Langkah Tegas Presiden Prabowo Perangi Narkoba untuk Jaga Generasi Bangsa
Oleh: Hamdan Suprianto (*
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo terus memperlihatkan komitmen dalam memberantas narkoba demi masa depan generasi bangsa yang sehat dan produktif. Narkoba telah menjadi musuh bersama yang mengancam kualitas kehidupan masyarakat dan keamanan nasional. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk memperkuat upaya pemberantasan narkoba di berbagai lini patut diapresiasi. Dalam hal ini, dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat penegak hukum, menjadi kunci penting untuk menciptakan lingkungan yang bebas narkoba.
Salah satu tokoh yang sangat berkomitmen dalam hal ini adalah Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika. Menurutnya, pemberantasan narkoba bukan hanya sekadar tugas rutin, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dan generasi muda dari ancaman narkoba. Dia juga menegaskan bahwa tidak main-main untuk mengungkap serta terus-menerus melakukan pencegahan maupun pemberantasan peredaran narkoba. Pernyataan ini menunjukkan sikap tegas aparat kepolisian yang siap bekerja keras demi mencapai visi pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari narkoba.
Lampung, sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, menjadi salah satu wilayah yang rawan peredaran narkoba. Setiap harinya, ribuan kendaraan dan penumpang melintasi wilayah ini, sehingga membuatnya rentan terhadap penyelundupan narkoba. Baru-baru ini, Tim Ditresnarkoba Polda Lampung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 159 kilogram ganja di Sea Port Interdiction, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Keberhasilan ini berkat sinergi antara kepolisian dan masyarakat yang memberikan informasi berharga dalam upaya pencegahan.
Kapolda Helmy menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba di wilayah Lampung. Ia juga berharap agar seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan lembaga lainnya, dapat bersinergi untuk menguatkan pengawasan dan menjaga generasi bangsa dari pengaruh buruk narkoba.
Tidak hanya di Lampung, upaya pemberantasan narkoba juga dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, yang menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari segala bentuk kejahatan, termasuk peredaran narkoba. Kepala Lapas Cipinang, E. P. Prayer Manik, menyampaikan pentingnya integritas dan profesionalisme petugas dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lapas Cipinang bahkan telah menggelar Apel Siaga dan menandatangani Ikrar Zero HALINAR (Handphone, Pungutan Liar, dan Narkoba), sebagai bentuk komitmen nyata untuk menjaga lapas tetap aman dan bebas dari penyalahgunaan narkoba serta praktik ilegal lainnya.
Menurut Prayer Manik, Ikrar Zero HALINAR bukan sekadar seremonial semata, melainkan harus diimplementasikan dalam setiap tindakan. Menurutnya, hal Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan lapas tetap aman, bebas dari narkoba, dan praktik ilegal lainnya. Sikap tegas ini menunjukkan bahwa aparat di tingkat lapas juga turut berperan dalam memastikan peredaran narkoba tidak menyebar di dalam lingkungan pemasyarakatan, yang sering kali menjadi sasaran jaringan narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap, Kombes Pol Dinnar Widargo, juga menyatakan keprihatinannya atas tingginya ancaman narkoba di Indonesia. Menurutnya, letak geografis yang strategis membuat negara kita rentan terhadap penyelundupan berbagai jenis narkotika. Indonesia, yang berada di persimpangan perdagangan internasional, sering kali dijadikan sasaran empuk bagi jaringan narkoba internasional.
Kombes Pol Dinnar menekankan bahwa untuk memerangi narkoba diperlukan integritas dan keimanan yang tinggi, khususnya bagi aparat penegak hukum (APH) yang menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba. Menurutnya, dukungan APH sangat dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa program Asta Cita Presiden Prabowo bukan hanya sekadar slogan, tetapi telah dan terus dijalankan dalam berbagai aksi nyata di lapangan. Ia berharap seluruh elemen, baik itu aparat maupun masyarakat, dapat bekerja sama dalam menghadapi masalah serius ini.
Pemerintah melalui Presiden Prabowo memiliki visi yang jelas dalam mewujudkan Indonesia bebas narkoba sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan generasi yang unggul. Komitmen ini juga tercermin dari berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menguatkan pemberantasan narkoba. Salah satunya adalah dengan memperkuat koordinasi antar-lembaga penegak hukum, termasuk BNN, Polri, serta lembaga pemasyarakatan, untuk mengatasi masalah ini secara holistik.
Langkah tegas dan kebijakan nyata pemerintah ini tentu membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat. Peran masyarakat dalam memberikan informasi atau melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan terkait peredaran narkoba sangat penting untuk keberhasilan langkah ini. Dukungan masyarakat ini akan memperkuat upaya pemberantasan narkoba yang telah diinisiasi pemerintah, baik di wilayah perbatasan, pelabuhan, maupun di lingkungan pemasyarakatan.
Di sisi lain, pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya narkoba juga harus terus digalakkan, terutama di kalangan generasi muda. Dengan pemahaman yang baik tentang bahaya narkoba, diharapkan para generasi muda dapat terhindar dari pengaruh buruk narkoba. Program edukasi yang melibatkan sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat akan membantu dalam menciptakan generasi yang sadar akan bahaya narkoba dan siap untuk menjaga diri serta lingkungan sekitarnya.
Dalam mewujudkan visi besar Indonesia bebas narkoba, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat. Langkah tegas yang diambil Presiden Prabowo bersama jajaran pemerintahannya memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi generasi bangsa. Mari kita semua bersatu, memberikan dukungan penuh, dan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas narkoba hingga ke akarnya. Hanya dengan persatuan, kita bisa memenangkan perang melawan narkoba dan mewujudkan Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
(* Penulis merupakan pengurus Forum Pemuda Lampung Tingkat Kota