Warta Strategis

Kami Menebar Doa, Kamu Menyebar Hoax

Oleh: Rizal Asidiq )*

Indonesia berduka, pesawat Lion Air JT-610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 06.20 WIB dan hilang kontak pukul 06.33 WIB. Tentusaja hal ini menjadi berita duka bagi seluruh masyarajat Indonesia.

Kini lokasi pesawat Lion Air JT610 sudah ditemukan Basarnas. Lokasinya berada di utara Karawang, Jawa Barat. Dari informasi ATC, koordinatnya 05 derajat 46 menit 15 detik South, 107 derajat 07 menit 16 detik East. Telah ditemukan sejumlah puing-puing pesawat serta beberapa bagian korban.

Begitu ketika terjadi musibah jatunya pesawat Lion Air. Presiden Joko Widodo mengunjungi dan berdialog dengan beberapa keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Crisis Center, Terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Jokowi hadir di sana masih mengenakan kemeja batik motif ikan yang dikenakan sedari pagi guna membuka Our Ocean Conference di Bali. Mantan Wali Kota Solo ini memang langsung terbang dari sana ketika mengetahui kecelakaan ini terjadi.

Tidak hanya memberi penghiburan bagi keluarga korban, Jokowi juga telah menginstruksikan seluruh personil tim agar malam ini tetap bekerja 24 jam menggunakan lampu untuk mempercepat pencarian terutama badan pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan meskipun lokasinya kurang lebih lokasinya sudah diketahui.

Presiden mengambil langkah cepat. Ini tentu tidak sekali dua kali saja presiden Jokowi mengambil keputusan-keputusan yang krusial saat bangsa ini mengalami musibah. Kita bisa lihat bencana gempa Lombok maupun bencana gempa dan tsunami di Donggala-Palu begitu tertangani dengan cepat. Jokowi bahkan berulangkali ke lokasi bencana untuk memastikan semua tertangani dengan baik dan yang paling penting memberikan suntikan motivasi kepada rakyatnya.

Akan tetapi yang sangat disayangkan, musibah yang seharusnya menjadikan semua komponen anak bangsa bersatu saling mendoakan dengan ketulusan, justru dirusak oleh orang-orang bagian dari oposisi yang tidak memiliki adab dan akal sehat. Musibah jatuhnya pesawat yang sudah jelas memakan korban hingga ratusan orang tersebut justru dihubung-hubungkan dengan politik juga kabar bohong.

Beberapa pihak  yang berkomentar asal, tidak mau sedikit saja menyingkirkan urusan dunia politiknya barang sebentar dulu justru terkesan tertawa di balik penderitaan saudara-saudaranya. Apapun beritanya apalagi yang buruk mereka selalu mengaitkan dengan kesalahan pemerintah dan Jokowi. Pihak inilah hanya bisa menyalahkan pemerintah saat ini. Tidak memberikan solusi, namun membuat pernyataan kisruh saat orang-orang sedang berduka.

Imbauan tegas telah dinyatakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang mengimbau kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan kabar bohong dan informasi hoax ataupun informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang, terkait musibah pesawat jatuh Lion Air 610 di peraingan Tanjung Pakis, Karawang. Kominfo juga mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan foto-foto korban melalui media apapun, termasuk media sosial.

Aktivitas mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat dapat diaksesnya Informasi hoaks diatur dengan UU RI No 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Saat ini yang bisa kita lakukan adalah mendoakaan para korban serta kelarga korban agar diberikan ketabahan. Terkait penanganan kita serahkan kepada pemerintah. Kita cukup tundukan wajah serta menghadap pada Tuhan kita untuk sejenak mendoakan, jangan kita justru ikut memperkeruh suadana dengan ikut menyebarkan berita hoax. Kita apresiasi atas cepat tanggapnya pemerintah saat ini dan SAY NO to HOAX!

 

)* Penulis adalah Mahasiswa UIN Mataram

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih