Kunker Ke Papua, Bukti Komitmen Jokowi Majukan Pembangunan
Oleh : Rebecca Marian )*
Presiden Jokowi mengunjungi Papua dan Papua Barat pada 26 Oktober 2019. Kunjungan kerja pertama pasca pelantikan tersebut dinilai sebagai komitmen nyata untuk membangun dan memajukan masyarakat disana.
Janji Jokowi terkait percepatan pembanguan di wilayah Indonesia paling timur, Papua ini sedikit demi sedikit telah terealisasi. Hal tersebut juga tercermin atas kunker-nya beberapa kali kesana, guna meninjau sejauh mana target pelaksanaannya dicapai. Salah satunya ialah agenda kunker Presiden Jokowi ke Papua Barat bersama Ibu Negara, Iriana dan juga sejumlah menteri yang mengisi kabinet barunya.
Jokowi kembali menegaskan bahwa kunker kali ini, ialah untuk terus berkomitmen memajukan Papua, baik di sektor fisik maupun sumber daya manusia (SDM). Dirinya juga meminta masyarakat Indonesia untuk mengartikan sendiri alasan ia sering bertandang ke Papua dan juga Papua Barat. Jokowi mengutarakan intensitas kedatangannya ke wilayah ini sebagai bukti bahwa pemerintah sangat serius membangun bumi Cenderawasih.
Sebagai contoh, saat peresmian Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa serta menghubungkan Kota Jayapura dengan Pos Lintas Batas Negara Skouw, dirinya mengaku telah datang hingga 13 kali selama lima tahun. Padahal untuk wilayah lain saja dirinya hanya berkunjung paling banyak tiga hingga empat kali saja. Pihaknya mengakui ingin segera merampungkan pembangunan di tanah Papua ini. Hal tersebut dilakukan guna menggapai efektivitas warga serta geliat ekonomi warga disana.
Bukan hanya mega proyek jembatan merah saja yang berhasil terealisasikan. Namun, banyak dari target fokus pembangunan telah rampung dilaksanakan. Antara lain ialah, pembangunan jalan tol, pendirian proyek Palapa Ring Timur yang berguna untuk memerdekakan Papua dari konektivitas internet. Proyek yang digadang-gadang akan mampu melesatkan perekenomian warga ini telah rampung dan bisa dinikmati.
Di sektor kesehatan, disebutkan pula peningkatan sarana dan prasaran seperti rumah sakit, puskesmas, hingga layanan kesehatan lainnya turut dibangun dan dibenahi. Termasuk meningkatnya jumlah kelahiran hidup dibandingkan sebelum tersentuh pembangunan. Di sektor pendidikan, ketersediaan sarana belajar juga mulai dinyatakan terdapat peningkatan. Masuknya internet sebagai jendela melihat dunia luar juga telah dapat dinikmati oleh pelajar disana.
Untuk daerah pelosok dan terpencil tengah dibangun akses jalan nasional yang akan meringkas jarak tempuh juga memudahkan pendistribusian kebutuhan masyarakat. Termasuk keberhasilan pemerintah menerapkan BBM dengan satu harga yaitu Rp6.500. Yang sebelumnya dapat mencapai Rp50 ribu, dan Rp100 ribu saat mengalami kelangkaan.
Pengembangan di sektor pariwisata-pun tak luput dari perhatian orang RI nomor 1 ini. Dirinya menyatakan bahwa pembangunan iinfrastruktur ini akan mampu mengangkat potensi pariwisata sebagai surga kecil di Indonesia. Yang tak hanya meningkatkan ekonomi rakyat namun juga mengembangkan potensi lainnya. Termasuk peningkatan fokus menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional tahun 2020 nanti. Yang akan dilaksanakan di tiga daerah yaitu Kotamadya Jayapura, Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Mimika.
Mantan walikota Solo itu juga mengaku tak ingin kesenjangan antar Nusantara bagian Barat, Tengah, dan Timur begitu menonjol. Bahkan, dirinya berharap ketimpangan antara berbagai daerah tersebut tidak ada sama sekali. Disparitas yang dapat dilihat utamanya ialah infrastruktur, konektivitas yang mana akan terus dikejar. Sehingga Indonesia secara keseluruhan memiliki sebuah persamaan, jangan sampai terdapat perbedaan yang begitu mencolok.
Perhatiannya dalam mewujudkan percepatan pembangunan ini dilatarbelakangi oleh pengalamannya sewaktu awal-awal menjabat sebagai Presiden. Dirinya banyak menemukan kurangnya akses infrastruktur khususnya di daerah pedalaman dan pelosok Papua. Sebelumnya, Jokowi juga menyatakan bahwa anggota TNI beserta Polri siap menjamin keamanan di wilayah Papua dan Papua Barat, agar roda perekonomian disana kembali normal, pasca kerusuhan beberapa waktu lalu.
Tak lupa Jokowi pun mengimbau agar seluruh masyarakat belajar dari pengalaman serta menjadikannya pelajaran agar tak terulang di kemudian hari. Menurutnya, warga harus memegang komitmen untuk bersatu padu membangun Bumi Cendrawasih. Jika semua mampu memegang komitmen ini tentunya kesejahteraan dan kemakmuran akan segera didapatkan.
Dengan adanya bukti nyata ini, peranan Jokowi dalam pemerintahan tak bisa dianggap main-main. Keseriusannya dalam melaksanakan sejumlah proyek prioritas harus diakui. Pun dengan segala agenda kunker-nya di Papua sebagai bentuk perhatian dan komitmen untuk segera mengentaskan Bumi Cendrawasih dari ketertinggalan. Semoga komitmen-komitmen lainnya segera meluncur menyusul keberhasilan capaian yang telah dinikmati.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik