Kebangkitan UMKM Jadi Momentum Pemerataan Ekonomi di Indonesia
Jakarta – Kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah di Indonesia menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pemerataan ekonomi. Pemerintah bersama pelaku usaha lokal terus mendorong penguatan sektor ini melalui berbagai program pendampingan, akses pembiayaan, serta transformasi digital.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Lebih dari 60 persen kontribusi PDB Indonesia berasal dari UMKM. Dengan pemerataan akses dan penguatan kapasitas, kita optimis bahwa UMKM dapat menjadi penggerak utama pemerataan ekonomi di seluruh wilayah,” ungkap Arief.
Sektor ritel juga memegang peranan penting dalam menyediakan akses pangan bagi masyarakat. Ritel modern memiliki posisi penting sebagai standby buyer dalam menyerap sebanyak-banyaknya produk dari petani dan peternak serta membimbing petani dan gapoktan menyiapkan produknya untuk kemudian dikurasi dan mengikuti standar yang dimiliki oleh ritel.
Program-program unggulan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pendampingan pemasaran digital, dan pelatihan keterampilan menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat daya saing UMKM. Hingga kuartal ketiga 2024, lebih dari 30 juta pelaku UMKM telah menerima akses pembiayaan dengan bunga rendah melalui program KUR.
Selain itu, transformasi digital UMKM menjadi prioritas utama. Pemerintah mencatat peningkatan signifikan pada jumlah UMKM yang terhubung ke platform digital, mencapai 25 juta unit usaha hingga November 2024. Platform digital tidak hanya membuka pasar yang lebih luas, tetapi juga membantu pelaku UMKM menjangkau konsumen di tingkat nasional hingga global.
Ketua Umum (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ) APRINDO, Roy Nicholas Mandey, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mempercepat pertumbuhan UMKM. “Sinergi berbagai pihak akan menciptakan ekosistem usaha yang inklusif, memungkinkan pelaku UMKM di daerah tertinggal untuk berkembang sejajar dengan pelaku usaha di kota besar,” jelas Roy.
Namun, tantangan tetap ada, seperti akses bahan baku, teknologi, dan kemampuan manajerial. Untuk itu, dukungan berkelanjutan dan kebijakan proaktif diharapkan mampu menjawab kebutuhan ini.
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman mengatakan pihaknya akan membuat program kartu usaha sebagai salah satu upaya memberdayakan pelaku UMKM. “Kartu Usaha ini akan menjadi solusi praktis untuk mendukung pertumbuhan UMKM sekaligus mempercepat pemerataan ekonomi di seluruh wilayah,” ujar Maman.
Dengan kebangkitan UMKM yang semakin kuat, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan pemerataan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, menciptakan peluang baru bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri. Pemerintah optimis langkah ini akan mempercepat pengentasan kemiskinan sekaligus memperkokoh ekonomi nasional.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, kebangkitan UMKM diharapkan mampu menggerakkan ekonomi hingga ke pelosok daerah, menciptakan peluang baru, serta mengurangi kesenjangan ekonomi di seluruh penjuru negeri.