KST Papua Hambat Percepatan Pembangunan Bumi Cenderawasih
Oleh : Alfred Jigibalom )*
Adanya Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua yang terus saja melakukan serangkaian aksi teror dan mengganggu stabilitas keamanan negara, tentu saja sangatlah menghambat upaya percepatan pembangunan di Bumi Cenderawasih yang digencarkan oleh Pemerintah RI.
Penyanderaan yang dilakukan oleh KST Papua terhadap para pekerja pembangunan di Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan memang merupakan sebuah tindakan keji dan biadab yang sama sekali tidak berperikemanusiaan.
Kemudian, menyusul adanya tindakan kekerasan tersebut, justru terdapat sebuah pernyataan dari Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPBPB-OPM), Sebby Sambom yang justru sangat menyesatkan dan berusaha untuk memecah belah bangsa ini.
Bagaimana tidak, pasalnya dirinya mengaku bahwa dengan tegas, gerombolan KST Papua menolak seluruh pembangunan yang diadakan di Papua. Padahal seluruh percepatan pembangunan yang terus digalakkan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak lain diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih sendiri.
Bukan hanya itu, dengan adanya percepatan pembangunan yang terus dilakukan oleh pemerintah beserta seluruh stakeholder terkait, juga merupakan bentuk kerja nyata dari komitmen kuat yang telah dinyatakan oleh Presiden Jokowi sendiri akan mengubah paradigma pembangunan tidak lagi Jawasentris atau terlalu berfokus pada Pulau Jawa saja, melainkan diganti dengan paradigma pembangunan yang Indonesiasentris sehingga tercipta sebuah pembangunan yang merata hingga ke seluruh pelosok Nusantara tanpa ada ketertinggalan salah satu wilayah.
Kepala Program Studi (Prodi) Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Muhammad Syauqillah menilai bahwa selama ini, justru seluruh rentetan aksi teror dan juga kekerasan yang terus dilakukan oleh gerombolan KST tersebut tentunya akan sangat menghambat adanya penggalakan pembangunan kesejahteraan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Padahal tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh pihak sangat peduli dan ingin melihat bagaimana masa depan akan pembangunan di Tanah Papua karena wilayah tersebut sejatinya memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa terus dikembangkan, mulai dari bagaimana kekayaan sumber daya alam (SDA) yang mereka miliki hingga kepemilikan sumber daya manusia (SDM) yang sangat banyak apabila bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Para generasi muda penerus di Papua sendiri sejatinya juga merupakan generasi yang sangat cemerlang, karena mereka memiliki beragam bakat dan potensi, yang apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia juga sama sekali tidak kalah.
Tentunya, apabila misalnya secara terus menerus terjadi konflik dan ancaman stabilitas keamanan seperti akibat dari ulah yang terus saja dilakukan oleh KST Papua dengan banyak tindakan mereka hingga tidak sedikit memakan korban jiwa, bahkan dari para masyarakat sipil hingga para aparat keamanan di Indonesia, tentunya dengan adanya hal itu terus terjadi, maka Papua sendiri akan sangat mengalami hambatan dalam pembangunannya.
Papua sangat membutuhkan untuk bisa segera dibangun karena untuk mengoptimalisasi visi dan misi dari Pemerintah RI, yakni menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok di Indonesia. Namun di sisi lain, ancaman akan stabilitas keamanan terus terjadi karena ulah KST Papua, yang sangat menghambat upaya percepatan pembangunan tersebut, maka sebenarnya sangat menambah urgensi bahwa penanganan akan masalah yang ditimbulkan oleh kelompok separatis dan teroris itu harus bisa segera ditangani.
Selama ini, sederet aksi teror yang terus saja dilancarkan oleh KST Papua tidak sejalan dengan bagaimana kerangka pembangunan Papua yang terus dirancang oleh Pemerintah RI, padahal itu semua diperuntukkan demi kepentingan seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) sendiri.
Dengan kata lain, bahwa ketika terjadi kemacetan pada upaya percepatan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah tersebut, maka secara jangka panjang juga akan mampu berdampak pada bagaimana pelemahan kesejahteraan bagi masyarakat Bumi Cenderawasih sendiri.
Salah satu contohnya adalah misalnya mengenai adanya pembangunan akses jalan dari satu wilayah ke wilayah lain yang belakangan ini memang terus digalakkan oleh Pemerintah RI, nyatanya hal tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan maksimal dan optimal apabila ancaman akan stabilitas keamanan terus saja diganggu oleh KST Papua, sehingga daerah-daerah terpencil di sana akan terus menjadi terpencil.
Sebenarnya percepatan akan pembangunan di Bumi Cenderawasih merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di sana, selain itu, program tersebut sendiri juga merupakan salah satu program prioritas yang digencarkan oleh Pemerintah RI. Namun, dengan adanya serangkaian aksi teror yang terus dilakukan oleh KST Papua, nyatanya justru akan terus menghambat upaya pemerintah tersebut.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali