Komunitas Orang Asli Papua di Surabaya Deklarasi Dukung Pembentukan Otonomi Khusus Jilid II
Surabaya – Komunitas Orang Asli Papua (OAP) Surabaya menghelat deklarasi dan pembacaan pernyataan sikap dalam rangka mendukung keberlanjutan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II dan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua dan Papua Barat, Selasa (21/6/2022).
Kegiatan deklarasi ini diikuti puluhan orang. Sebagian peserta yang hadir membentangkan poster bertuliskan, “Kami Orang Asli Papua di Jawa Timur Dukung Keberlanjutan Otsus di Papua’, ‘Otsus Jilid II Lanjutkan’, dan ‘Otsus dan DOB adalah Berkat Tuhan Bagi Tanah Papua’. Penanggung jawab kegiatan Mika Korwa mengatakan, ada lima pernyataan sikap yang diberikan oleh OAP Surabaya. Hal ini sehubungan dengan telah disahkannya Undang Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II oleh DPR RI dan telah disetujuinya rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat oleh pemerintah.
“Kami keluarga besar komunitas Orang Asli Papua yang merantau di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, menyambut baik kebijakan tersebut,” kata Mika, tokoh senior OAP Surabaya ini. Selanjutnya, pernyataan sikap pihaknya tersebut juga selaras dengan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe, saat menghadap Kemendagri di Jakarta pada 17 Juni 2022 lalu. “Dalam pertemuan itu, Gubernur Papua mendukung pemekaran untuk tujuan pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua. Demikian halnya Pemprov Papua Barat bersama dengan bupati, wali kota, tokoh adat, tokoh agama, dan segenap elemen masyarakat se-Provinsi Papua Barat yang secara bulat mendukung penuh kebijakan Otsus dan DOB,” tegasnya.
Karena itu, pihaknya melalui OAP Surabaya turut memberikan pandangan, yang berisi lima poin pernyataan sikap. Berikut isi deklarasi tersebut:
1) Kami mendukung penuh pengesahan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus Jilid II) yang tentunya telah dievaluasi dan diperbaiiki di berbagai aspek, karena manfaatnya telah dirasakan secara luas oleh orang Papua termasuk adik-adik kita yang menempuh pendidikan di luar Papua seperti Surabaya, melalui program beasiswa dan berbagai macam bantuan pendidikan lainnya.
2) Kami Komunitas Orang Asli Papua di Surabaya, mendukung rencana pemekasan wilayah melalui mekanisme Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua, karena merupakan aspirasi masyarakat Papua sejak lama dalam rangka pemerataan pembangunan dan memajukan Papua sejajar dengan provinsi lain di Indonesia.
3) Kami mengajak seluruh elemen masyarakat perantau Papua di manapun berada untuk bersama-sama mendukung Otsus dan DOB demi Papua yang sejahtera dan damai.
4) Kami meminta kepada pemerintah menyelesaikan permasalahan Papua secara bermartabat demi terciptanya situasi kondusif dan damai di Papua.
5) Kami mengimbau kepada seluruh pihak, stop provokasi dan berita hoax tentang Papua, Tuhan telah menakdirkan Papua bagian dari NKRI, mari menatap ke depan, membangun tanah air, membangun Papua.
“Pembacaan poin-poin pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh perwakilan peserta diikuti secara serentak oleh para peserta lainnya,” kata Mika.
Adapun dalam peserta deklarasi merupakan gabungan tokoh OAP, senioritas, mahasiswa, dan pelajar asli Papua yang tinggal di wilayah Surabaya Raya, seperti Sidoarjo dan Madura.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe dalam siaran pers di Jayapura, Sabtu (18/6/2022) mengatakan, sejak tahun 2014 pihaknya sudah pernah mengajukan pemekaran bagi Provinsi Papua berdasarkan wilayah adat kepada pemerintah pusat. “Harapannya ketika pemekaran ini terjadi, maka otomatis diikuti dengan percepatan pembangunannya dan kebijakan anggarannya,” katanya. Menurut Lukas, kini sudah ada lima wilayah adat dan tinggal satu yang akan dibahas undang-undangnya yakni, Papua Utara sebagaimana diusulkan. “Ketika pemekaran provinsi itu terjadi, maka otomatis juga harus diikuti dengan percepatan pembangunannya sebagaimana kemauan dari pemerintah pusat,” pungkasnya.