Korea Selatan Tertarik Berinvestasi di Proyek IKN Nusantara
Oleh : Shenna Aprilya Zahra )*
Proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tampaknya telah menarik minat investor dari luar negeri, salah satunya adalah Korea Selatan yang terpincut dengan berbagai proyek besar yang ada di Indonesia, mulai dari IKN sampai proyek hilirisasi. Kemampuan menggarap proyek-proyek besar menjadi alasan Korea Selatan dapat berkontribusi lebih dalam proyek strategis.
Gubernur Finansial Supervisory Services (FSS) Korea Selatan, Lee Bokhyun mengaku bahwa pihaknya banyak mendengar dan membaca tentang rencana pembangunan ekonomi yang digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Sebagian besar dari rencana intu memiliki banyak ruang untuk Indonesia-Korea Selatan untuk saling memberi dukungan.
Lee Bokhyun menuturkan, Korea Selatan memiliki pengalaman mengenai proyek konstruksi skala besar di lepas pantai atau di negara lain dan pihaknya juga memiliki pengalaman dalam membiayai proyek-proyek semacamnya.
Contoh lainnya, beberapa mineral seperti nikel dan tembaga yang dimiliki Indonesia menjadi ketertarikan tersendiri bagi Korea. Beberapa industri yang bernilai tambah tinggi, Lee mengklaim ada beberapa peran yang dapat dimainkan oleh Korea.
Lee menuturkan, nikel yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa diolah lebih lanjut. Mineral ini bisa menjadi bahan baku dari baterai yang pada gilirannya dibutuhkan industri-industri tertentu. Oleh karenanya, Lee berhadap kerja sama Indonesia-Korea bisa terus diperkuat dan ditingkatkan.
Lee merasa kerja sama antara Indonesia dengan Korea akan menjadi faktor yang bagus untuk mendiversifikasi investasi dan kemitraan strategis untuk memperluas cakupan kemitraan Indonesia misalnya seperti bersama China.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima kunjungan 16 delegasi asal Korea Selatan (Korsel) dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral antar kedua negara. Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto menyebut 102 MoU kerja sama sudah ditandatangani oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam membangun IKN.
Gandi mengungkapkan, investasi IKN menjadi salah satu topik utama yang dibahas oleh Presiden Jokowi bersama delegasi Korea Selatan. Gandi mengatakan pada Maret lalu pihaknya sudah mendampingi 57 pengusaha konstruksi Korea Selatan untuk meninjau langsung pembangunan IKN. Hingga kini tercatat sudah ada 102 MoU kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan yang sudah diteken untuk pembangunan IKN, salah satunya adalah pembangunan saluran irigasi yang saat ini pembangunannya sudah mencapai 20%.
Selain pembangunan saluran irigasi, pengusaha konstruksi Korea Selatan juga tengah menjajaki kemungkinan kerja sama untuk membangun jalan tol Balikpapan-Samarinda. Gandi mengatakan kerja sama akan segera diteken usai pemerintah menyelesaikan pembebasan lahan dan tanah warga.
Pihak Korea Selatan merasa optimis kerja sama dapat segera ditandatangani sebab delegasi dari negeri ginseng tersebut sudah melihat betapa cepatnya pemerintah dalam membangun infrastruktur di IKN.
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Indonesia-Korea Network untuk IKN Nusantara, Bambang Soesatyo memberikan apresiasi atas dukungan Korea Selatan terhadap langkah Indonesia dalam membangun IKN N usantara di Kalimantan Timur. Meskipun demikan, ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan agar pembangunan IKN Nusantara bisa terus berjalan.
Menurutnya, ada pandangan publik di dunia internasional, termasuk Korea Selatan mengungkapkan, mereka akan merasa lebih yakin dan nyaman jika terdapat regulasi hukum yang memastikan progres pembangunan IKN Nusantara bisa tetap berjalan, walaupun Presiden Joko Widodo nantinya tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia.
berbagai investasi yang dilakukan Korea Selatan di Indonesia justru akan semakin menguatkan hubungan bilateral Indonesisa-Korea Selata yang pada tahun ini memasuki usia ke-50 tahun. Perayaan hubungan diplomatik tersebut akan diperingati di Hotel Fairmmont, Jakarta pada 16 Mei 2023. Selain dihadiri pejabat kedua negara, rencananya juga turut mengundang 120 lebih perusahaan asal Korea Selatan yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia.
Salah satu bukti keseriusan Korea Selatan untuk berinvestasi di IKN adalah dengan datangya Menteri Agraria, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, Won Hee-Ryong ke lokasi pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku.
Won Hee-Ryong beserta 50 pengusaha dari Korea melihat progres pembangunan infrastruktur di IKN, mulai dari Bendungan Sepaku Semoi, Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Barat, Hunian Pekerja Konstruksi dan Titik Nol IKN.
Kerja sama yang dijalin antara Indonesia dengan Korea Selatan merupakan bukti bahwa kedua negara tersebut tidak hanya menjalin hubungan bilateral saja, melainkan sudah menjadi mitra strategis khsusus.
Progres yang dilakukan pemerintah Indonesia rupanya telah menarik minat investor asing salah satunya dari Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara