Warta Strategis

Masyarakat Diimbau Tetap Disiplin Prokes Pasca Vaksinasi Covid-19

Oleh : Deka Prawira*

Imbauan untuk tetap mematuhi prokes atau protokol kesehatan. Meski telah melakoni penyuntikkan vaksin Sinovac. Hal ini ditengarai mampu memberikan dobel proteksi atas tubuh kita.

Kemampuan vaksin Sinovac dari negeri Tirai Bambu. Yang masih disempurnakan dengan menggandeng pihak PT Bio Farma, telah rilis. Penantian panjang serta berliku ini agaknya terbayar sudah. Legalitas hingga uji klinis tahap 3 telah dilampaui secara sempurna.

Pun dengan uji coba penyuntikkan kepada pihak-pihak yang mendukung program vaksinasi berikut. Tak menampik semenjak COVID-19 menyerang, keputusasaan seolah menjadi teman abadi.

Kendati demikian, aneka upaya meredam hingga mengurangi penyebaran virus terus dilakukan. Bantuan dari segi moril dan materiil ikut digelontorkan. Hampir seluruh sektor mendapatkan bantuan tersebut.

Di sektor pendidikan, diwajibkan untuk belajar secara daring alias online. Di bidang kesehatan penambahan alkes hingga tenaga medis, sebagai garda terdepan. Sektor ekonomi, usaha kecil menengah hingga besar. Mulai dari pekerjaan formal sampai non formal, semua tersentuh.

Rasa miris yang berkelanjutan membuat para warga merasa pesimis. Akankah wabah atau pandemi ini bisa segera terhenti. Pasalnya, tatanan ekonomi jua seperti mati suri. Membuat mobilitas menjadi porak-poranda, dan meninggalkan harapan tanpa mampu terwujud.

Namun, pemerintah tak menyerah. Segala macam cara dijajal. Termasuk menghadirkan vaksin Sinovac, yang mana digadang-gadang akan membantu mengatasi COVID-19. Vaksin yang telah lolos uji di beberapa negara seperti Chile, Turki hingga Brasil. Ini memicu peningkatan rasa percaya diri.

Keyakinan atas akan ada pelangi setelah badai, bak sudah didepan mata. Meski mengalami cibir sana-cibir sini, serta beragam tuduhan. Nyatanya, vaksin tetap mampu menunjukkan eksistensinya. Vaksin mampu menghadirkan sejumlah solusi.

Diantaranya ialah mengurangi kesakitan lebih dini dan cepat. Termasuk mengurangi angka kematian akibat virus Corona. Sinovac memiliki cara kerja membentuk antibodi dalam tubuh manusia. Disebutkan jika Sinovac mampu membunuh virus, kendati protein pembungkus tetap ada.

Namun, sejauh ini protein pembungkus virus justru akan terpicu untuk membentuk imunitas yang lebih kuat lagi. Sehingga meski terserang virus COVID-19 lagi, maka tidak akan bisa hidup dalam tubuh seseorang tersebut.

Seperti dilansir sejumlah kanal berita, meski seseorang telah resmi disuntik Sinovac. Bukan berarti bisa leha-leha serta mengabaikan prokes atau protokol kesehatan.  Setelah melalui dua kali penyuntikkan, dengan jarak 2 minggu. Vaksin baru akan membentuk antibodi untuk memproteksi diri.

Memang, dikatakan setelah vaksinasi seseorang tak butuh isolasi mandiri. Akan tetapi, tetap wajib mematuhi prokes yang berlaku. Mulai dari pemakaian masker, cuci tangan dengan sabun, pola hidup sehat hingga yang lainnya.

Meski sempat dikabarkan mengalami penurunan. Namun, dengan beragam kondisi yang dinilai tidak kondusif, COVID-19 meledak bagai bom waktu. Yang kemudian memunculkan angka yang fantastis. Menelisik lebih dalam, penyebab melejitnya angka penyebaran ini ialah ketidakdisiplinan atas prokes.

Apalagi penggunaan masker seolah menjadi hal yang sering diremehkan. Masker itu tentunya memang tak dapat secara eksplisit melindungi. Namun, mampu mencegah sehingga menjaga orang lain dari kita. Mengingat, diri kita ini juga bisa berpotensi menularkan, nah!

Daripada mengikuti anjuran yang berlalu lalang di media sosial dan tak jelas juntrungannya. Bukankah lebih baik mengikuti terapan peraturan pemerintah. Yang jelas dan nyata untuk menekan angka ekspansi COVID-19.

Protokol kesehatan sebetulnya telah digalakkan saat COVID-19 menyerang. Namun, sampai saat ini terus mengalami perkembangan. Hingga akhirnya program vaksinasi dengan Sinovac berhasil dirilis. Pengumuman vaksinasipun serentak diberitakan.

Tepatnya ialah tanggal mulai tanggal 13 Januari 2021. Bahkan Presiden Joko Widodo juga telah turut andil menjadi pihak yang divaksinasi. Beliau turut mengimbau agar seluruh elemen masayarakat tanpa kecuali mendukung program ini.

Dirinya juga berharap agar masyarakat mampu melihat dari sudut pandang yang lebih positif. Sehingga program vaksinasi dalam rangka melindungi seluruh warga negara Indonesia dari ancaman COVID-19. Mengingat, persatuan ini tentu bakal menimbulkan hal yang baik pula untuk kedepannya.

Yang perlu digarisbawahi ialah, meski vaksinasi telah dilakukan. Protokol kesehatan ini wajib terus dipatuhi. Bahkan demi menggalakkan prokes ini, pihak kepolisian rutin menggelar operasi. Hal ini juga ditujukan kepada masyarakat agar lebih aware lagi dengan kesehatan mereka.

*Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih