Kali Sentiong, Pencemaran Sungai dan Masalah Yang Dibesar-besarkan
Oleh : Dodik Prasetyo)
Pemerintah baik pusat maupun daerah tengah berkerja keras untuk menyelesaikan berbagai persiapan Asian Games yang tinggal menghitung hari. Salah satu isu yang sedang mencuat ke tengah publik ialah persoalan Kali Sentiong atau Kali Item di Kemayoran, Jakarta.
Kali tersebut tidak hanya berwarna hitam karena lumpur yang sudah lama tidak dikeruk tapi juga berbau busuk. Bau tidak sedap tersebut diketahui berasal dari salah satu pabrik limbah pabrik yang berada di sekitar Kemayoran. Maka pilihan terbaiknya adalah menghentikan sementara pabrik-pabrik yang membuang limbah mereka ke Kali Sentiong.
Tentu solusi tersebut tidak hanya dilakukan saat Asian Games saja tapi juga harus dilakukan secara permanen. Tapi untuk sementara karena Asian Games sudah sebentara lagi digelar dan letak Kali Sentiong berdekatan dengan Wisma Atlet, tempat dimana para atlet-atlet dari seluruh Asia menginap pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan solusi jangka pendek.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan waring, yakni sejenis anyaman yang terbuat dari bahan plastik. Solusi ini digunakan agar bau tidak sedap Kali Sentiong terlalu menyengat. Pada, hari Jumat (3/8), Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakli Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan peninjauan ke Kali Sentiong.
Kini Kali Sentiong sudah tidak lagi mengeluarkan bau tidak sedap. Bahkan Wapres Jusuf Kalla dan Wagub Sandiaga Uno makan pisang di pinggir kali. Hal mereka lakukan untuk menunjukan kepada publik bahwa persoalan bau Kali Sentiong sudah selesai, meski hanya sementara.
Tentu persoalan pencemaran sungai-sungai di Jakarta bukan persoalan yang bisa diselesaikan dengan solusi jangka pendek. Perlu sebuah usaha dan kerja keras dari pemerintah baik pusat maupun provinsi untuk mengatasi masalah tersebut.
Persoalannya terbesarnya tentu karena lebih dari 90 persen limbah domestik di Jakarta di buang ke sungai, laut atau bawa tanah melalui septic tank tanpa diolah. Masalah sanitasi yang tidak kelola dengan baik selama bertahun-tahun juga menjadi penyebab sungai-sungai di Jakarta seperti Kali Sentiong tercemar.
Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas) menunjukkan buruknya kualitas air di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian Bappenas, 96 persen air perkotaan dalam kondisi tercemar berat.
Tapi saat ini Indonesia dan Jakarta sebagai salah satu dari dua kota yang menjadi tuan rumah Asian Games harus segera menyelesaikan persoalan ini dengan cepat.
Nyatanya pemerintah pusat dan DKI Jakarta bergerak dengan cepat. Sampah-sampah yang menggunung di Kali Sentiong sedang dalam proses pengakutan. Petugas UPK Badan Air Provinsi DKI Jakarta sedang mengangkat sampah-sampah yang terhampar di Kali Sentiong.
Tentu setiap masalah dan persoalan di negara ini tidak bisa diselesaikan oleh satu atau dua pihak. Seluruh komponen masyarakat harus sadar dan aktif berperan serta mencari dan menemukan solusi yang terbaik.
Yang menjadi persoalannya kini bukan hanya Kali Sentiong yang menjadi objek masalah. Tapi bagaimana masalah ini dibesar-besarkan dan disebarkan dengan cara yang salah. Cepatnya berkembang teknologi informasi membuat semua warga dapat menyebarkan dan menerima berbagai informasi.
Persoalan Kali Sentiong ini tentu bukan masalah yang baru ditemukan akhir-akhir ini. Tapi permasalahan yang sudah lama ada dan terus dicari cara terbaik untuk menyelesaikannya. Namun karena Kali Sentiong berada didekat salah satu fasilitas penting Asian Games Jakarta-Palembang masalah ini kembali muncul kepermukaan.
Sebagai tuan rumah tentu kita tidak mau tamu-tamu dari berbagai belahan Asia mencium bau tidak sedap dari Kali Sentiong. Maka yang dilakukan pemerintah adalah berusaha agar bau tidak sedap tidak tercium oleh para atlet luar maupun dalam negeri yang menginap di Wisma Atlet.
Pada tahun 2016 lalu mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok berhasil membersihkan Wuduk Pluit dan kali Ciliwung. Tapi kala itu Asian Games masih jauh di depan mata. Kini Asian Games sudah sebentar lagi digelar. Maka pemerintah tentu membutuhkan solusi yang cepat dan praktis.
Solusi ini tentu tidak akan menjadi solusi jangka panjang. Butuh solusi yang menyeluruh yakni memperbaiki sanitasi dan pencemaran sungai. Pemulihan kondisi sungai juga membutuhkan kerja sama masyarakat dalam mendukung program pemerintah.
Persoalan Kali Sentiong ini sebenarnya pada proses penyebaran informasi yang parsial. Semua bertindak reaktif dan tidak sabar menunggu penyelesaian masalahnya. Terlebih lagi hal ini tidak sekedar tentang pencemaran sungai tapi juga harga diri bangsa.
Jika atlet-atlet dalam maupun luarnegeri merasa tidak nyaman karena bau tidak sedap yang menyeruak dari Kali Sentiong maka tidak hanya pemerintah DKI Jakarta yang merasa malu. Tapi seluruh rakyat Indonesia sebagai tuan rumah.
Maka, persoalan Kali Sentiong yang sebenarnya sudah selesai meski solusinya jangka pendek, tidak perlu lagi dibesar-besarkan. Tidak perlu saling menyalahkan dan merasa memiliki solusi yang paling baik. Menjaga kondisi dan tetap mendorong promosi Asian Games lebih penting daripada membesarkan masalah yang sebenarnya sudah selesai.
Untuk persoalan pencemaran sungai dan buruknya sanitasi di Jakarta dibahas dan dicarikan solusi jangka panjangnya setelah Asian Games selesai. Ada baiknya persoalan ini kembali dibahas setelah penyelenggaraan multievent terbesar nomor dua di dunia ini usai.
Untuk saat ini seluruh komponen bangsa dari masyarakat, media massa dan pihak-pihaknya lainnya fokus untuk menyambut dan mempersiapkan Asian Games sebaik mungkin. Menunjukan kepada dunia melalui Asia bahwa Indonesia negara besar yang bisa menyelenggaran dan berprestasi event sebesar Asian Games.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)