Polemik Politik

Masyarakat Mendukung Vaksinasi dan Disiplin Prokes 5M

Oleh: Zakaria )*

Program vaksinasi nasional sudah diselenggarakan sejak awal 2021. Masyarakat diminta untuk menaatinya, karena ini adalah kunci penting dalam mengatasi pandemi. Namun walau sudah disuntik vaksin, tetaplah menaati protokol kesehatan, agar tidak terkena keganasan corona.

Saat vaksin Sinovac sudah mendarat di Indonesia, maka masyarakat lega karena mereka akan disuntik dan mendapatkan tambahan kekebalan tubuh dari corona. Apalagi ketika vaksin diberikan oleh pemerintah secara gratis. Masyarakat makin dimudahkan untuk mendapatkan akses kesehatan dengan lebih cepat.

Program vaksinasi nasional sudah dimulai dan yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan, baru para pekerja di sektor pelayanan publik, misalnya guru, wartawan, dll. Hukum dari vaksinasi ini adalah wajib, karena jika semua orang sudah divaksin, kekebalan kelompok akan terbentuk. Kita bisa bebas dari status pandemi yang memilukan.

Masyarakat diminta untuk taat dan mau disuntik vaksin. Karena vaksin corona yang masuk ke Indonesia terbukti aman. Presiden Jokowi yang membuktikannya sendiri, karena beliau yang pertama kali disuntik vaksin Sinovac. Pasca injeksi, tidak ada efek samping berat yang terlihat. Juga setelah 1-2 bulan kemudian, beliau tidak menampakkan gejala sakit apa-apa setelah disuntik.

Selain aman, vaksin corona juga dijamin halal MUI. Pihak MUI yang memberi garansi, karena sudah meneliti aspek kehalalan dan keamanan vaksin covid-19, bahkan saat masih dibuat di lab di RRC. Mereka memang mengawasi mulai dari awal pembuatan hingga selesai dan setelah diuji lagi, terbukti halal. Karena vaksin ini tidak mengandung gelatin babi atau bahan non halal lainnya.

Jika MUI sudah menjamin, masihkah kita menolak vaksinasi? Ketika sudah halal, maka haram hukumnya untuk ditolak. Jangan ada yang ikut-ikutan kaum antivaks yang menyebalkan, yang percaya bahwa segala vaksin itu berbahaya. Justru jika tidak disuntik vaksin akan berbahaya karena menyebabkan tubuh mudah terkena corona.

Setelah mendapat giliran vaksinasi, maka menunggu injeksi berikutnya dalam waktu sekitar 2 minggu. Saat sudah divaksin apakah 100% aman dari corona? Jawabannya belum tentu, jika tidak disiplin pakai masker. Hal ini bukan berarti kualitas vaksinnya jelek, karena efikasi dari vaksin Sinovac mencapai lebih dari 65%. Melainkan vaksin corona berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Ketika sudah divaksin maka masih tetap wajib menaati protokol kesehatan. Tak hanya 3M bahkan harus 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Semua wajib dilakukan tanpa kecuali. Karena saat ini virus covid-19 makin ganas dan bermutasi, oleh karena itu protokol 5M menyempurnakan perlindungan pasca vaksinasi.

Memakai masker masih wajib dilakukan, karena menurud dokter Reisa Brotoasmoro, efektivitas pemakaian masker baru terjadi ketika ada minimal 75% orang yang memakainya dalam 1 lingkungan. Jika kita malas pakai masker dan ditiru oleh anak-anak dan tetangga, apa jadinya? Apakah mau terkena corona massal?

Masker masih wajib dipakai bahkan pasca vaksinasi. Karena belum semua orang disuntik vaksin, sehingga herd immunity belum terbentuk. Kenakan masker sesuai standar WHO, yakni masker kain atau masker sekali pakai, yang mudah didapatkan di minimarket sekalipun.

Patuhi juga protokol kesehatan lain seperti mencuci tangan atau pakai hand sanitizer. Sementara menjaga jarak dan menghindari kerumunan bisa dilakukan sekaligus, karena kita memang tidak boleh berdekatan dengan orang lain untuk sementara. Juga wajib hindari keramaian, karena siapa tahu di sana ada OTG. Kurangi juga mobilitas karena terbukti jika ada pergerakan massal, mengakibatkan naiknya pasien covid.

Tetaplah berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan dan jangan lelah memakai masker. Walau sudah disuntik vaksin, disiplin prokes masih wajib dilakukan. Karena vaksinasi meningkatkan kekebalan tubuh tetapi corona yang ada di luar sana makin bermutasi dan mengganas.

)* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih