JK : Jokowi Tak Pernah Pakai Jasa Konsultan Politik Asing
Oleh : Hendrik Kakihena )*
Menjelang debat Capres kedua pada 17 Februari mendatang, tensi isu politik kembali memanas. Kali ini berkembang isu bahwa Capres petahana, Joko Widodo (Jokowi), dituding menggunakan konsultan politik asal Amerika Serikat (AS), Stanley Greenberg. Hal itu mencuat setelah Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mempertanyakan itu. Pernyataan itu dilontarkan BPN saat menanggapi pernyataan Jokowi, yang sempat menyinggung soal konsultan asing yang menurutnya bisa saja tak peduli apakah memecah-belah rakyat atau tidak. Ia mengutip dari website www.political-strategist.com yang menyebut salah satu kliennya adalah Jokowi.
Hal ini langsung dibantah Jokowi, yang mengatakan bahwa isu tersebut adalah hoax. Sanggahan Jokowi itu dibenarkan Ketua Dewan Pengarah Kubu Jokowi – Ma’ruf Amin, Jusuf Kalla (JK), yang memastikan bahwa calon presiden nomor urut 01 tak pernah menggunakan jasa konsultan politik asing. Belakangan ini, kedua pasangan calon presiden saling menuding calon lawan menggunakan konsultan asing. JK menegaskan, sejak dulu Jokowi tak pernah memakai jasa konsultan asing. Dalam pertemuan-pertemuan terbatas pun, menurut JK, tak pernah terlihat adanya orang asing.
“Saya kira ndak (pernah pakai konsultan asing). Saya tidak pernah melihat orang-orang berwarna asing ada dalam pertemuan-pertemuan ataupun pembicaraan yang terbatas, dan saya sebagai Ketua Dewan Pengarah tidak pernah mendengarkan ada itu,” ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin pun telah membantah Sang Capres menggunakan jasa konsultan asing Stanley Greenberg. TKN menegaskan selama dua periode Pilpres Jokowi tak pernah menggunakan konsultan politik asing. Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily menuding BPN kembali menebar hoax. Walaupun diberi tambahan permintaan klarifikasi, tapi jelas BPN menuduh Jokowi memakai konsultan asing. Menurutnya, isu hoax Jokowi menggunakan jasa konsultan asing adalah isu daur ulang. Isu itu pernah muncul dalam Pilpres 2014.
Tak mungkin ada asap jika tak ada api. Belakangan, Jokowi memang nampak lebih agresif dalam membuat pernyataan saat kampanye. Selain menyindir pernyataan rivalnya, Jokowi juga beberapa kali menyentil tim sukses Prabowo-Sandiaga. Hal ini terjadi sebagai bentuk jawaban tegas Jokowi yang selama ini bungkam atas serangan hoax yang diterimanya. Sebagai manusia biasa, tentunya “gerah” jika selalu diserang fitnah dan hoax. Gaya sindiran Jokowi terhadap lawan politiknya ini masih terbilang hal biasa. Hal ini juga ditegaskan JK, bahwa meski bernada cukup keras, namun Jokowi tak ada maksud untuk menjatuhkan rivalnya itu secara pribadi.
“Tidak pernah Pak Jokowi melontarkan sesuatu secara pribadi kepada lawannya. Tapi mengembalikan ke lawannya, dalam artian menjawab dengan keras”, ungkap JK. Meski begitu, JK yakin langkah ini tetap dapat mendongkrak elektibilitas Jokowi.
Hendaknya masyarakat juga bisa lebih cerdas dan bijak dalam menanggapi isu tersebut. Marilah berpolitik dan berdemokrasi secara dewasa. Hentikan penyebaran berita – berita fitnah dan hoax yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Para elit politikpun dihimbau mampu memberikan edukasi politik terhadap masyarakat awam. Jangan justru memanipulasi mereka dengan isu – isu hoax murahan yang tidak mendidik.
)* Penulis adalah Mahasiswa PTN di Ambon