Jelang Pemilu, Aparat Keamanan Optimalisasi Pengawasan Radikalisme
Oleh: Silvia. A. Pamungkas )*
Guna mengantisipasi penyebaran paham radikalisme maupun intoleransi menjelang pesta akbar demokrasi 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Magetan menggelar sosialisasi bahaya radikalisme dan mencegah intolerasi dengan tema ‘Tebar Perdamaian dan Jaga Kebhinekaan serta Kondusifitas menjelang Pemilu Tahun 2024’ bagi kalangan pelajar Kabupaten Magetan di Ruang Pertemuan Magetan Park.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber yakni Handoko Budi Prasetyo (Kasat Intelkam Polres Magetan), serta Galih Aji Satria (Mantan Napiter). Dalam sambutannya Pj. Bupati Magetan yang diwakili Kepala Bakesbangpol Magetan, Chanif Tri Wahyudi menyampaikan tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk mengajak kepada generasi muda (kalangan pelajar) untuk memerangi paham radikalisme dan intoleransi khususnya di Kabupaten Magetan.
Menurut Chanif, para pemuda berperan penting dalam mewujudkan Pemilu damai dengan cara menangkal paham radikal dan intoleransi serta jangan sampai terpengaruh hal tersebut, dikarenakan paham radikal juga intoleran ini bukan saja bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara tapi juga bisa merusak masa depan pemuda. Apalagi paham radikalisme dan intoleransi saat ini sangat marak disebarkan melalui media sosial dengan sasarannya adalah anak-anak muda. Lebih lanjut Chanif Tri Wahyudi berharap, kepada para guru dan pelajar untuk berani dengan tegas mencegah dan menolak paham radikalisme dan intoleransi, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang tetap kondusif menjelang pemilu 2024.
Satuan Binmas Polres Sukoharjo juga, memberikan materi terkait radikalisme dan terorisme kepada 60 peserta diklat satpam Gada Pratama di gedung serba guna Sri Rahayu Kecamatan Mojolaban guna mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Satuan Binmas memberikan pengertian apa itu paham radikalisme dan latar belakangnya. Selain itu, para peserta diklat satpam gada pratama ini diberikan wawasan moral dan etika dalam bertugas di tempat kerjanya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kasat Binmas, AKP Maryana mengungkapkan bahwa pemberian materi ini bertujuan agar para peserta diklat satpam gada pratama memahami dengan serius situasi kamtibmas yang sangat dinamis, apalagi terkait isu dan paham radikalisme serta terorisme jelang Pesta Demokrasi 2024. AKP Maryana menegaskan, para peserta tentu wajib diberikan wawasan, dengan demikian mereka lebih sadar dan peka terhadap ancaman paham radikalisme. AKP Maryana juga menambahkan, paham radikalisme dan terorisme ini tidak memandang pekerjaan maupun status sosial, apabila sudah terjerumus sulit dibedakan apakah termasuk kelompok radikal atau tidak.
Di daerah lain, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis catatan-catatan capaian program selama tahun 2023 yang dikemas dalam Refleksi Akhir Tahun, sinergitas pencegahan radikalisme dan terorisme oleh FKPT bersama Kesbangpol, di Hotel Rodhita Banjarmasin. Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi didampingi pengurus lainnya menyampaikan beberapa program diantaranya melaksanakan roadshow dan sosialisasi pencegahan radikal dan terorisme ke Pemkab/Pemko, pondok pesantren, lembaga pendidikan, ormas, komunitas-komunitas, tokoh-tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan.
Menurut Aliansyah, menjelang pemilu seluruh pihak memperhatikan potensi radikal, informasi hoax dan politik identitas, aksi teror bisa saja terjadi di agenda nasional ini. Kepekaan harus terus dijaga dan diperlukan soliditas kebersamaan semua, termasuk aparat keamanan tokoh-tokoh masyarakat. Apalagi saat ini sudah marak di media sosial, ajakan atau imbauan jangan datang ke TPS dan jangan coblos, ini tentu itu sangat merugikan kita semua, tegas Aliansyah. Sementara, Kepala Sub Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen Kesbangpol Kalsel menyatakan pihaknya selalu berkoordinasi setiap bulannya, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) di daerah dan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme.
Selain itu, Bidang Humas Polda Jatim menekankan kepada masyarakat agar mengantisipasi dan mencegah radikalisme secara mandiri. Faktor pendukung pencegahan itu tentunya terdapat peran sentral media massa. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menegaskan upaya-upaya dalam mencegah radikalisme secara mandiri penting dilakukan dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian, dan bergabung dalam damai.
Kombes Dirmanto meminta kepada awak media agar berperan untuk menyampaikan pemberitaan guna memberikan pemahaman dan himbauan tentang bahaya sikap intoleransi, terorisme, dan radikalisme kepada masyarakat. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya toleransi dan kerukunan dalam bermasyarakat, serta mencegah munculnya aksi-aksi terorisme dan radikalisme yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban di wilayah, sangatlah penting.
Lebih lanjut, Dirmanto mengatakan, radikalisme dan terorisme adalah bentuk kejahatan yang sangat kompleks. Walaupun berbagai aksi dan dampak buruknya bisa teratasi, tetapi bahaya latennya tetap menghantui. Hal ini disebabkan oleh bibit radikalisme yang sudah mengakar kuat dalam pemikiran, relatif sulit pendeteksiannya bila dibandingkan dengan tindak kejahatan lainnya. Maka, jika masyarakat menemukan tindak kejahatan, terorisme, atau radikalisme, maka segeralah melaporkan ke pihak berwajib agar segera ada penangan.
)* Penulis adalah tim redaksi Saptalika Jr. Media