Kartu Prakerja Bermanfaat Bagi Masyarakat Saat Pandemi Covid-19
Oleh: Dodik Prasetyo )*
Program Kartu Prakerja yang dirilis saat pandemi Covid-19 ini memang menuai apresiasi. Edukasi dan pembelajaran yang diberikan secara gratis ini guna mengasah skill dalam dunia kerja. Ini salah satu cara untuk menanggulangi pengangguran yang banyak bermunculan akibat PHK dari perusahaan yang tutup sebab pandemi corona dan para penggerak UMKM serta anak-anak muda usia 18 tahun.
Kondisi perekonomian masih tidak menentu akibat wabah virus corona ini cukup menyulitkan masyarakat. Untuk itu, adanya program Kartu Prakerja memang patut untuk diapresiasi. Terlebih pada percepatan realisasi dari program tersebut.
Program Kartu Prakerja ini ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja. Adanya hal ini menunjukkan bahwa komitmen Presiden yang tinggi dan bentuk kepeduliannya yang luar biasa terhadap rakyat.
Kartu Prakerja ini diutamakan bagi pekerja yang dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19.
Anggota Komisi I DPR-RI, Christina Aryani mengatakan bahwa pemerintah telah berlaku semaksimal mungkin dalam pelaksanaan program Kartu Prakerja. Harapannya program ini dapat menolong masyarakat yang tengah terimbas kehidupannya lantaran pandemi Covid-19.
Christina yang juga sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Golkar mengapresiasi program Kartu Prakerja dikomando oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto. Dengan adanya program ini cukup membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya menyuapi masyarakat. Namun juga memberi tahu bagaimana cara untuk makan.
Program ini mendapat antuasias yang tinggi dari masyarakat. Terbukti bahwa yang berminat mencapai jutaan.
Politisi Golkar ini mewanti-wanti pemerintah untuk memastikan percepatan pelaksanaan program tersebut sesuai dengan monitoring, dan keamanan yang ketat sehingga tidak memungkinkan ada celah-celah penyelewengan yang terjadi untuk meraih keuntungan pribadi.
Anggota Komisi III DPR, Habiburokman mengapresiasi program Kartu Prakerja yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo ketika pandemi Covid-19 melanda. Dia meminta supaya pelaksanaan program tersebut benar-benar dalam pengawasan. Lantaran mitra yang digandeng adalah Belva Syah Devara, jangan sampai terjadi tindak penyelewengan.
Dalam menghadapi situasi yang sulit seperti ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh pemerintah saja, partai politik, maupun pihak swasta. Akan tetapi, semua pihak perlu berpartisipasi dan bekerja sama.
Anggota Komisi II DPR, Agung Widyantoro juga mengapresiasi realisasi program Kartu Prakerja yang mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Menurutnya, program semi bantuan sosial berupa Kartu Prakerja ini sesuai dengan realitas di masa kesulitan akibat pandemi Covid-19.
Mengenai skema pelatihan yang dilaksanakan secara daring menuai anggapan bahwa itu tidak efektif. Akan tetapi, sebetulnya pelaksanaan online itu skema modifikasi dari konsep awal. Pelaksaan online ini sementara dilakukan lantaran keadaan darurat pandemi corona.
Agung juga mengapresiasi pemerintah yang sudah banyak mengeluarkan upaya skema bantuan secara langsung. Seperti Program Bantuan Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), bansos tunai, subsidi listrik dan bantuan khusus Jabodetabek.
Adanya Program Kartu Prakerja ini diharapkan berjalan secara efektif dan dapat mengangkat SDM. Selain itu, ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk mereka yang baru lulus sekolah menengah, yang di-PHK, dan pelaku usaha UMKM yang terancam gulung tikar sebab pandemi Covid-19. Dana 20 triliun yang dikucurkan pemerintah diharapkan tidak sia-sia dan terrealisasikan dengan sempurna. Tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh pihak mulai dari para penggerak program ini hingga penerima program Kartu Prakerja perlu bekerja sama dengan baik untuk kesuksesan program ini.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)