Kembangkan Industri Kopi Aceh, AMANAH Fasilitasi Sepeda Listrik untuk Barista Keliling
Oleh: Malik Farhan*
Kembangkan industri kopi Aceh secara maksimal dan optimal, Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) memberikan fasilitas yang memadai, yakni adanya sepeda listrik untuk para barista keliling.
Dengan penyediaan fasilitas mumpuni dari AMANAH berupa sepeda listrik tersebut, maka akan bisa para barista manfaatkan untuk mereka berjualan keliling, sehingga hal tersebut semakin mendorong pengembangan pada industri kopi di Aceh.
Tentunya industri kopi di Aceh akan semakin berkembang apabila potensi sangat luar biasa tersebut mendapatkan dukungan yang baik, salah satunya dengan adanya pemberian fasilitas memadai seperti yang AMANAH lakukan dengan menyediakan sepeda listrik sehingga memungkinkan bagi para barista untuk mendongkrak penjualan dengan cara berkeliling.
Program strategis unggulan Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka pemberdayaan masyarakat, khususnya menyasar kepada para generasi muda penerus bangsa tersebut mengembangkan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat, yakni produk sepeda listrik yang bisa warga manfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti misalnya berusaha kedai kopi keliling ataupun mengangkut galon.
Pembuatan dan pengembangan produk inovasi berupa sepeda listrik itu merupakan sebuah hasil kerja sama dengan kelompok mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Menurut Koordinator Tim Mahasiswa dari Jurusan Mesin USK, Dimas Wardana bahwa mereka merancang sepeda listrik tersebut dengan material yang kuat.
Tidak cukup sampai di sana, namun inovasi yang mereka lakukan dalam pembuatan sepeda listrik itu mampu menghasilkan tenaga yang cukup besar untuk memacu kendaraan tersebut sembari memungkinkannya untuk membawa beban yang berat.
Apabila melihat bagaimana bentuk frame dan juga mesinnya, sepeda listrik yang AMANAH kembangkan ini bahkan sangat cocok untuk berjalan di area wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Untuk pengerjaan produk sepeda listrik sendiri, seluruhnya benar-benar terjadi dalam workshop pada program strategis unggulan inisiasi BIN tersebut. Bahkan tidak hanya menyediakan bengkel saja, namun AYCH juga menanggung semua bahan baku, peralatan, hingga tempat dan seluruh kebutuhan tim yang lain.
Rencananya, Tim AMANAH akan membuat beberapa sepeda listrik yang di dalamnya beserta inovasi produk untuk keperluan mengangkut barang, yakni gerobak kopi hingga gerobak galon. Dengan adanya inovasi tersebut, maka akan semakin membantu pengembangan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Seluruh tahapan pelaksanaan produksi inovasi sepeda listrik yang AMANAH lakukan itu menggunakan peralatan berat dan canggih, sebagai bukti bagaimana keseriusan program strategis unggulan Pemerintah melalui inisiasi BIN tersebut benar-benar berupaya mendorong peningkatan perekonomian warga lokal.
Apalagi di wilayah berjuluk Negeri Rencong itu sebenarnya memang sudah terkenal dengan cukup luas dari industri kopinya. Beberapa bukti dari bagaimana luasnya potensi industri kopi Aceh adalah dengan banyaknya para penikmat kopi di beragam kedai, namun ternyata masih belum banyak penjual kopi atau bahkan barista yang mampu memberikan layanan keliling dengan gerobak berjalan kecuali hanya di kota-kota besar saja.
Oleh karenanya, lantaran di Aceh sendiri sebenarnya merupakan sebuah wilayah yang kaya akan produk kopi, maka dari itu AMANAH kemudian berkomitmen untuk mampu terus mengembangkan dan mendorong agar produk kopi lokal setempat bisa terus mengalami kemajuan, yang mana salah satu upayanya yakni dengan menciptakan inovasi pada sepeda listrik untuk membantu pemasaran.
Upaya AMANAH untuk terus mendorong peningkatan dan pengembangan industri kopi di wilayah berjuluk Serambi Mekkah bukan hanya melalui satu kegiatan atau langkah saja, yakni pembuatan sepeda listrik, namun juga beberapa waktu lalu telak terlaksana program kompetisi barista.
Dalam kompetisi barista AMANAH tersebut, para peserta mengalami seleksi yang ketat, termasuk juga mereka mendapatkan pelatihan dalam bootcamp. Tujuan utama dari pelaksanaan kompetisi barista itu adalah untuk mampu meningkatkan kapasitas dan juga kompetensi para barista muda Aceh, bahkan turut berkontribusi pula untuk mengangkat potensi industri kopi setempat ke kancah nasional bahkan hingga internasional.
Salah satu juri ajang kompetisi barista tersebut, Ari Ichlas Niate memberikan apresiasi sangat tinggi atas bagaimana antusiasme dari para peserta untuk mengikuti kegiatan positif itu. Terlebih, perhelatan AYCH itu tidak sekedar menjadi kompetisi, melainkan juga akang silaturahmi yang penting bagi komunitas barista setempat.
Muhammad Khadafi, selaku salah satu peserta kompetisi barista asal Aceh Besar mengatakan bahwa dirinya sangat gembira karena dapat berkontribusi dan mengikuti kegiatan sangat postif itu. Sebab, menjadi ajang untuk semakin meningkatkan profesionalitasnya, termasuk juga teman-temannya selaku anak muda.
Pengembangan industri kopi di Aceh belakangan ini memang terus terjadi dengan cukup signifikan. Hal tersebut terwujud berkat salah satu program strategis unggulan Pemerintah RI inisiasi BIN, yakni AMANAH. Bahkan banyak fasilitas yang mereka berikan seperti pengadaan sepeda listrik untuk barista keliling.
*) Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)