Masyarakat Apresiasi Pembangunan Papua oleh Pemerintah Indonesia
Oleh : Levi Raema Wenda)*
Pemerintah Indonesia terus mendapat apresiasi dari masyarakat atas keberhasilannya membangun Papua. Pembangunan Papua adalah bagian dari Program Nawacita Presiden Joko Widodo yang menginginkan untuk membangun Indonesia dari perbatasan.
Sejak menjabat sebagai Presiden Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang penting dan merupakan pondasi negara untuk maju. Presiden Jokowi menjelaskan infrastruktur bisa berupa jalan desa, jembatan desa, pelabuhan kecil, serta bandara. Infrastruktur akan membawa kita untuk berkompetisi dan menang bersaing dengan negara lain.
Akselerasi pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi dinilai berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang dibangun membuat perekonomian masyarakat semakin bergeliat. Infrastruktur yang memadai dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan sehingga mempercepat jalur logistik.
Pembangunan infrastruktur pada Pemerintahan Presiden Jokowi dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Pembangunan dilakukan tidak hanya di kota, tapi juga di desa. Pembangunan merata dari barat hingga ke timur Indonesia. Terkhusus di ujung timur Indonesia yakni Papua, Pemerintah Indonesia tercatat telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur di Bumi Cenderawasih.
Pemerintah selama delapan tahun terakhir terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Bumi Cenderawasih dalam rangka mempercepat terwujudnya konektivitas antar daerah di Papua. Peningkatan pembangunan selama Pemerintahan Presiden Jokowi terlihat dari pembangunan Jalan Trans Papua yang pada tahun 2022 ini, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun beberapa jembatan untuk membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antar kabupaten atau kota di Papua.
Pembangunan infrastruktur lainnya di Papua adalah dengan dibangunnya akses PON XX dengan delapan sarana olahraga, dan salah satunya adalah Stadion Papua Bangkit yang berstandar internasional. Kemudian pembangunan Jembatan Youtefa yang menjadi landmark baru Kota Jayupura. Jembatan ini mulai dibangun pada Mei 2015, dan diresmikan oleh Presdien Jokowi pada 28 Oktober 2019. Pemilihan nama Youtefa dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat adat dan sesuai lokasinya yang berada di atas Teluk Youtefa. Sebelumnya jembatan ini dinamai Jembatan Holtekamp.
Dari segi infrastruktur energi kelistrikan, keberhasilan pembangunan di Papua terlihat dari meningkatnya rasio elektrifikasi. Rasio elektrifikasi adalah perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga yang memiliki sumber penerangan baik dari listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun listrik non-PLN dengan jumlah rumah tangga. Rasio elektrifikasi di Papua yang sebelumnya pada tahun 2013 hanya sebesar 30,48%,melesat hingga menjadi 77% di tahun 2018. Dan pada tahun 2021 mencapai 94,55% dari target 100% pada tahun 2022.
Dari masalah tingkat kemiskinan juga turut mengalami penurunan yang disertai peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat. Menurut data, pada tahun 2013 angka kemiskinan di Papua mencapai 31,13%, dan kemudian menurun diangka 27,38% pada tahun 2021.
Keberhasilan pembangunan di Papua seharusnya bisa menjadi tolak ukur besarnya perhatian Pemerintah Indonesia kepada Masyarakat di Papua. Ketua Umum Caraka Muda Nusantara yang merupakan diaspora Indonesia di Turki, Adhe Nuansa Wibisono menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Papua khususnya Pembangunan Jalan Trans Papua dapat membantu proses pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan antar kota di sana. Proses distribusi barang juga dapat menjadi lebih lancar dan kemudian memicu tumbuhnya pusat industri baru dikarenakan konektivitas ekonomi sudah terbangun. Mobilitas masyarakat meningkat dari wilayah pegunungan hingga pesisir pantai terhubung ke kota-kota dan juga sebaliknya.
Adhe yang merupakan kandidat penerima gelar Doktor dari Turkish National Police Academy ini juga menambahkan bahwa Pemerintahan Presiden Jokowi tidak hanya membangun jalan raya bagi Rakyat Papua, tapi juga membangun “Jalan Pikiran”. Hal ini tidak terlepas dari apa yang terlihat bahwa dukungan riil yang diberikan pemerintah melalui Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terhadap program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk putra-putri asli Papua.
LPDP adalah sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk mendanai beasiswa yang berada di bawah pengawasan Kemenkeu. LPDP adalah sebuah Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang, di mana dalam UUD 1945 mengamanahkan bahwa sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Penerimaan Belanja Negara (APBN) adalah digunakan untuk fungsi Pendidikan. Berdasarkan data dari Kemenkeu, Beasiswa LPDP telah diberikan kepada Masyarakat Papua dan Papua Barat. Dari tahun 2013 hingga tahun 2021 Beasiswa LPDP kepada Masyarakat Papua telah melahirkan 493 lulusan dalam dan luar negeri yang terdiri dari 328 Magister, 160 Doktor, dan 5 orang Dokter Spesialis.
Mengenai manuver dari Benny Wenda yang merupakan ketua dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan juga mengklaim diri sebagai pimpinan dari Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang mencari dukungan dari pihak asing terutama Parlemen Inggris beberapa waktu silam, Adhe sebagai Diaspora Indonesia turut menyampaikan pandangannya. Dirinya mengatakan bahwa Diaspora Indonesia di luar negeri perlu menyuarakan berbagai upaya baik Pemerintah Indonesia terhadap kemajuan pembangunan dan kesejahteraan Masyarakat Papua. Jangan sampai narasi negatif yang sengaja dibangun oleh kelompok separatis mengaburkan fakta ini. Dirinya menegaskan bahwa Papua adalah bagian tidak terpisahkan dari Indonesia, siapapun yang mencoba memisahkannya berarti mengganggu kedaulatan Indonesia.
Mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah bentuk dukungan yang dapat kita berikan sebagai Bangsa Indonesia. Pembangunan di Papua adalah langkah konkret yang diberikan Indonesia kepada Papua. Karena setiap Rakyat Indonesia berhak untuk menikmati buah dari pembangunan yakni kemakmuran dan kesejahteraan dari ujung Barat hingga Timur Indonesia.
)* Penulis adalah Pengamat Papua, mantan jurnalis media lokal di Papua.