Polemik Politik

IKN Nusantara Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Pembangunan IKN berdampak positif bagi pengusaha di Balikpapan, terutama yang bergerak di bidang pariwisata. Pendapatan mereka bertambah karena wilayah Balikpapan bertambah ramai. Kota ini dijadikan tempat transit sebelum datang ke Penajam Paser Utara (yang akan diubah namanya jadi IKN Nusantara) dan para pengunjung akan berwisata sejenak di sana.

Indonesia membuat sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN yang diberi nama ‘Nusantara’ amat strategis karena berada di tengah-tengah negeri ini. Nusantara digadang-gadang akan menjadi kota yang ultra modern dan kebanggaan Indonesia, karena desainnya tak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan.

Pembangunan wilayah Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara akan menjadi motor penggerak ekonomi, tak hanya di Penajam Paser Utara tetapi juga di Balikpapan. Penyebabnya karena di Balikpapan menjadi tempat transit sebelum pekerja dan pengunjung IKN datang ke Penajam Paser Utara. Setelah istirahat sejenak, mereka mengunjungi berbagai tempat wisata di Balikpapan.

Ishak Nurdin, Ketua Pokdarwis Desa Teritip Kota Balikpapan, menyatakan bahwa selaku pegiat wisata di Kota Balikpapan bersyukur dan sangat mendukung dengan pemindahan IKN ke Kaltim. Penyebabnya karena akan berdampak positif di bidang pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat. 

Ishak menambahkan, dengan adanya IKN di Kalimantan Timur, pengunjung di obyek wisata di Desa Teritip Balikpapan sudah cukup meningkat, yang tadinya hanya 300 orang satu bulan, sekarang sudah sampai 1000 orang.  Peningkatan kunjungan wisata tersebut terlihat sekitar 90% dari data yang ada.

Dalam artian, kepindahan IKN dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur tak hanya berdampak positif bagi warga di Penajam Paser Utara, tetapi juga di Balikpapan. Penyebabnya karena ada kenaikan kunjungan wisatawan dan menguntungkan para pebisnis, baik yang memiiliki hotel, motel, taman hiburan, sampai pengusaha di bidang makanan. Usahanya akan makin ramai berkat pembangunan IKN Nusantara.

Pariwisata di Indonesia sempat agak menurun karena efek pandemi selama hampir 3 tahun, apalagi tahun 2020 lalu ada larangan untuk keluar rumah. Ada pula travel warning dari beberapa negara sehingga mengurangi kunjungan wisatawan asing. Namun berkat IKN Nusantara, bidang pariwisata di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan, akan naik lagi.

Sementara itu, pengusaha hotel juga merasakan pendapatannya meningkat berkat pembangunan IKN. Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Sri Wahyuni menyatakan bahwa sejak Penajam Paser Utara dinyatakan sebagai IKN, maka hotel-hotel di Balikpapan mengalami peningkatan okupansi. Hal ini terjadi karena Balikpapan dekat sekali dengan IKN, hanya 89,6 KM atau hampir 2 jam perjalanan.

Dalam artian, pembangunan IKN memiliki banyak dampak positif dari perpindahan IKN karena berpengaruh juga ke kota sebelahnya yakni Balikpapan. Para investor asing, penanam modal lokal, dan pengawas proyek IKN memilih untuk tinggal sementara di Balikpapan. Mereka menginap di hotel-hotel di Balikpapan dan meningkatkan pendapatan pengusaha hotel di sana.

Seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke IKN, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur menyiapkan paket wisata baru untuk memfasilitasi para wisatawan dan sekaligus menyambut pindahnya IKN dari Jakarta ke Nusantara.

Menurut Restiawan Baihaqi, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, salah satu tempat yang menjadi daya tarik adalah Titik Nol IKN Nusantara. Dalam artian, para pelancong akan datang dan melihat langsung Titik Nol IKN Nusantara di Nusantara, yang sangat unik dan tiada duanya.

Setelah itu mereka akan melanjutkan wisata di Balikpapan, seperti di Bukit Bengkarai, hutan mangrove Margomulyo, dan Pantai Melawai. Mereka akan terpesona dengan keindahan alam Kalimantan Timur dan akan melancong ke sana tahun berikutnya. 

Selain pengusaha pariwisata, yang diuntungkan oleh IKN Nusantara adalah pebisnis UMKM di bidang kuliner. Peningkatan pendapatan nyatanya dirasakan oleh pemilik bisnis UMKM di IKN, yakni pedagang bakso Solo di jalan raya Sepaku, arah dari Balikpapan menuju Nusantara. Kasno, sang pemilik warung bakso, menyatakan bahwa sejak pembangunan Nusantara dimulai usahanya mengalami kenaikan omzet. 

Sebelum ada pembangunan IKN, dalam satu hari Kasno hanya menjual 100 hingga 150 mangkok bakso, sekarang dalam satu hari ia bisa menjual 300 mangkok, bahkan lebih. Pembangunan IKN sangat menguntungkan, terutama bagi pemilik bisnis UMKM di Sepaku dan Penajam Paser Utara. Usaha mereka makin laris karena mendapatkan banyak pembeli, yakni para pekerja IKN dan pengunjung dari luar Kalimantan.

IKN akan meningkatkan kunjungan wisata di Kalimantan Timur, terutama di Balikpapan. Para wisatawan tak hanya tertarik untuk berlibur di Penajam Paser Utara, tetapi juga di Balikpapan. Sementara para pengusaha hotel, penjual suvenir khas Kalimantan, dan pedagang makanan juga untung karena ada peningkatan jumlah turis, baik lokal maupun asing. Pendapatan mereka terus bertambah.

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Media Inti Nesia

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih