Polemik Politik

Pemilihan Kepala Otorita IKN Sudah Tepat

Oleh : Aulia Hawa )*

Presiden Joko Widodo telah melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) pada 10 Maret 2022. Pemilihan Bambang Susantono dianggap sudah tepat karena berlatar belakang pakar perencanaan dan transportasi.

Ketika ibu kota negara akan dipindah dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, maka akan ada banyak perubahan baru. Mulai dari gedung pemerintahan sampai ke pemimpin wilayah, semuanya baru. Masyarakat menanti siapakah yang akan menjadi otorita IKN, karena sang pemimpin harus memajukan daerah tersebut hingga menadi kota yang ultra modern.

Tanggal 10 Maret 2022 jam 3 sore, Presiden Jokowi melantik Bambang Susantono menjadi kepala otorita IKN. Ia didampingi Dhony Rahajoe sebagai wakilnya. Pemilihan Bambang sebagai kepala otorita mengejutkan, karena ia bukanlah calon pemimpin yang diduga oleh masyarakat. Akan tetapi, rakyat mempercayai bahwa Presiden Jokowi pasti membuat pilihan yang terbaik.

Bambang Susantono dirasa tepat dipilih jadi kepala otorita IKN karena ia memiliki latar belakang pendidikan ilmu tata kota. Terlebih, ia mempelajarinya di universitas di California, sehingga kualitasnya tak diragukan lagi. Dengan latar belakang tersebut, Bambang akan membangun ibu kota yang tak hanya cantik, tetapi juga jadi tempat yang memajukan masyarakatnya. 

Ibu kota negara baru memang harus ditata sedemikian rupa, agar menjadi kota yang ultra modern. Pasalnya, sebagaian wilayah di sana masih berupa tanah kosong. Jika ada ahli tata kota sebagai pemimpin, maka kita optimis IKN akan tumbuh menjadi wilayah yang tertata apik dan tidak semrawut. Sebuah ibu kota harus rapi, jangan sampai nasibnya seperti Jakarta yang awut-awutan karena penduduknya terlalu padat.

Pemilihan Bambang Susantono sebagai kepala otorita IKN juga didukung oleh masyarakat karena ia juga dikenal sebagai ahli infrastaruktur. Memang kita harus memilih para ahli untuk jadi pemimpin, agar mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Infastruktur yang dibangun bukan sekadar jalan raya, tetapi juga gedung sekolah dan berbagai fasilitas lain yang dibutuhkan oleh warga.

Pembangunan infrastruktur di IKN tidak bisa dibuat sembarangan. Pasalnya, kita tidak bisa merusak Borneo sebagai paru-paru dunia. Tidak boleh ada pembabatan hutan dan perusakan alam. Kepala IKN bisa menata kota dan membuatnya jadi maju tanpa merusak keseimbangan alam.

Bambang Susantono sebagai kepala IKN dan ahli tata kota pasti memahami hal itu. Ia akan mengubah wajah Penajem Paser Utara menjadi ultra modern, tanpa merusak hutan Kalimantan. Ini adalah sebuah tantangan baru karena sebuah kota bisa jadi cantik dengan alam yang indah.

Selain itu, beliau juga memiliki pergaulan yang bagus di dunia internasional. Penyebabnya karena sudah berpengalaman sebagai birokrat dan networkingnya bagus. Presiden Jokowi memang  mencari kepala otorita yang memiliki pergaulan internasional bagus karena butuh para investor asing untuk menanamkan modal.

Sudah jelas bahwa Bambang Susantono memiliki kecakapan dan persyaratan yang diminta oleh Presiden Jokowi. Tak heran beliau terpilih menjadi kepala otorita, padahal sebelumnya belum berpengalaman jadi walikota atau bupati. Kecakapan dann latar belakang pendidikannya menjadi alasan utama untuk terpilih. 

Pemilihan kepala otorita IKN diadakan langsung oleh Presiden Jokowi karena merupakan hak prerogatif Presiden. Publik mempercayai pilihan beliau karena pasti akan jadi yang terbaik. Apalagi Bambang Susantono berpengalaman di birokrat dan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan IKN, yakni tata kota dan wilayah, sehingga diharap bisa membangun IKN jadi ultra modern.        

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih