Kerja Sama Hijau Antar Negara di ISF 2024 Dorong Penerapan Energi Terbarukan
JAKARTA — International Sustainability Forum (ISF) 2024 melahirkan adanya kerja sama hijau antar negara, yang mana hal tersebut dapat semakin mendorong penerapan energi baru dan terbarukan (EBT).
Forum tersebut dihadiri oleh berbagai pemimpin dunia, termasuk para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, yakni sektor energi, pemerintah serta organisasi internasional yang saling memiliki peran signifikan dalam transisi energi.
Salah satu diskusi dalam pertemuan pada ISF 2024 yakni membahas mengenai pentingnya kolaborasi global untuk mempercepat adopsi energi terbarukan.
CEO of Pertamina Indonesia, Nicke Widyawati menyebutkan bahwa penting ada peranan sektor swasta dalam mendukung transisi energi.
“Pertamina berkomitmen untuk mengakselerasi investasi dalam energi terbarukan. Kerja sama internasional adalah kunci untuk mempercepat pengembangan teknologi hijau dan memastikan bahwa energi terbarukan dapat diakses dengan harga terjangkau di seluruh kawasan,” katanya.
Sementara itu, President dan CEO of Climate Works, Helen Mountford juga turut menggarisbawahi mengenai bagaimana pentingnya kebijakan iklim yang kuat dan terwujudnya kolaborasi lintas sektoral.
“Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta, kita dapat mencapai target emisi nol bersih lebih cepat,” tegasnya.
“ISF 2024 memberikan peluang luar biasa untuk menyatukan berbagai pihak dalam menciptakan solusi inovatif bagi masa depan yang lebih hijau,” tambah Helen.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyebutkan bahwa terdapat sejumlah kesepakatan kerja sama hijau yang diteken melalui forum itu.
Tidak cukup sampai di sana, namun ISF 2024 sendiri juga dapat menghasilkan beberapa pemikiran baru.
Menurut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa melalui gelaran ISF 2024, maka akan lahir berbagai macam pemikiran untuk ditindaklanjuti.
“Kita mau membuat Indonesia International Sustainability Forum ini menjadi agenda tahunan, agenda tahunan yang kita harapkan bisa menghasilkan berbagai macam pemikiran yang dapat ditindaklanjuti,” katanya.
Seluruh diskusi tersebut semakin mempertegas bagaimana peran penting adanya kerja sama hijau antar negara untuk mendorong penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) secara mendunia.
Semua pihak bersepakat bahwa keberhasilan transisi energi memang membutuhkan kolaborasi lintas sektor, kemudian investasi besar serta kebijakan yang mendukung inovasi berkelanjutan.
Dengan adanya ISF 2024 sebagai platform kolaborasi global, maka langkah menuju masa depan energi hijau yang lebih cerah semakin mendekati kenyataan.