Konferensi World Water Forum 2024 di Bali Banyak Bawa Manfaat Pariwisata Indonesia
Bali – World Water Forum (WWF) merupakan forum internasional yang memiliki puluhan negara anggota dari berbagai benua yang berbeda. Forum ini difokuskan untuk untuk meningkatkan kualitas sumber daya air di seluruh dunia. World Water Forum didirikan oleh Word Water Council (WWC) dan mengadakan konferensi setiap tiga tahun sekali.
Pada tahun 2024 ini, konferensi WWF diadakan di Bali, Indonesia yang rencananya akan diadakan pada bulan Mei. Pada konferensi ini, beberapa hal yang akan di bahas antara lain adalah konversi air, mitigasi bencana alam, ketahanan pangan dan energi, serta air bersih dan sanitasi.
Sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah air yang luas, Indonesia merupakan salah satu negara terpenting diantara anggota-anggota WWF yang lainnya. Anggota lainnya juga berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara yang baik pemeliharaan sumber daya airnya dimana pengaturan air bersih dan saintasi air di Indonesia cukup baik.
Diadakannya konferensi WWF di Bali ini jadi panggung bagi Indonesia untuk menunjukkan seberapa kuat pengelolaan sumber daya yang Indonesia miliki.
“Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita merupakan negara yang memiliki kekuatan sumber daya air yang mumpuni. Sebagai negara kepulauan yang banyak sumber daya airnya, kita harus unjuk gigi pada konferensi ini. Kita merupakan negara yang terbaik pengelolaan sumber daya airnya,” ujar Budi Mawardi, selaku penasehat Indonesian Fighter Tourism Association (IFTA).
Konferensi WWF ini membawa banyak sekali manfaat bagi penduduk sekitar maupun bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sektor pariwisata Bali akan diuntungkan seiring berjalannya event ini karena objek wisata sekitar pasti akan dikunjungi lebih banyak wisatawan asing.
UMKM di Bali juga jelas akan terkena dampak baik sehingga meningkatkan sektor ekonomi sekitar. Lalu, Indonesia tentu akan mendapatkan exposure dari diadakannya event ini karena dapat menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara tuan rumah yang baik sehingga Indonesia dianggap baik di mata dunia internasional.
Objektif yang harus Indonesia raih hanyalah untuk dapat mewujudkan event ini sebaik-baiknya dan memanfaatkan keuntungan semaksimal mungkin.
“Ini jelas merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia. Kesempatan ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Indonesia harus menjadi tuan rumah yang baik dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang andal dalam mengadakan event seperti konferensi ini. Keuntungan bagi usaha setempat juga harus dimanfaatkan baik-baik, karena pasti kita akan kedatangan puluhan dan bahkan mungkin ratusan ribu wisatawan asing yang ingin menikmati Bali,” jelas Budi.
Lebih fokusnya, Indonesia harus dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan sektor pariwisata di Bali. Wisatawan asing tentunya mengenal Bali karena objek wisata nya yang memukau.
“Yang paling penting adalah konferensi ini harus dapat membangun dan meningkatkan industri pariwisata di Bali. Bagaimana tidak, objek wisata di Bali merupakan salah satu yang terbaik di dunia sehingga tentunya akan menarik banyak wisatawan yang datang,” tambah penasehat IFTA tersebut.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Indonesia sangat sering menjadi tuan rumah beberapa konferensi internasional. Dari beberapa event tersebut, Indonesia sukses menjadi tuan rumah yang baik dan memanfaatkan keuntungan yang datang. Untuk konferensi WWF kali ini, seharusnya akan menjadi tugas yang mudah bagi Indonesia untuk kembali tampil bersinar sebagai tuan rumah yang baik. Harapannya adalah event ini dapat menaikkan pamor Indonesia di mata negara-negara di seluruh penjuru dunia.