Masyarakat Mendukung Vaksinasi Corona demi Indonesia Sehat
Oleh : Aldia Putra )*
Sebentar lagi kita akan diimunisasi corona secara massal, karena vaksinnya sudah mendarat dengan cantik di Indonesia. Seluruh elemen masyarakat mendukung program vaksinasi, agar mereka sehat dan bebas dari penyakit yang berbahaya ini. imunisasi corona nasional wajib dilakukan, agar bisa mencapai Indonesia sehat 2021.
Pandemi covid-19 memporak-porandakan masyarakat Indonesia. Bulan desember 2020, tercatat ada lebih dari 5.000 pasien corona baru per hari. Rekor ini membuat masyarakat miris, karena mereka juga tak mau terinfeksi virus covid-19. Apalagi sekarang banyak orang tanpa gejala yang malah berkeliaran di jalan, karena tak tahu bahwa mereka reaktif corona, jika tak kena tes rapid massal.
Pemerintah berusaha mewujudkan Indonesia sehat 2021 dengan mewajibkan semua orang divaksin corona. Karena jika mereka sudah diimunisasi, akan kebal dari virus yang mematikan ini. Tak ada perkecualian, karena vaksin ini juga sudah mendapat status halal MUI. Lembaga ini menjamin, karena turut mengawasi proses pembuatannya sejak awal.
Wakil Presidan RI KH Ma’ruf Amin menyatakan bahwa masyarakat hendaknya mendukung vaksinasi corona, mulai dari tahap persiapan hingga penyuntikan. Dalam artian, ketika vaksin belum diberikan, maka mereka mendukung dengan cara mengkampanyekan program imunisasi corona, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Juga mendukung program Indonesia sehat 2021.
Kampanye positif sangat penting karena bisa menambah kepercayaan masyarakat tentang imunisasi corona. Karena vaksin ini bersifat wajib, maka mau tak mau mereka harus disuntik. Masyarakat harus open mind dan berpikiran positif, bahwa pemberian vaksin ini demi kesehatan mereka dan keselamatan bersama. Karena vaksinasi akan membentuk herd immunity alias kekebalan kelompok.
KH Ma’ruf Amin menambahkan, masyarakat bisa mengakses informasi tentang vaksin dari sumber resmi yang bisa dipercaya. Jangan mudah percaya pada berita mengenai vaksin yang belum dipercaya. Dalam artian, saat ini banyak hoax yang keluar tentang imunisasi corona. Sehingga berita palsu itu meresahkan masyarakat, karena mereka jadi rancu akan kebenarannya.
Hoax yang pernah beredar tentang imunisasi corona adalah seseorang bisa meninggal dunia setelah disuntik vaksin. Diperlihatkan juga anak perempuan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang foto berdua. Ia dikabarkan jadi korban virus dan kehilangan nyawa. Padahal faktanya, wanita itu bukan anak kandung Putin, dan masih hidup saat ini.
Berita palsu seperti ini sangat berbahaya jika beredar di masyarakat, karena mereka jadi takut saat akan disuntik. Program imunisasi nasional juga bisa gagal karenanya. Oleh karena itu, kita wajib memilah bacaan dan mengkampanyekan stop hoax, terutama saat ada berita tentang vaksin corona.
Ketika kampanye ini berhasil, maka masyarakat akan rela disuntik. Cara kampanye sebenarnya sederhana, dengan memperlihatkan link berita asli dan dibandingkan dengan yang palsu. Selain itu, Twitter dan media sosial lain bertindak tegas dengan menghapus tweet atau status yang mengandung hoax tentang corona.
Masyarakat akan percaya pada kehebatan vaksin, karena mereka diperlihatkan kondisi para relawan yang baik-baik saja setelah diimunisasi. Misalnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang merupakan relawan vaksin corona beberapa bulan lalu. Buktinya beliau sampai saat ini sehat-sehat saja dan ketika dites swab berkali-kali, hasilnya selalu negatif.
Dukungan masyarakat sangat penting, karena jika ada 1 orang yang percaya akan kehebatan vaksin, orang lain akan mengikutinya. Misalnya seorang bapak sebagai kepala keluarga memberi contoh positif dengan mau divaksin terlebih dahulu. Anak-anak dan istrinya akan mengikuti, juga asisten rumah tangganya, tetangga, saudara, dan lain-lain.
Jika semua orang sudah divaksin, maka pandemi bisa berakhir dan kondisi berangsur normal kembali. Pasar kembali ramai karena daya beli masyarakat naik. Perekonomian Indonesia akan membaik, sebagai efek positif dari program Indonesia sehat 2021. Karena semua elemen masyarakat sudah sehat dan bebas corona, dan bekerja dengan bahagia.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini