KAHMI Bogor : Perlu Merawat Perbedaan agar Indonesia Kuat Bersatu
BOGOR – Sekretaris KAHMI Kota Bogor, Dr Doni Yusri menyatakan setelah konstalasi Pemilu 2019 selesai selanjutnya adalah bagaimana merawat perbedaan pilihan menjadi wadah dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Pasalnya melupakan perbedaan justru melawan kodrat akan terlebih dalam kontek Bhinneka Tunggal Indonesia dimana ada perbedaan suku budaya agama dan hal itu perlu dirawat.
“Jadi kalau sudah dirawat maka harus dijaga agar menjadi kuat itulah makna Bhinneka Tunggal Ika menurut saya, sehingga kita perlu merawat perbedaan untuk Indonesia yang kuat,” kata Yusril dalam diskusi di Kota Bogor, Senin (29/7/2019).
Oleh karenanya kata peneliti SP3S IPB ini adalah setelah Pemilu 2019 masih perlu adanya edukasi politik. Terlebih dengan maraknya peredaran hoaks yang tidak mengedukasi.
Menyikapi hoaks kata Yursi bagaimana formulasinya menyaring berita berita yang tidak baik dan tidak benar serta tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Gampangnya sih kita bisa baca kalau itu hoaks jangan diforwad atau dishare malah kalau tidak ada sumbernya tidak perlu dibaca, nah peran penting media juga perlu dalam menangkal hoaks itu,” ucapnya.
Senada ditempat yang sama Ketua FKUB Kota Bogor, Chatib Malik sepakat bahwa perlu adanya edukasi politik dari semua pihak.
Akan tetapi kata Chatib yang paling penting adalah kesadaran berpolitik. Ibarat bermain lotre, satu piring miliknya sendiri orang lain tidak.
“Wajar saja saat ini kita masih mencari identitas karena masih ada sisa dia feodal. Maka perlu kesadaran berpolitik,” tegasnya.
Menurutnya dengan kesadaran berpolitik yang baik maka tidak akan terpengaruh dengan hoaks.
“Untuk menangkal hoaks solusinya adalah tabbayun atau cek dan ricek dan ini dianjurkan oleh agama, ” tandasnya.