Masyarakat Mengapresiasi Kedatangan Vaksin Sinovac di Papua
Oleh : Moses Waker )*
Vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia dan didistribusikan ke seluruh provinsi, termasuk Papua. Masyarakat di Bumi Cendrawasih menyambut baik kedatangannya, karena mereka ingin diimunisasi agar bebas corona. Pengiriman vaksin ke daerah yang jauh sekali seperti Papua, menunjukkan bahwa pemerintah tidak pilih kasih.
Ketika 3 juta dosis vaksin Sinovac sudah datang di Indonesia, maka masyarakat bergembira, karena ada harapan untuk mengakhiri pandemi. Apalagi ketika biaya suntiknya digratiskan oleh pemerintah, karena ada kalangan yang kemampuan finansialnya menurun tahun ini. Vaksin buatan RRC ini diklaim ampuh untuk mencegah corona, karena terbuat dari virus yang dilemahkan.
Vaksin Sinovac juga sudah mendarat dengan mulus di Papua. Setelah sampai di Bandara Internasional Sentani Jayapura, sebanyak 8 koli vaksin langsung disimpan di Dok 2 RSUD Papua. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Antari menyatakan bahwa ada 14.000 dosis vaksin untuk warga Papua pada tahap awal, yang artinya akan ada dosis tambahan.
Ni Nyoman Antari melanjutkan, vaksin akan disuntikkan terlebih dahulu ke tenaga medis di Papua yang berjumlah 600 orang. Namun masih perlu verifikasi lebih lanjut untuk jumlah nakesnya. Karena bisa jadi ada yang belum tercatat, dari mereka yang bekerja di 8 Rumah Sakit.
Sejak awal memang ada pengaturan bahwa tenaga medis disuntik vaksin terlebih dahulu, karena mereka lebih beresiko tertular corona di Rumah Sakit. Namun masyarakat tak usah kecewa, karena pasti akan kena giliran untuk imunisasi. Seluruh warga Papua akan disuntik tanpa kecuali, karena pemerintah mengutamakan azas keadilan.
Warga sipil di Bumi Cendrawasih menyambut kedatangan vaksin Sinovac dengan gembira, karena pemerintah menyebar vaksin secara merata. Walau letak Papua jauh sekali dari Jakarta, namun tetap kebagian vaksin covid-19. Presiden memegang janjinya untuk tetap adil dan menyediakan imunisasi corona bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masyarakat juga antusias menyambut program imunisasi corona, karena mereka ingin tubuhnya kebal dari virus covid-19. Walau jumlah pasien yang meninggal dunia hanya 2%, namun mereka tetap rela disuntik, agar pandemi lekas berakhir. Karena ada banyak yang hidupnya kesulitan setelah terkena badai corona.
Krisis keuangan juga terjadi di Papua akibat pandemi covid-19, karena daya beli masyarakat yang menurun. Oleh karena itu, ketika ada imunisasi corona, jumlah pasien akan menurun drastis dan tak ada lagi yang tertular virus covid-19. Sehingga kondisi finansial masyarakat di Bumi Cendrawasih akan berangsur membaik. Karena mereka semua sehat dan semangat bekerja.
Selain itu, ketika pandemi berakhir, maka akan sangat berdampak pada sektor wisata. Tempat untuk berlibur seperti Raja Ampat akan dibuka kembali dan dipenuhi turis asing. Karena tidak ada lagi travel warning (larangan untuk mengunjungi negara tertentu) dari Australia, Singapura, dan lain-lain.
Ketika sektor wisata dibuka lagi, maka pengusaha hotel, losmen, dan restoran akan bernapas lega. Tempat mereka akan didatangi oleh turis lokal maupun internasional, sehingga bisnisnya bangkit lagi, setelah sempat pingsan saat pandemi. Mereka bisa mencari sesuap nasi dari hasil usaha di bidang travel dan tidak sampai memecat karyawan karena kesulitan finansial.
Oleh karena itu, imunisasi covid-19 di Papua wajib dilakukan. Jangan sampai ada oknum yang menghasut dan menyebarkan hoax, bahwa vaksin itu berbahaya. Justru penyuntikan dilakukan agar terhindar dari corona, dan isi vaksin sudah terjamin keampuhan dan kehalalannya.
Imunisasi corona akan dilakukan juga di Papua. Masyarakat di Bumi Cendrawasih diharap bersabar untuk menunggu giliran, karena semua pasti akan disuntik. Kita semua berharap pandemi lekas berakhir, dan semoga setelah vaksinasi selesai, kehidupan akan berangsur normal.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo