Jumlah Pasien Rawat Inap di Wisma Atlet Menurun
Oleh : Ade Istianah )*
Jumlah pasien rawat Inap di Wisma Atlet terus menurun. Kabar gembira ini tentu patut disyukuri, namun tidak serta merta menjadi alasan masyarakat untuk abai Protokol Kesehatan.
Jumlah pasien covid-19 khususnya di Pulau Jawa telah mengalami penurunan, tak terkecuali bagi pasien yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, kembali berkurang. Saat ini, jumlah pasien yang dirawat di fasilitas isolasi terpusat tersebut berjumlah 2.002 orang. Semula jumlah pasien yang dirawat adalah 2.103 orang.
Hingga kini, Wisma Atlet sudah kedatangan 123.772 pasien covid-19. Dari total jumlah tersebut, 121.770 pasien sudah keluar. Sebanyak 973 orang dirujuk ke RS lain untuk mendapatkan perawatan intensif. Sebanyak 120.224 pasien Wisma Atlet telah dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 573 orang.
Sementara itu pihak pengelola RSD Wisma Atlet juga telah mengosongkan Tower 4 yang merawat pasien covid. Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi operasional. Stefanus Dony selaku Koordinator Operasional RSD Wisma Atlet menuturkan, untuk mengefisienkan sumber daya manusia, Tower 4 yang tadinya terisi dikosongkan untuk melengkapi towe yang ada. Jadi 5, 6 dan 7. Sehingga mengefisienkan sumber daya manusia yang pihaknya gunakan. Stefanus mengaku bahwa tingkat kesembuhan pasien di RSD Wisma Atlet mencapai 96.73 persen.
Dalam sebulan terakhir, angka bed occupancy rate (BOR) di Wisma Atlet telah mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Saat ini, BOR RSD Wisma Atlet berada di angka 25,36%. Penurunan BOR dimulai sejak awal satu bulan ini.
Per hari ini, pasien covid-19 dengan gejala ringan yang masuk di Wisma Atlet telah berjumlah 1.356, pasien gejala sedang 25 orang dan pasien gejala berat sebanyak 27 orang. Untuk pasien yang memiliki komorbid ada 320 orang, ada 249 pasien tanpa gejala dan tanpa disertai komorbid ada 25 orang.
Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, menyebutkan bahwa penurunan BOR di Wisma Atlet merupakan salah satu dampak positif PPKM Darurat hingga berubah nama menjadi level 4. Moeldoko mengatakan apa yang terjadi di RSD Wisma Atlet bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Ia menyebutkan bahwa BOR di Wisma Atlet sempat berada pada angka 90% pada 30 Juni lalu. Moeldoko menilai penurunan BOR terjadi sangat signifikan hingga kini berada di angka 25 persen.
Presiden Joko Widodo pun bersyukur karena kondisi mulai membaik di Ibu Kota. Dia pun meminta kepada semua pihak untuk terus bersinergi untuk menangani wabah virus corona. Presiden Joko Widodo juga mengucap syukur terhadap penurunan angka keterisian rumah sakit atau BOR rujukan Covid-19 di Pulau Jawa-Bali.
Berdasarkan data pemerintah Provinsi DKI Jakarta per 1 Agustus 2021, BOR menurun ke angka 56% di 140 RS rujukan Ibu Kota. Alhasil hanya terisi 6.367 pasien dari jumlah kapasitas 11.436 tempat tidur. BOR ICU pun melandai jadi 79%. Padahal, sempat menyentuh 90%. Data Pemprov DKI Jakarta menunjukkan dari 1.654 tempat tidur, masih terisi 1.295 pasien per 1 Agustus lalu. Jokowi merasa lega dengan penurunan angka Covid-19. Namun, dirinya tetap meminta kepada masyarakat agar menaati protokol kesehatan.
Sementara itu, kabar gembira juga datang dari Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah di mana angka kasus kematian akibat Covid-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan selama sebulan terakhir. Bahkan beberapa hari ini, terpantau rendah, malah sempat nol alias tidak ada warga yang meninggal.
Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan kasus Covid-19 di wilayahnya sudah mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan saat ini status Kabupaten Kudus di Jateng berada di level 1. Melandainya angka kasus covid-19 di Kudus ini, diharapkan Hartopo tidak membuat masyarakat lalai dan abai terhadap protokol kesehatan.
Operasi yustisi sampai saat ini juga terus dilakukan. Karena saat ini disiplin prokes masyarakat mulai menurun. Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat agar jangan sampai kasus covid-19 di Kudus mengalami peningkatan.
Apalagi BOR di Kudus juga telah melandai jika dibandingkan dengan bulan Juni lalu. Penurunan BOR baik di wisma atlet dan di Kudus, tentu saja diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk senantiasa berjuang dalam menekan kasus covid-19.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bandung