Warta Strategis

Masyarakat Antusias Menyambut MotoGP Mandalika

Oleh : Qurratul Aini )*

MotoGP Mandalika adalah balapan motor tingkat internasional pertama yang diadakan di Indonesia. Masyarakat pun antusias dan mendukung pelaksanaan acara bergengsi tersebut agar berjalan aman dan lancar.

Masyarakat Indonesia amat rajin menonton siaran olahraga, khususnya balapan. Penyebabnya mereka saling menjagokan pembalap favoritnya dan merasakan keseruan saat melihat tayangan di layar kaca. Apalagi balapan tahun ini juga diadakan di sirkuit Mandalika, NTB, pada tanggal 18 hingga 20 Maret.

Masyarakat sangat antusias karena baru pertama kali ada balapan sepeda motor bertaraf internasional yang diadakan di NTB. Apalagi acara diadakan di tengah pandemi, sehingga mereka mendapatkan hiburan yang bisa meredakan stress akibat takut terkena corona. Mereka yang punya kelebihan uang dan waktu luang juga semangat untuk menonton balapan langsung di Sirkuit Mandalika.

Maya Watono, Direktur Pemasaran InJourney menyatakan bahwa animo masyarakat (untuk menonton balapan secara langsung) memang meningkat. Sudah ada lebih dari 22.000 tiket yang terjual dan itu baru sepertiganya dari persediaan tiket yang ada. Ia mengingatkan bahwa kebiasaan orang Indonesia adalah membeli tiket mepet alias baru jelang hari-H. Sehinga dipastikan tanggal 18 Maret nanti semua tiket akan sold out.

Maya menambahkan, ada dua basis penonton yang akan memadati Sirkuit Mandalika, yakni penggemar Marc Marquez dan Maverick Vinales. Dua pembalap ini memang tengah jadi idola karena kecakapannya, dan menjadi pembalap muda yang potensial.

Para penggemar Marquez akan booking tiket dengan posisi duduk di satu grandstand (tribun kelas premium), sehingga akan menyaksikan idolanya dari jarak yang lebih dekat. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk mendapat bonus berupa merchandise original.

Sedangkan penggemar Vinales memilih untuk menonton di tribun lain. Mereka juga bisa mengikuti giveaway berhadiah merchandise asli dari Vinales, berupa t shirt, topi, dll.

Antusiasme masyarakat untuk menyambut MotoGP wajib diapresiasi karena mereka tidak hanya menyaksikan dari layar televisi tetapi juga langsung terbang ke Lombok demi menonton balapan secara langsung. Kapan lagi bisa menonton balapan secara live di negeri sendiri? Dulu mereka hanya bisa nonton di rumah atau jika ada kelebihan duit, terbang ke Malaysia untuk menyaksikan racing di Sepang.

Ketika masyarakat antusias untuk datang ke Mandalika maka akan membangkitkan kembali sektor pariwisata di Lombok, yang sempat keok karena dihantam pandemi. Penerbangan ke sana akan ramai lagi, dan disusul dengan okupansi hotel yang juga naik. Apalagi di saat pandemi, para turis lokal memilih untuk menginap di hotel daripada tempat lain, karena di sana standar protokol kesehatannya sangat tinggi.

Selain itu, masyarakat yang berbondong-bondong untuk menonton juga akan membuat pengusaha kuliner di Lombok senang. Mereka bisa membuka warung lebar-lebar untuk para turis lokal maupun asing dan menjual plecing kangkung dan makanan khas Lombok lainnya.

Para penjual souvenir juga kecipratan rezeki dari  ajang balapan di Sirkuit Mandalika karena para turis akan membelinya, sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Suvenir khas Lombok maupun yang bertema balapan motor akan laris-manis karena membludaknya wisatawan lokal maupun asing di NTB.

Balapan sepeda motor di Sirkuit Mandalika disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat Indonesia, karena mereka sudah rindu akan tayangan olahraga yang berkualitas baik. Selain itu, warga juga datang langsung ke Lombok demi melihat megahnya sirkuit dan gantengnya Marc Marquez. Balapan MotoGP membawa banyak hal positif bagi rakyat NTB.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Khatulistiwa

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih