Jaga Persaudaraan DemiKelancaran Pemilu 2024
Oleh : Edo Wahyu Setiadi )*
Menjaga persaudaraan dalam masyarakat adalah kunci penting untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan aman. Adanya persaudaraan atau solidaritas di antara warga masyarakat dapat membantu mengurangi potensi konflik, ketegangan, dan kekerasan selama periode Pemilu. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, hambatan dan ancaman berpotensi muncul sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu itu sendiri. Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena provokasi oknum-oknum yang menginginkan kekacauan saat pelaksanaan Pemilu akan kembali muncul dengan berbagai cara.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mewaspadai ancaman yang menghambat selama proses Pemilu. Mewaspadai berbagai potensi kerawanan adalah tugas bersama untuk memastikan bahwa pemilihan umum berjalan dengan aman dan berintegritas, serta pemilih dapat membuat keputusan atau memberikan informasi yang benar. Selain itu, melalui upaya bersama untuk menjaga persaudaraan dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses pelaksanaan Pemilu yang damai serta menguatkan fondasi demokrasi dalam negara.
Pada pemilu 2024, yang sekarang tahapannya sudah berlangsung, fenomena yang sama besar kemungkinan akan kembali terjadi. Partai politik, politikus, pendukung kandidat, dan masyarakat berpotensi terpapar ataupun ikut memproduksi disinformasi untuk beragam tujuan. Hal ini seperti menyerang kandidat tertentu, kredibilitas penyelenggara Pemilu, atau proses Pemilu itu sendiri.
Belum lama ini, terjadi bentrokan antara dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara sehingga mengakibatkan korban jiwa. Bentrokan tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman atau misinformasi antara dua kelompok massa tersebut sehingga memicu konflik diantara keduanya. Dengan adanya konflik antara kedua massa tersebut diharapkan masyarakat tidak terprovokasi, apalagi jelang Pemilu seperti sekarang ini, kondusifitas harus tetap terjaga demi muwujudkan pesta demokrasi yang aman dan damai.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar menggunakan semua platform digital dengan bijak dan bersama mewujudkan Indonesia yang damai dan bermartabat.
Budi mengajak masyarakat untuk bijak mencari informasi dari sumber yang tepat dan hanya merujuk pada informasi yang diberikan oleh otoritas pemerintahan setempat. Serta menyarankan masyarakat agar meminta informasi dengan menghubungi perwakilan pimpinan daerah terdekat. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas serta tidak terhasut informasi yang simpang siur dan belum terverifikasi kebenarannya. Sehingga dengan melalui kombinasi upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pemimpin masyarakat, dan masyarakat umum, dapat menciptakan kondisi yang mendukung untuk Pemilu damai pada tahun 2024. Keberhasilan Pemilu yang damai akan memperkuat fondasi demokrasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.
Mewaspadai provokasi jelang pelaksanaan Pemilu 2024 adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran dan kedamaian dalam proses demokrasi. Selain itu masyarakat juga harus mewaspadai provokasi-provokasi yang ada di berbagai media. Media sering kali dijadikan oleh oknum sebagai instrumen untuk memecah belah masyarakat, sehingga masyarakat harus bijak dan terus meningkatkan literasi dan persaudaraan agar tidak terpengaruh oleh konten-konten yang menyesatkan di berbagai media saat ini.
Untuk mengantisipasi berbagai kerawanan selama proses Pemilu, masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Pemilu yang aman dan damai. Peran masyarakat sebagai garda terdepan dalam mengawal Pemilu yang damai sangatlah penting. Partisipasi aktif dan tanggung jawab masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan pemilihan umum. Selain itu, masyarakat yang aktif dan sadar akan peran serta mereka dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga Pemiluyang damai dan bermartabat.
Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mengawal Pemilu 2024 agar aman dan damai meski memiliki pilihan pemimpin yang berbeda. Selain itu, menurut Sigit, kontestasi Pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya disambut dengan rasa senang dan gembira. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan Pemilu 2024 yang kondusif dan tetap saling menjaga persaudaraan bersama.
Selain itu, pelaksanaan Pemilu 2024 dengan penuh kegembiraan dapat menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antar masyarakat, meningkatkan toleransi, dan membangun kesadaran bahwa meskipun memiliki perbedaan, semua berada di bawah payung yang sama, yaitu payung Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemilu yang dirayakan secara aman dan damai dapat menjadi ajang untuk membangun solidaritas dan persatuan di antara masyarakat. Saat merayakan Pemilu, perbedaan politik dan pilihan partai dapat ditempatkan di samping untuk sementara waktu, dan dapat bersatu sebagai bangsa dalam semangat demokrasi.
Untuk itu, sudah saatnya kita pandang Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menyenangkan dan menjalaninya secara riang dan gembira, serta merayakan Pemilu dengan semangat positif, sehingga dapat memperkuat fondasi demokrasi dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.
)* Penulis adalah pengamat politik dalam negeri