Labuan Bajo – Sekretaris Ditjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) , Sumiati mengungkapkan bahwa seluruh aspek logistik dan infrastruktur hampir selesai disiapkan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9-11 Mei 2023.
Bahkan, tempat pertemuan KTT ASEAN seperti hotel Meruorah sudah siap menyambut para delegasi.
“Labuan Bajo siap menerima para tamu dan menyelenggarakan KTT ASEAN tahun 2023” tuturnya.
Menurut Sumiati, beragam aspek logistik sudah mulai disiapkan sejak awal tahun 2023. Upaya itu perlukan untuk memastikan kelancaran dukungan acara puncak KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Kominfo, imbuh Sekertaris Ditjen IKP Kominfo tersebut, juga telah menyiapkan media center dengan kapasitas 340 orang di Labuan Bajo. Dia menjelaskan bahwa sekitar 300 lebih wartawan asing, nasional dan lokal telah mendaftar untuk meliput kegiatan yang mengundang para kepala negara ASEAN tersebut.
Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengungkapkan kesiapan daerahnya untuk menyelenggarakan KTT ASEAN tahun ini. Menurutnya perhelatan KTT ASEAN di Labuan Bajo sudah sangat siap dengan segala fasilitas yang diperlukan untuk pertemuan internasional tersebut
“Dan dengan bangga, provinsi Nusa Tenggara Timur siap menjadi Tuan Rumah ASEAN summit 2023,” tulis Gubernur Viktor melalui postingan instagram @viktorbungtilulaiskodat.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menambahkan sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Tana Mori merupakan destinasi pariwisata unggulan baru di kawasan timur Indonesia yang mampu menjadi penggerak pengembangan ekonomi pada masa yang akan datang.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Nusa Cendana Kupang (Undana Kupang), Yohanes Jimmy Nami mengatakan, kedatangan Presiden berulang kali ke NTT karena Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap NTT.
“Tahun ini Labuan Bajo dijadikan tempat untuk KTT ASEAN, yang membuktikan Presiden Jokowi memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT melalui kegiatan bertaraf internasional tersebut,” katanya.
Yohannes melanjutkan, melihat pembangunan di NTT selama era Presiden Jokowi, banyak proyek nasional yang diarahkan untuk membangun perekonomian masyarakat NTT.
“Kita ambil contoh food estate, pembangunan bendungan, dan Labuan Bajo sebagai pariwisata super premium,” tutur Yohannes.
Yohannes pun menyampaikan harapannya agar melalui event ini, dapat mempopulerkan Labuan Bajo sebagai destinasi super premium, sehingga memberikan stimulus bagi perekonomian daerah.
“Diharapkan ini tidak hanya menjadi locus kegiatan dan euforia semu, tapi harus berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT dengan kesepakatan-kesepakatan yang lahir dalam KTT ASEAN, dapat mengafirmasi kebutuhan lokal masyarakat NTT,” tutur Yohanes.