Manfaatkan Momentum IPU, Indonesia Tawarkan Investasi IKN kepada Parlemen Jepang
Oleh : Deka Prawira )*
Indonesia membuka kesempatan kepada Jepang untuk ikut berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu disampaikan dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke 144 di Bali.
Sebagai salah satu proyek yang sangat strategis dan menjanjikan ke depannya, pihak Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta kepada Jepang agar bisa mendukung penuh penggarapan proyek IKN. Permintaan dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Rachmat Gobel selaku Wakil Ketua DPR RI tatkala menerima kunjungan kehormatan dari Parlemen Jepang pada sela-sela dilaksanakannya sudang IPU ke-144.
Tidak hanya pembahasan mengenai dukungan Jepang atas berbagai proyek strategis yang akan atau sudah diberlangsungkan di Indonesia saja, namun pertemuan tersebut juga akan sangat penting untuk membahas bagaimana peningkatan investasi yang dilakukan oleh Jepang di Tanah Air. Pertemuan yang dihadiri langsung oleh pimpinan Delegari Parlemen Jepang, Tanaka Kazunori tersebut ternyata langsung disambut baik oleh mereka.
Meski pihak Jepang sudah menyambut dengan baik pertemuan tersebut, namun hendaknya kita juga tidak langsung berpuas diri namun perlu upaya untuk terus meyakinkan mereka. Beberapa pihak yang tak kalah penting untuk terus diyakinkan tersebut adalah tentu pertama Pemerintah Jepang sendiri, kemudian yang kedua adalah para pemodal dari Negeri Sakura itu. Karena dengan adanya kerja sama tersebut, juga akan berdampak positif dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak negara.
Selama ini komunikasi memang terus berusaha untuk dilakukan antara Indonesia dengan Jepang, namun sempat terkendala karena adanya pandemi Covid-19 sehingga menghambat adanya percakapan yang jauh lebih mendalam. Meski beberapa upaya alternatif untuk tetap terus bisa menjalin komunikasi telah dilakukan dengan cara melalui sambungan virtual, namun tentu saja jika hendak menjalin sebuah kerja sama yang jauh lebih intens akan sangatlah efektif untuk melakukan tatap muka secara langsung.
Maka dari itu pertemuan dalam sidang IPU ke-144 tersebut menjadi sebuah momentum emas yang tidak boleh kita lewatkan karena kita bisa menjalin hubungan dan juga komunikasi secara langsung tatap muka sehingga terjalinnya pembicaraan untuk membahas hubungan kerja sama antar dua negara menjadi semakin lancar. Satu hal yang dijanjikan oleh Rachmat Gobel adalah dirinya akan terus melakukan komunikasi secara lebih agresif untuk bisa lebih meyakinkan pihak Jepang.
Bahkan ke depan, terdapat pula sebuah rencana yang cukup bagus dari Parlemen Indonesia untuk menjamin terjalinnya kerja sama dengan Jepang tersebut. Pihak DPR RI sudah menjadwalkan sebuah pertemuan secara langsung dan kunjungan ke jepang untuk bisa bertemu dengan para pengusaha setempat sembari memberikan presentasi yang jauh lebih gamblang lagi mengenai bagaimana strategisnya proyek IKN yang sedang kita kerjakan di Kalimantan Timur itu. Direncanakan pertemuan tersebut akan segera terjalin pada akhir bulan ini.
Tentu dalam hal ini, Indonesia hendaknya tidak asal untuk mencari para pemodal yang akan berinvestasi dalam proyek IKN. Namun satu hal penting yang harus kita tekankan adalah latar belakang dari pemodal tersebut sendiri atau setidaknya mereka harus memiliki visi yang kuat dan jelas mengenai pembangunan yang berkelanjutan. Maka dari itu pihak DPR RI langsung menjalin komunikasi erat dengan Jepang lantaran selama ini mereka memang sudah dikenal dengan visi dan komitmennya mengenai pembangunan berkelanjutan.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini