Masyarakat Mendukung Vaksinasi Door to Door
Oleh : Made Prawira )*
Pemerintah terus menggenjot vaksinasi Covid-19 dengan melaksanakan vaksinasi door to door. Masyarakat sangat mendukung vaksinasi door to door agar kita semua bebas dari pandemi secepatnya.
Program vaksinasi nasional dimulai sejak bulan Maret 2021 dan Tim Satgas Covid-19 mengklaim bahwa dalam 5 bulan sudah 20% WNI yang diinjeksi. Pemercepatan program ini dilakukan agar memenuhi target pemerintah yakni selesai dalam 12 bulan. Akan tetapi jika kecepatan vaksinasi masih seperti sekarang maka bisa-bisa baru selesai dalam 2 tahun.
Untuk mengatasi masalah ini maka diadakan vaksinasi door to door yang digagas oleh BIN dan mendapat arahan dari Presiden Jokowi. Kepala BIN Jendral Pol (Purn) Budi Gunawan menyatakan bahwa ada 6 provinsi yang menjadi fokus vaksinasi door to door, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Selatan.
Budi Gunawan melanjutkan, vaksinasi door to door adalah cara untuk mencapai target 3 juta suntikan dalam sehari. Sehingga pada akhir tahun 2021 terbentuk herd immunity karena sudah 70% WNI yang diinjeksi. Dalam artian, pemerintah menaikkan target. Jika dulu ‘hanya’ 1 juta suntikan per hari maka saat ini 3 kali lipatnya. Hal ini wajar karena untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal.
Masyarakat sangat mendukung program vaksinasi door to door karena pihak tenaga medis dan aparat datang langsung untuk melakukan injeksi, sehingga memudahkan mereka yang kesulitan untuk berangkat. Faktanya, walau program vaksinasi nasional gratis tetapi ada yang belum mendapatkan suntikan, karena kesulitan mendapatkan transportasi atau menyandang disabilitas.
Para penyandang disabilitas merasa senang karena diperhatikan oleh pemerintah. Mereka selama ini kesusahan untuk berangkat ke tempat vaksinasi karena ketiadaan kendaraan, atau kalaupun ada mobil sewaan biayanya cukup tinggi dan tidak ada keluarga yang mau mendampingi. Mereka bisa mendapatkan vaksin dan tidak akan takut dihantui oleh ganasnya corona.
Selain itu, warga sipil lain juga bahagia ketika ada vaksinasi door to door karena jatahnya sangat banyak, karena BIN mentargetkan sampai 10.000 suntikan per sesi. Mereka yang sudah mendaftar di formulir online vaksinasi tetapi selalu kehabisan jatah, akan bisa mendapatkan suntikan melalui program ini. Tidak usah repot mendaftar lagi tetapi tinggal menunggu giliran.
Selain untuk warga di perkampungan, vaksinasi door to door juga diadakan di sekolah-sekolah. Program ini terjadi di Blitar, di mana sebuah bus datang untuk melayani para pelajar di sebuah SMK di kota Patria tersebut. Ada 1.000 siswa yang jadi sasaran vaksinasi, yakni murid kelas 11 dan 12.
Vaksinasi untuk pelajar juga penting karena rata-rata untuk vaksinasi massal, peserta harus berusia 18 tahun ke atas. Sementara mereka tentu dianggap masih di bawah umur. Padahal sudah ada vaksin corona yang untuk anak berusia 12 tahun ke atas, sehingga para pelajar memang wajib mendapatkannya dan akan bebas dari intaian virus covid-19.
Masyarakat amat mengapresiasi BIN, petugas medis, dan pihak lain yang dengan sigap melaksanakan vaksinasi door to door. Mereka rela blusukan sampai ke pelosok kampung, demi mensukseskan program vaksinasi nasional. Sehingga Indonesia bisa bebas pandemi lebih cepat.
Vaksinasi door to door sangat diminati oleh masyarakat karena petugas datang langsung ke temat mereka, sehingga tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya transportasi. Selain itu, vaksinasi akan mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok, sehingga kita bisa bebas corona secepatnya.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini