Masyarakat Mendukung Penanganan Covid-19 di Indonesia
Oleh : Ismail )*
Kita semua bekerja sama dalam mengatas efek pandemi covid-19. Ada banyak bantuan dari pihak swasta dan asing. Karena pemerintah tentu kewalahan jika mengatasinya sendiri. Masyarakat diharapkan terus mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia dan tetap disiplin dalam menaati protokol kesehatan agar pandemi ini cepat selesai.
Pandemi covid-19 sudah berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Masyarakat mulai menerima keadaan adaptasi menuju kebiasaan baru dan tak lupa pakai masker. Namun sayangnya masih ada saja yang tertular virus covid-19. Apalagi saat ini ada orang tanpa gejala yang tak menunjukkan indikasi sakit, namun tiba-tiba meninggal dan ternyata karena corona.
Untuk mencegah penyebaran corona maka pemerintah sejak awal membentuk tim satgas penanganan covid. Juga mensosialisasikan protokol kesehatan, seperti wajib cuci tangan dan physical distancing. Sekolah juga ditutup untuk sementara, terutama Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Karena anak kecil terbukti lebih rentan tertular virus covid-19.
Bantuan untuk mengatasi corona juga berdatangan dari negara lain. Pemerintah RRC memberi sejumlah masker dan APD (baju hazmat). Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa drinya senang akan bantuan ini. Apalagi bantuan bukan sekadar diberikan sekali, melainkan ada keberlanjutan program kerjasama menangani corona dengan pemerintah RRC.
Pemerintah Australia juga mengirimkan bantuan berupa APD, termometer, dan masker. Donasi yang bernilai 2 juta dollar Australia ini menunjukkan perhatian dari pemerintah negeri Kanguru. Senator Linda Reynolds, Menteri Pertahanan Australia menyatakan bahwa Indonesia adalah sahabat lama dan punya ikatan yang kuat dengan Australia.
Sementara itu, sebuah perusahaan minuman memberi donasi berupa mobil ambulans kepada PMI. Mobil ini adalah hasil dari program Bantuan ini sangat berharga, karena ambulans memang dibutuhkan untuk mobilitas PMI. Mobil ambulans ini diserahkan oleh Presiden Direktur perusahaan tersebut, kepada Ketua PMI, Bapak Jusuf Kalla.
TNI juga memberi bantuan kepada pasien corona. Sebanyak 69 Rumah Sakit TNI dibuka untuk pasien corona. Karena Rumah Sakit Umum dan Swasta mulai penuh. Rumah Sakit TNI tersebut tak hanya berada di Jakarta, tapi juga di seluruh Indonesia. Jadi ketika ada pasien corona dan di desanya hanya ada RS TNI, bisa langsung dilarikan ke sana.
Kolaborasi ini tak lengkap ketika masyarakat malah abai dengan protokol kesehatan. Ketika fase adaptasi kebiasaan baru dibuka, bukan berarti bisa bebas bepergian tanpa masker. Karena saat ini virus covid-19 malah bisa menular lewat udara kotor, jadi harus pakai masker standar dan bawa hand santizer. Ketika mau ke luar kota sebaiknya tes swab dulu, karena lebih efektif daripada rapid.
Ingatlah selalu bahwa pandemi belum berakhir, dan vaksin corona juga belum diedarkan. Jangan malah sengaja membuat kerumunan, apalagi mengadakan hajatan dengan panggung hiburan berupa orkes dangdut dan campursari. Jangan marah ketika dibubarkan oleh aparat, karena jelas melanggar aturan jaga jarak. Ingatlah bahwa aturan ini demi keselamatan bersama.
Jka semua pihak berkolaborasi, mulai dari pemerintah Indonesia, pemerintah negara sahabat, TNI, pihak swasta, dan masyarakat, maka kita optimis bahwa pandemi akan cepat berakhir. Karena semuanya kompak dalam melawan virus corona dan mau tertib serta taat peraturan. Jangan malah seenaknya sendiri dan teledor melepas masker, karena akan merugikan dirinya sendiri.
Kita semua berharap pandemi akan lekas usai. Namun pemerintah tidak bisa menjalankan program-programnya ketika tidak ada dukungan dari masyarakat. Sebagai warga negara yang baik, kita perlu menaati protokol kesehatan dan menaati aturan yang lain. Sehingga jumlah pasien corona menurun dan penyakit ini benar-benar hilang dari Indonesia.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Jakarta