Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 Mendapat Dukungan Internasional
Indonesia jadi ketua ASEAN sekaligus menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Keketuaan Indonesia didukung penuh masyarakat internasional, termasuk Singapura. Sebagai negara sahabat, Singapura ikut bangga dan men-support Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Hubungan bilateral pun makin erat pada kedua negara dan membuahkan kerjasama di bidang ekonomi dan politik yang makin baik.
Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Jabatan ini diapresiasi oleh masyarakat karena bisa memajukan ekonomi, baik di kawasan ASEAN maupun di seluruh Indonesia. Masyarakat berharap dengan menjadi Ketua ASEAN maka keadaan finansial Indonesia lebih baik lagi setelah selama 3 tahun didera pandemi.
Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 didukung penuh oleh Singapura. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Singapura memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023. Presiden Jokowi menyatakan bahwa beliau menyampaikan penghargaan atas dukungan Singapura atas Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Hal ini diutarakan dalam konferensi pers bersama dengan PM Lee Hsien Long di Singapura.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong bertemu dalam Leaders’ Retreat yang berlangsung di Kantor Perdana Menteri Singapura. Pertemuan kedua kepala negara ini berlangsung hangat dan Presiden Jokowi menunjukkan bahwa beliau pantas menjadi kepala negara yang jadi Ketua ASEAN 2023, karena memiliki kecakapan dalam berkomunikasi dan bernegosiasi.
Presiden Jokowi melanjutkan, keketuaan Indonesia di ASEAN menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyatnya dan dunia serta menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN sehingga tetap menjadi motor perdamaian dan stabilitas kawasan serta Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan didukung oleh Singapura maka sangat bagus, karena menunjukkan hubungan bilateral kedua negara yang harmonis. Dengan dukungan dari Singapura maka akan ada masukan-masukan yang berharga bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Singapura sudah menjadi salah satu macan Asia dan Indonesia sebagai negara berkembang juga bisa menjadi macan Asia berikutnya.
Dukungan dari Singapura juga sangat berharga karena akan mempererat hubungan antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi. Para pengusaha Singapura akan percaya pada Indonesia lalu menyuntikkan modalnya, lantas berbisnis di negeri ini dalam jangka waktu yang lama. Kedatangan para investor disambut baik karena akan menambah devisa negara dan membuat perekonomian Indonesia makin sehat.
Kemudian, Singapura juga mendukung pembangunan IKN Nusantara, selain mendukung keketuaan Indonesia di KTT ASEAN. Dengan bantuan dari PM Lee maka IKN akan lebih sempurna dan menjadi ibu kota modern, yang tak kalah bersih dan canggih dari Singapura.
KTT ASEAN adalah konferensi tingkat Asia Tenggara yang tak hanya membahas bidang ekonomi tetapi juga politik. Walau memiliki pandangan politik yang berbeda (karena tak semua negara di Asia Tenggara menganut paham demokrasi murni) tetapi tetap saling menghormati. Inti dari KTT ASEAN adalah menjaga perdamaian di bidang politik dan tidak menimbulkan perpecahan antar anggota, apalagi peperangan.
PM Singapura Lee Hsien Loong menyatakan bahwa Singapura dan Indonesia sama-sama menyesalkan tidak adanya kemajuan dalam penerapan Lima Poin Konsensus ASEAN di Myanmar. Singapura akan terus bekerja dengan Indonesia, anggota ASEAN, dan mitra ASEAN seperti PBB untuk mendorong implementasi Lima Poin Konsensus.
Lima Poin Konsensus ASEAN antara lain: Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.
Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN. Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management). Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Ketika Konsensus ASEAN dilanggar padahal sudah ada kesepakatan 2 tahun sebelumnya (karena dibuat di KTT ASEAN 2021) amat disayangkan. Indonesia dan Singapura bekerja sama agar situasi di Myanmar membaik dan tidak akan ada lagi kerusuhan yang merugikan warga sipil. Asia Tenggara harus damai dan tidak ada peperangan antar negara maupun konflik internal.
PM Lee melanjutkan, Singapura akan bekerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya terkait peta jalan keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Singapura akan membantu Timor Leste mempersiapkan kewajiban dan komitmen yang akan diambil ketika bergabung. Selama ini Timor Leste belum bergabung secara resmi di ASEAN walau wilayahnya masuk Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 didukung penuh oleh Singapura. Dukungan ini sangat berarti karena Indonesia akan mendapat sokongan dari segi ekonomi, dan menambah jumlah investasi di negeri ini. Hubungan bilateral antar kedua negara juga makin baik.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
Indonesia jadi ketua ASEAN sekaligus menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Keketuaan Indonesia didukung penuh masyarakat internasional, termasuk Singapura. Sebagai negara sahabat, Singapura ikut bangga dan men-support Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Hubungan bilateral pun makin erat pada kedua negara dan membuahkan kerjasama di bidang ekonomi dan politik yang makin baik.
Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Jabatan ini diapresiasi oleh masyarakat karena bisa memajukan ekonomi, baik di kawasan ASEAN maupun di seluruh Indonesia. Masyarakat berharap dengan menjadi Ketua ASEAN maka keadaan finansial Indonesia lebih baik lagi setelah selama 3 tahun didera pandemi.
Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 didukung penuh oleh Singapura. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Singapura memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023. Presiden Jokowi menyatakan bahwa beliau menyampaikan penghargaan atas dukungan Singapura atas Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Hal ini diutarakan dalam konferensi pers bersama dengan PM Lee Hsien Long di Singapura.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong bertemu dalam Leaders’ Retreat yang berlangsung di Kantor Perdana Menteri Singapura. Pertemuan kedua kepala negara ini berlangsung hangat dan Presiden Jokowi menunjukkan bahwa beliau pantas menjadi kepala negara yang jadi Ketua ASEAN 2023, karena memiliki kecakapan dalam berkomunikasi dan bernegosiasi.
Presiden Jokowi melanjutkan, keketuaan Indonesia di ASEAN menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyatnya dan dunia serta menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN sehingga tetap menjadi motor perdamaian dan stabilitas kawasan serta Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan didukung oleh Singapura maka sangat bagus, karena menunjukkan hubungan bilateral kedua negara yang harmonis. Dengan dukungan dari Singapura maka akan ada masukan-masukan yang berharga bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Singapura sudah menjadi salah satu macan Asia dan Indonesia sebagai negara berkembang juga bisa menjadi macan Asia berikutnya.
Dukungan dari Singapura juga sangat berharga karena akan mempererat hubungan antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi. Para pengusaha Singapura akan percaya pada Indonesia lalu menyuntikkan modalnya, lantas berbisnis di negeri ini dalam jangka waktu yang lama. Kedatangan para investor disambut baik karena akan menambah devisa negara dan membuat perekonomian Indonesia makin sehat.
Kemudian, Singapura juga mendukung pembangunan IKN Nusantara, selain mendukung keketuaan Indonesia di KTT ASEAN. Dengan bantuan dari PM Lee maka IKN akan lebih sempurna dan menjadi ibu kota modern, yang tak kalah bersih dan canggih dari Singapura.
KTT ASEAN adalah konferensi tingkat Asia Tenggara yang tak hanya membahas bidang ekonomi tetapi juga politik. Walau memiliki pandangan politik yang berbeda (karena tak semua negara di Asia Tenggara menganut paham demokrasi murni) tetapi tetap saling menghormati. Inti dari KTT ASEAN adalah menjaga perdamaian di bidang politik dan tidak menimbulkan perpecahan antar anggota, apalagi peperangan.
PM Singapura Lee Hsien Loong menyatakan bahwa Singapura dan Indonesia sama-sama menyesalkan tidak adanya kemajuan dalam penerapan Lima Poin Konsensus ASEAN di Myanmar. Singapura akan terus bekerja dengan Indonesia, anggota ASEAN, dan mitra ASEAN seperti PBB untuk mendorong implementasi Lima Poin Konsensus.
Lima Poin Konsensus ASEAN antara lain: Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.
Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN. Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management). Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Ketika Konsensus ASEAN dilanggar padahal sudah ada kesepakatan 2 tahun sebelumnya (karena dibuat di KTT ASEAN 2021) amat disayangkan. Indonesia dan Singapura bekerja sama agar situasi di Myanmar membaik dan tidak akan ada lagi kerusuhan yang merugikan warga sipil. Asia Tenggara harus damai dan tidak ada peperangan antar negara maupun konflik internal.
PM Lee melanjutkan, Singapura akan bekerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya terkait peta jalan keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Singapura akan membantu Timor Leste mempersiapkan kewajiban dan komitmen yang akan diambil ketika bergabung. Selama ini Timor Leste belum bergabung secara resmi di ASEAN walau wilayahnya masuk Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 didukung penuh oleh Singapura. Dukungan ini sangat berarti karena Indonesia akan mendapat sokongan dari segi ekonomi, dan menambah jumlah investasi di negeri ini. Hubungan bilateral antar kedua negara juga makin baik.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute