Konsep Ekonomi Pancasila Wujudkan Pemerataan Ekonomi yang Lebih Adil
JAKARTA – Gagasan menerapkan konsep ekonomi Pancasila kembali sebagai landasan utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Pendekatan ini menekankan pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan, dengan meletakkan kemanusiaan, keadilan sosial, serta kedaulatan bangsa sebagai pilar utama. Demikian dikatakan oleh politisi Golkar Bayu Airlangga.
Politisi muda Partai Golkar, Bayu Airlangga, mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai telah membawa semangat besar untuk kemajuan Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Bayu juga menyampaikan gagasan untuk menerapkan konsep Ekonomi Pancasila sebagai pijakan dalam membangun perekonomian yang lebih mandiri, adil, dan berkelanjutan. Gagasan ini, menurut Bayu, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam memajukan Indonesia.
“Pak Presiden Prabowo adalah sosok pemimpin yang tidak hanya tegas tetapi juga berkomitmen tinggi terhadap kedaulatan bangsa. Dalam kepemimpinannya, semangat untuk memajukan Indonesia akan sangat terasa, dan ini selaras dengan cita-cita Ekonomi Pancasila,” ujar Bayu.
Menurut Bayu, langkah-langkah yang telah diambil oleh Presiden Prabowo, khususnya dalam memperkuat kemandirian bangsa dan sektor pertahanan, memberikan inspirasi yang besar bahwa kemandirian ekonomi Indonesia juga bisa diwujudkan. Bayu menekankan bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip Ekonomi Pancasila, yaitu meletakkan kemanusiaan dan keadilan sosial sebagai dasar perekonomian, Indonesia dapat mewujudkan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
“Ekonomi Pancasila sangat relevan dengan konteks budaya dan nilai luhur bangsa. Model ekonomi ini menempatkan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan sebagai hal yang utama, sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila,” tambahnya.
Bayu juga menegaskan bahwa ekonomi Indonesia dapat diperkuat dengan mendukung sektor-sektor lokal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi pilar penting bagi perekonomian rakyat. “UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita. Dengan memberi dukungan lebih besar pada pengusaha lokal, kita bisa mencapai kemandirian ekonomi yang dicita-citakan dalam Ekonomi Pancasila,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bayu memuji kebijakan luar negeri Presiden Prabowo yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dalam hubungan dengan pihak asing. Bayu berharap, pemerintah terus selektif dalam menerima investasi asing, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam Indonesia.
“Pak Presiden Prabowo selalu tegas dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Saya yakin beliau juga akan memastikan bahwa setiap investasi asing harus memberikan manfaat nyata bagi rakyat dan tidak merusak lingkungan,” kata Bayu.
Sebagai politisi muda yang peduli pada masa depan bangsa, Bayu berharap agar konsep Ekonomi Pancasila dapat menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan strategis pemerintahan ke depan. Bayu juga mengajak masyarakat untuk mendukung dan mengawal kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan bersama.
“Ini bukan hanya sebagai saran konstruktif, tetapi juga sebagai bentuk dukungan agar arah pembangunan ekonomi Indonesia dapat sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo dalam membangun Indonesia yang mandiri, berkeadilan, dan berdaulat,” pungkasnya.
Konsep Ekonomi Pancasila, yang mengedepankan kemanusiaan, keadilan sosial, dan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan, menjadi harapan besar untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaulat, sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia.*[][][]