Kegiatan Positif Selama Ramadhan yang Memperkuat Persatuan
Oleh : Rizky Anwar )*
Ramadhan merupakan sebuah momentum tahunan masyarakat muslim yang akan selalu terjadi setiap tahunnya. Terlepas dari momentum lain yang terjadi hampir bersamaan seperti pesta demokrasi yang telah berlalu, Ramadhan menjadi bulan suci yang semarak. Ibadah puasa yang dijalani tidak hanya memuasakan fisik saja, namun juga hati dan pikiran dari hawa nafsu dan amarah. Ibadah puasa juga bisa menjadi bulan untuk merefleksikan diri serta membuka diri pada kehidupan bermasyarakat yang lebih majemuk. Kontestasi politik telah dilangsungkan, dan tugas masyarakat sebagai pemilik hak suara telah dijalankan. Saat ini banyak kegiatan-kegiatan yang lebih positif dan berkualitas dapat anda dan komunitas anda lakukan bersama. Berikut ini kegiatan-kegiatan positif selama Bulan Ramadhan yang bisa memperkuat persatuan nasional :
1. Buka Puasa Bersama
Waktu berbuka tentu menjadi sebuah hal yang dinantikan oleh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Kesempatan berbuka puasa ini bisa menjadi sebuah momentum keterbukaan dan solidaritas antar agama yang mudah serta sederhana. Waktu berbuka puasa di Indonesia umumnya juga mendekati waktu makan malam. Tidak ada salahnya anda mengajak teman-teman anda yang beragama lain untuk ikut kegiatan buka puasa anda dan komunitas anda.
Mereka tentu tidak akan menolak ajakan tersebut. Pada umumnya mereka yang tidak berpuasa tentu tidak akan makan sebelum waktu anda berbuka untuk menghormati puasa anda. Toleransi dan keterbukaan semacam ini menjadi sebuah perwujudan konkret dari kebhinekaan di Indonesia ini. Siapa tahu kelak teman anda yang non-muslim akan balik mengundang anda untuk berbuka puasa di rumahnya. Sebuah gambaran yang indah dari persatuan Indonesia.
2. Bakti Sosial
Kegiatan positif lain yang bisa dilakukan anda dan komunitas adalah dengan melakukan bakti sosial. Kegiatan semacam ini biasanya berupa kunjungan dan donasi ke panti-panti sosial. Akan lebih baik bila anda dan kelompok bisa lebih terbuka dengan panti sosial yang diluar lingkup anda. Mereka tentu akan terbuka menerima kehadiran anda dan teman-teman. Acara ini juga bisa menjadi ajang pengenalan keragaman agama dan budaya anda kepada masyarakat.
Bila anda hendak sekalian melakukan berbagai kegiatan menunggu berbuka dan berbuka bersama, mereka juga akan senang hati mengikuti acara yang anda siapkan. Hal ini juga bisa menjadi ajang mengenalkan keberagaman pada teman-teman di sana, termasuk budaya berbuka puasa anda dan komunitas anda.
3. Diskusi Lintas Agama
Salah satu cara mempererat persatuan di bulan Suci Ramadhan adalah dengan mengadakan diskusi lintas agama. Tidak perlu membicarakan topik-topik sensitif seperti politik dan pemilu. Diskusi lintas agama tentu bertujuan untuk menelaah dan mendapat masukan positif untuk menyikapi kejadian-kejadian sehari-hari di masyarakat. Hal ini tentu lebih positif dibanding memperdebatkan hal-hal yang tersangkut paut pada kehidupan harian anda.
Forum semacam ini tentu saja akan menumbuhkan keterbukaan dan solidaritas antar agama, yang mana ini juga menjadi pendewasaan kehidupan bermasyarakat yang plural.
4. Ngabuburit Bersama
Jika anda menginginkan kegiatan yang lebih santai, ngabuburit menjelang waktu berbuka puasa bisa diisi dengan bermacam kegiatan bersama dengan teman-teman anda yang tidak berpuasa. Banyak kegiatan positif yang ringan seperti nonton film bersama, berburu foto, kelas sore, atau banyak hal lain yang membuat waktu tidak terasa berlalu. Melibatkan teman-teman anda yang tidak berpuasa untuk mengurusi konsumsi juga bisa menjadi pilihan tepat, karena mereka bisa mencicipi makanan yang akan dikonsumsi saat berbuka nanti. Anda juga harus memahami bahwa mereka tidak berpuasa, sehingga memiliki tenaga lebih untuk menangani kegiatan-kegiatan yang akan anda adakan.
Di tengah hiruk pikuk politik menjelang bulan suci Ramadhan, tentu saja bukan menjadi alasan untuk mengabaikan teman-teman yang tidak seiman dan sekepercayaan. Meskipun anda hidup di negara dengan mayoritas berpenduduk, bukan berarti anda harus selalu dihormati oleh kelompok minoritas. Kehidupan yang majemuk ini lebih tepat bila dilandasi rasa saling menghormati. Yang tidak berpuasa menghormati yang berpuasa dengan tidak memancing hawa nafsu dan amarah. Sebaliknya, yang berpuasa juga menghormati kebutuhan harian yang tidak berpuasa sebagai manusia. Dengan demikian, Bulan Suci Ramadhan ini tidak hanya menjadi kemenangan umat muslim saja, namun seluruh masyarakat Indonesia juga..
)* Penulis adalah Pegiat Media Sosial