Laksanakan Arahan Presiden, Binda Kalteng Vaksin Anak 6-12 Tahun di Kobar
PANGKALAN BUN – Setelah maraton selama tiga bulan terakhir melakukan vaksinasi terhadap pelajar jenjang SMP hingga SMA sederajat atau usia 12-17 tahun, kini Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalimantan Tengah mulai vaksinasi dengan sasaran anak usia 6-11 tahun atau jenjang sekolah dasar/sederajat.
Untuk pertama kalinya, Vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kalteng ini diberikan kepada para santri di Pondok Pesantren Bina Insan, Bamban, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (14/12/2021).
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini secara nasional juga dimulai hari ini, dengan jumlah sasaran mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Kepala Binda Kalteng, Brigjen TNI Sinyo mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun ini sesuai dengan Instruksi Presiden. Hal itu juga sejalan dengan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Pemberian vaksin untuk anak 6-11 tahun ini karena kita ingin mempercepat vaksinasi semua penduduk di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah sebagai bagian dari upaya mencegah penularan Covid-19. Hari ini Binda berhasil memvaksin 52 santri yang masuk kategori 6-11 tahun di Ponpes Bina Insan di Kabupaten Kotawaringin Barat,” kata Sinyo.
Ditambahkan Sinyo, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/6668/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun, vaksinasi untuk anak 6-11 tahun ini bisa dilaksanakan di daerah-daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertama telah lebih dari 70 persen dan vaksinasi lansia telah mencapai lebih dari 60 persen.
“Berdasarkan SK Menkes itu, khusus untuk Provinsi Kalimantan Tengah, vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini, baru bisa dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Barat,” sebut Sinyo.
Salah satu peserta vaksinasi pelajar kelas 3 SD, Tristan (9 tahun) mengatakan, tidak sakit disuntik dan senang karena setelah divaksin bisa masuk ke pusat perbelanjaan.”
Sementara itu, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksin yang digunakan untuk anak 6-11 tahun sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Pemerintah telah menyiapkan sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
“Ada 6,4 juta dosis untuk Desember dan kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan sudah datang, sehingga ini (vaksinasi untuk anak) tidak akan putus,” tutur Maxi.