Kembangkan Produk Lokal, Program AMANAH Katalisator Bisnis Baru Aceh
Oleh : Ahmad Adnan*
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) merupakan katalisator lahirnya bisnis baru di Serambi Mekkah dengan strategi pengembangan produk lokal daerah bahkan hingga menjadi terkenal di taraf internasional sebagai bahan ekspor.
Pengembangan produk lokal Aceh merupakan hal yang sangat positif, karena pada dasarnya Negeri Rencong tersebut juga memiliki beberapa produk dengan kualitas yang sama sekali tidak kalah jika diadu dengan bahan bertaraf dunia lainnya.
Namun, untuk semakin menunjang pengembangan akan ekonomi daerah di Aceh, penting pula ada sebuah pola atau strategi bisnis baru, yang mana seluruh hal tersebut dapat terlaksana dengan jauh lebih optimal melalui pelatihan atau binaan para generasi muda dalam program AMANAH.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Aceh memang sangat terkenal karena keberadaan kopi Gayonya yang sudah mendunia. Bahkan komoditas dari kopi dari Provinsi berjuluk Tanah Rencong tersebut tidak hanya mampu diolah menjadi aneka jenis minuman saja, namun sekarang juga mampu diolah menjadi salah satu aroma andalan dari produk parfum.
Produk parfum yang memanfaatkan aroma kopi sebagai andalan mereka berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang mana hal tersebut akan semakin maju dan berkembang jika mendapat dukungan penuh dari para generasi muda Aceh.
Lantaran potensinya yang sangat luar biasa itu, maka hendaknya para pemuda di Serambi Mekkah bisa memanfaatkan adanya potensi akan nilam di sana melali berbagai jenis pengembangan, salah satunya yakni sebagai parfum yang beraroma kopi.
Jika hendak mengangkat budaya serta produk lokal yang memang otentik berasal dari wilayah tersebut, maka beberapa pilihan produk perlu untuk terus dikembangkan, seperti halnya nilam dan kopi.
Karena apabila para pemuda tersebut mampu memiliki misi sosial untuk terus mengembangkan sumber daya yang berada di Aceh, tentunya bukan tidak mungkin mereka akan mampu semakin meningkatkan perekonomian dan mengharumkan nama Negeri Rencong itu bahkan hingga menembus pasar global.
Ketika terdapat salah satu pemuda saja mau dan terbukti bisa menjalankan kegiatan wirausaha dengan terus membawa produk serta budaya lokal Aceh hingga mendunia, maka tidak menutup kemungkinan jejak generasi penerus bangsa itu akan diikuti pula oleh teman-teman sebayanya.
Tentunya seluruh hal tersebut hendaknya mendapatkan dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak. Sebagai salah satu pihak yang sangat mendukung penuh para generasi muda Aceh supaya mampu berkembang dan mandiri, Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) kemudian menginisiasi program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH).
Dalam upaya untuk mewujudkan perkembangan produk lokal Aceh BIN merealisasikan Program AMANAH yang juga berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait lainnya seperti Atsiri Research Center-Pusat Unggulan Iptek (ARC-PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) untuk memberdayakan para generasi milenial setempat.
Pemberdayaan para generasi muda penerus itu bertujuan untuk semakin mengembangkan ekonomi kreatif berbasis produk lokal, yakni minyak nilam Aceh. Tentunya bukan tanpa alasan mengapa produk itu terus dikembangkan, pasalnya sejauh ini nilam sendiri menjadi salah satu dari sembilan komoditas unggulan Negeri Rencong dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Tingginya nilai ekonomi dari nilam Aceh dikarenakan produk lokal tersebut juga menjadi salah satu komoditas ekspor dan bahan baku dari berbagai produk industri hingga bertaraf mancanegara. Sehingga jelas produk lokal tersebut diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi melalui para generasi muda.
Adapun bentuk upaya pemberdayaan para pemuda oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) melalui program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) tersebut adalah pelatihan melalui empat produk dari turunan nilam seperti parfum, body butter, pomade dan sabun body wash.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh yang juga merupakan Ketua AMANAH, Muhammad Tanwier menjelaskan bahwa pelatihan untuk mengolah produk turunan nilam bagi para generasi muda itu merupakan bentuk nyata dalam upaya memajukan industri nilam Aceh.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Marwan memberikan apresiasi sangat tinggi pada berlangsungnya program AMANAH oleh BIN dan beberapa pihak lain karena telah memberikan pelatihan yang sangat bermanfaat.
Adanya pelatihan dalam program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu akan menjadikan para pemuda di sana mampu lebih berkembang bahkan bisa mengembangkan bisnis rintisan atau startup berbasis minyak nilam dengan semakin maju sehingga bisa memberi nilai tambah pada pergerakan ekonomi lokal di Negeri Rencong itu.
Upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) muda Aceh yang unggul dan hebat, termasuk dari segi riset dan inovasi jelas terus didedikasikan hanya demi kemajuan masyarakat sendiri.
Produk lokal dari Tanah Rencong harus terus dikembangkan dengan maksimal disertai semangat bersama. Dalam hal itu, BIN menggencarkan program AMANAH yang mampu menjadi katalisator bagi lahirnya banyak bisnis baru di Aceh berbasis produk lokal yang diolah menjadi banyak produk turunan bermanfaat lainnya sehingga mendongkrak ekonomi kreatif.
*) Penulis adalah mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh