Kecam Keras Kebrutalan KST Papua Tembak Aparat Keamanan
Oleh : Charles Tabuni )*
Semua pihak patut mengecam dengan sangat keras kebrutalan yang terus saja dilakukan oleh KST Papua. Aksi terbaru mereka yakni melakukan penembakan hingga membuat salah seorang prajurit TNI gugur di Ilaga. Atas kejadian tersebut, para aparat keamanan langsung meningkatkan kesiagaan mereka.
Kebrutalan yang dilakukan oleh kelompok separatis dan teroris (KST) Papua kembali terjadi. Memang gerombolan tersebut sama sekali tidak manusiawi lantaran terus saja melangsungkan serangkaian aksi yang sangat kejam dan biadab. Diketahui bahwa seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) berinisial Praka JL meninggal dunia usai ditembak oleh mereka.
Penembakan tersebut dilakukan oleh KST Papua pimpinan Numbuk Telenggen dan terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada hari Jumat tanggal 19 Mei 2023 kemarin.
Terkait dengan kebiadaban yang terus saja dilakukan oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih tersebut, Kepala Penerangan Daerah Militer(Kapendam) XVII / Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman bahwa saat ini prajurit TNI yang gugur tersebut telah dievakuasi menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga, yang kemudian selanjutnya akan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
Lebih lanjut, setelah adanya kejadian penembakan pada prajurit TNI tersebut, saat ini para aparat keamanan yang terdiri dari personel gabungan TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang berada di Ilaga telah berada dalam kondisi Siaga I.
Tentunya peningkatan kesiagaan itu bukanlah sebuah upaya yang tidak berdasar, pasalnya memang adanya peningkatan kesiagaan yang dilakukan oleh para aparatkeamanan di Ilaga tersebut bertujuan untuk bisa mengantisipasi kemungkinan potensi adanya serangan susulan yang bisa saja kembali dilakukan oleh KST Papua.
Dengan adanya kebrutalan yang terus saja dilakukan oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih itu tanpa henti dan terus mengancam nyawa banyak pihak, mulai dari masyarakat sipil bahkan hingga aparat keamanan sendiri, memang hendaknya selaku masyarakat di Indonesia mampu terus mendukung segala upaya dari aparat keamanan demi bisa mengembalikan situasi kembali kondusif di Papua.
Terus tingkatkan doa agar keamanan di Ilaga khususnya, bisa segera pulih dan juga untuk para aparat keamanan yang telah gugur mulai dari Praka JL hingga beberapa aparat keamanan lain yang sebelumnya juga gugur di tangan KST Papua agar mereka mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Mathius D Fakhirilangsung meminta kepada seluruh anggota aparat keamanan mulai dari TNI, Polri dan BIN, terutama mereka yang bertugas di Kabupaten Puncak untuk bisa terus meningkatkan kesiagaan.
Memang sejauh ini dengan rangkaian aksi kekejaman yang dilakukan oleh kelompok separatis dan teroris di Papua harus mampu untuk bisa diantisipasi, utamanya pasca terjadinya insiden penembakan kepada aparat TNI tersebut, agar kejadian yang sama tidak sampai terulang kembali.
Gugurnya Praka JL di Kampung Wako, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak tersebut terjadi setelah pihak aparat keamanan dengan KST Papua kontak tembak. Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa kontak tembak yang menewaskan aparat keamanan itu terjadi pada sekitar pukul 12:00 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).
Sosok dari Numbuk Tenggelen sendiri yang merupakan pimpinan dari gerombolan kelompok separatis dan teroris yang menembak dan menewaskan Praka JL sendirimerupakan gerombolan yang memang dikenal senantiasa terus mengganggu di sekitar wilayah Gome.
Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh aparat keamanan, khususnya mereka yang bertugas di Papua untuk lebih bersiaga. Permintaan dari Wapres tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.
Dirinya menyatakan bahwa K.H. Ma’ruf Amin meminta agar para pihak aparat keamanan yang sedang menjalankan tugas mereka di Bumi Cenderawasih untuk bisa terus meningkatkan koordinasi mereka agar peristiwa penyerangan hingga menyebabkan tewasnya Prajurit seperti itu tidak terulang kembali.
Adanya berbagai macam rapat koordinasi (rakor) memang menjadi salah satu upaya terkait dengan bagaimana agar para aparat keamanan dari personel gabungan bisa menjadi jauh lebih siaga, lebih efektif dengan memiliki koordinasi yang baik antar satu sama lainnya. Termasuk juga dengan adanya koordinasi yang mampu terjalin maksimal tersebut, maka ke depannya juga akan mampu membahas seperti apa rencana pola pengamanan di Papua.
Peningkatan kesiagaan ini memang menjadi hal yang penting untuk segera dilakukan oleh para aparat keamanan, utamanya setelah kembali terjadi insiden penembakan oleh KST Papua yang menimpa prajurit TNI. Sejauh ini rangkaian kekejaman dan kebrutalan yang sama sekali tidak manusiawi terus saja dilakukan oleh mereka, sehingga semua pihak pun patut untuk mengecam dengan sangat keras.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta