Mantan Panglima OPM Wilayah Keerom Rayakan HUT Ke-77 RI: Tanpa Dialog, Tak Ada Solusi Konflik Papua
Mantan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Keerom, Lambert Pekikir turut hadir dalam perayaan HUT ke-77 RI yang diselenggarakan Korem 172/PWY di Kampung Workwana, Distrik Arso Kota, Kabupaten Keerom, Papua, pada 16 dan 17 Agustus 2022. Nama Lambert Pekikir kerap muncul di media sekitar tahun 2008 hingga 2013 sebagai Koordinator Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan sekaligus memimpin markas Victoria, Papua Nugini.
Saat itu, wilayah operasional Lambert Pekikir berada di Kabupaten Keerom dan Papua Nugini yang memang berbatasan langsung. Namun, setelah kembali ke pangkuan NKRI, Lambert Pekikir saat ini ia tidak lagi menuntut kemerdekaan Papua.
Ia kini menyuarakan perdamaian di tanah Papua. “Sepanjang perjuangan saya melawan NKRI secara pribadi pandangan saya melihat bahwa selama dalam proses perjuangan ini telah banyak menelan banyak korban, baik di pihak sipil, di pihak aparat TNI-Polri dan di pihak OPM sendiri. Dan, ini menurut saya bukanlah sebuah perjuangan yang murni kalau kita mengorbankan banyak khalayak di kedua belah pihak,” kata Lambert Pekikir di Keerom, Selasa (16/8/2022).
Ingin Perdamaian
Lambert mengatakan, perjuangannya dengan mengangkat senjata selama 20 tahun tidak pernah membuahkan hasil dan hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Sampai akhirnya, ia mulai memikirkan untuk berdialog dengan pemerintah Indonesia guna menyelesaikan masalah di Papua. Pandangannya itu ternyata banyak bertentangan dengan rekan seperjuangannya yang masih memiliki tujuan untuk berperang melawan TNI dan Polri.
“Dalam pandangan perjuangan saya, bahwa tanpa dialog tidak akan pernah ada sebuah solusi untuk penyelesaian konflik Papua secara menyeluruh, sehingga secara pribadi saya bertentangan dengan seluruh teman-teman pejuang saya,” kata Lambert. Kemudian pada 2013, ia secara khusus membuka komunikasi dengan aparat keamanan agar ia bisa langsung menyuarakan aspirasinya di depan presiden. Setahun kemudian, Lambert didampingi J.O Sembiring yang saat ini menjadi Komandan Korem 172/PWY dengan pangkat Brigjen, bertemu dengan Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
“2014 saya kembali ke Keerom (dari markas Victoria) dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan para pejabat tinggi negara Republik Indonesia di Jakarta, dan pada saat itu saya bertemu dengan anak Jenderal JO Sembiring dan beliau memfasilitasi sekaligus mengawal saya dan tim saya untuk berangkat ke Jakarta. Lalu, Desember 2014, tim OPM Markas Victoria di bawah pengawasan aparat keamanan yang didalamnya ada Bapak Jenderal JO Sembiring yang hadir saat ini, berangkat menuju Jakarta,” tuturnya.
“Di sana kami berbicara tentang solusi bagaimana penyelesaian konflik di tanah Papua untuk disepakati bersama. Setelah itu saya kembali dan saya mendapatkan jaminan oleh negara dan aparat untuk tetap tinggal di Republik Indonesia, membangun Indonesia bersama,” jelas Lambert. Karenanya, sejak saat itu, Lambert mengaku sudah tidak aktif lagi menyuarakan kemerdekaan Papua dan lebih menginginkan adanya perdamaian. Menurut dia, semulia apapun tujuannya, apabila dilakukan dengan mengorbankan banyak nyawa, akan menjadi salah karena akan terus menimbulkan kebencian.
Hal itu ia katakan tidak sejalan dengan nuraninya yang menginginkan adanya perdamaian. “Keputusan saya hari ini, saya telah berada di tengah-tengah masyarakat dan saya ingin bersama dengan masyarakat membangun Keerom, membangun manusia Papua secara utuh di bawah bingkai NKRI dan menghindari segala hal-hal yang menentang negara ini dan merugikan rakyat,” kata Lambert.
Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring yang akrab disapa Jo menegaskan bahwa apa yang telah dipilih oleh Lambert Pekikir akan didukung oleh TNI agar tidak ada lagi aksi kekerasan bersenjata di Papua. Ia pun mengajak semua pihak untuk terus menjaga perdamaian dan fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia. “Masyarakat di kampung ini juga menginginkan kedamaian, ingin maju dan ingin lebih sukses lagi di masa depan. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dan nostalgia saya dengan Bapak Lambert Pekikir yang sudah lama kami tidak bertemu. Dan saat ini saya sudah kembali ke Papua dengan jabatan sebagai Danrem jadi saya harus datang,” tutur Jo. (Kompas.com/Dhias Suwandi)