bisa menjaga kondusivitas agar senantiasa tercipta stabilitas yang baik, maka masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi dengan adanya penyebaran akan pemberitaan dalam bentuk apapun, entah itu foto maupun video di berbagai platform media sosial karena hanya akan menjadi alat bagi oknum yang memang dengan sengaja ingin melakukan perpecahan di tengah NKRI.