Polemik Politik

Lumbung Pangan Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

Oleh : Edi Jatmiko )*

Lapangan pekerjaan di Pedesaan tentu tidak sebanyak yang ada di perkotaan, meski demikian lumbung pangan yang dicanangkan oleh pemerintah berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan.

Lumbung pangan merupakan lembaga cadangan pangan di darah pedesaan yang memiliki peran dalam mengatasi kerawanan pangan di daerah perdesaan.

            Tujuan utama dari pengembangan kawasan lumbung pangan nasional ini antara lain , menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan, menjaga kelestarian lingkungan (moratorium penebangan hutan) dan pelibatan masyarakat dalam merevitalisasi perekonomian lokal/desa.

Program ini rencananya akan mejadi penerapan teknologi pertanian dengan mengakomodasi kelompok tani untuk menggarap lahan seluas 100 hektar dan 1.000 – 10.000 hektar untuk gabungan kelompok tani.

            Korporasi petani akan menjadi basis pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah, ini yang akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

            Progam food estate ini merupakan upaya mewujudkan ketahanan pangan dengan meningkatkan produktifitas di luar pulau jawa.

            Proyek ini juga akan mengoptimalkan rawa-rawa agar menjadi lahan pertanian yang produktif. Yakni dengan penerapan sentuhan teknologi pertanian modern dan menjadi lahan percontohan.

            Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, program yang telah masuk dalam program strategis nasional dalam APBN ini memiliki salah satu harapan agar nantinya para petani tidak lagi menjual gabah secara murah. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik.

            Program ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.

            Syahrul menuturkan, pengembangan kawasan food estate di Kalteng dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif, untuk meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP).

            Semua itu dalam bentuk hilirisasi dan semua industrinya harus dirancang dengan baik. Pengembangan lahan food estate ini merupakan model percontohan, sehingga di dalamnya kita harus kembangkan korporasi dalam kelompok yang besar.

            Saat ini khususnya pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian mampu memberikan pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen pada kuartal II. Oleh karena itu diperlukan upaya khusus untuk tetap mempertahankan keamanan dan ketersediaan pangan, demi terciptanya kondisi masyarkat yang damai dan sejahtera.

            Ia menandaskan, kita semua harus bekerja keras dan bekerja sama dilandasi dalam upaya penyediaan tambahan stok pangan nasional. Semoga wabah ini dapat segera berakhir dan aktifitas kembali normal, sehingga perekonomian masyarakat dapat kembali bangkit.

            Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa program food estate merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan.

            Untuk itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan difokuskan untuk pemulihan ekonomi, revitalisasi sistem pangan nasional, pengembangan food estate, serta peningkatan produktifitas di luar pulau Jawa.

            Sebelumnya, untuk memastikan dimulainya proyek lumbung pangan atau food estate, Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Luas kawasan food estate di Kalteng mencapai 168.000 hektare.

            Sebelumnya Jokowi mengatakan, bahwa di kawasan tersebut, pemupukan bisa menggunakan drone, dan untuk membajak sawah bisa menggunakan traktor apung, dimana dalam satu hari bisa merampungkan pekerjaan sampai 2 hektare lahan.

            Jokowi menuturkan, pengembangan kawasan lumbung pangan yang digarap saat ini berskala besar, sehingga mekanisasi alat-alat modern sangat diperlukan. Selain itu, di kawasan yang sama akan dibuat pengembangan berbagai komoditas yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan.

            Lumbung pangan ini nantinya akan mengkombinasikan sawah yang ditanam padi, kemudian dipinggirnya ditanam jeruk, bawang merah, kelapa. Sehingga yang diharapkan, nantinya petani tidak hanya menghasilkan padi, tetapi ada jeruk, kelapa dan yang lainnya.

            Mantan Walikota Surakarta tersebut mengatakan, kombinasi-kombinasi model bisnis ini akan diterapkan di kawasan food estate sebagai tahapan percontohan, sehingga ke depan, jika upaya ini berhasil, maka akan direplikasi ke daerah lain.

            Dengan adanya program lumbung pangan ini tentu besar harapan kita semua agar program tersebtu dapat dilaksanakan secara terukur dan berdampak langsung dengan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan UUD 1945.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih