Masyarakat Mengapresiasi Pembukaan Sidang IPU ke -144
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Sidang Parlemen Dunia atau Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 telah resmi dibuka. Masyarakat mengapresiasi pembukaan dan pelaksanaan pertemuan tersebut yang diharapkan membawa banyak manfaat bagi Rakyat Indonesia maupun dunia.
Masyarakat Indonesia sangat menyadari bahwa penyelenggaraan even berstandar internasional merupakan momentum yang baik untuk eksis kembali membangun ekonomi juga memulihkan Indonesia bahkan dunia pascapandemi Covid-19.
Pelaksanaan sidang IPU ke-144 akan diyakini akan berlangsung dengan aman dan lancar. Oleh sebab itu, panitia penyelenggara Sidang IPU ke – 144 terus bekerja maksimal untuk melaksanakan even parlemen dunia ini. Apalagi, dengan adanya pernyataan Ketua DPR RI, Puan Maharani bahwa dirinya akan memberikan yang terbaik lantaran seluruh kesuksesan acara itu juga akan berdampak pada percepatan pemulihan global.
Tidak bisa dipungkiri juga bahwa dengan adanya perhelatan IPU ke-144 di Bali akan menjadi sebuah acara yang sangatlah strategis nilainya. Setidaknya disebutkan oleh politisi partai PDI-Perjuangan tersebut bahwa ada tiga nilai strategis di balik event sidang IPU. Hal pertama yang disampaikannya adalah dengan acara tersebut, tentu akan mampu membangkitkan kembali optimisme seluruh parlemen di dunia demi bisa bangkit dari kondisi terpuruk ketika mengalami pandemi. Memang hampir seluruh negara dikabarkan telah mengalami keterpurukan tidak hanya pada sektor kesehatan saja, namun merata pada setiap sektor sejak pandemi Covid-19 melanda. Maka dari itu momentum ini bisa menunjukkan bahwa ternyata umat manusia akan mampu untuk bangkit kembali meski telah diterpa badai pandemi.
Alasan kedua yang diungkapkan oleh Puan adalah mengenai percepatan distribusi vaksin dan juga rencana pemulihan ekonomi ke depan. Tidak hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia juga sedang menghadapi permasalahan yang kurang lebih sama mengenai pandemi. Terlebih masih juga ada beberapa negara yang mungkin percepatan distribusi vaksin mereka cenderung rendah. Tentunya itu juga akan berdampak pada pergerakan roda perekonomian mereka yang mungkin juga tak kunjung kembali berjalan normal. Maka dari itu apabila topik strategis tersebut diangkat dalam sidang parlemen dunia, maka akan bisa dicarikan solusi secara bersama-sama dan memungkinkan antar negara bisa saling bantu.
Masih berkaitan dengan poin kedua di atas, hal ketiga dari alasan mengapa Ketua DPR RI menilai bahwa IPU ke-144 ini mengandung nilai strategis adalah kesempatan antara negara untuk bisa saling menjalin kerja sama, tentunya nanti antar parlemen bisa saling bertukar pengalaman ataupun pengetahuan termasuk juga kiat-kiat dari negara yang sudah sukses menangani pandemi untuk bisa dibagikan ke negara lain. Tidak bisa di pungkiri juga bahwa agenda diplomatis akan terbuka dengan sangat lebar bagi Indonesia.
Meriahnya acara pembukaan sidang IPU ke-144 juga ditunjukkan dengan antusiasme para peserta sidang, yang mana terdiri dari sekitar 121 negara dan akan ada pula sekitar 37 Speaker atau President serta 34 Deputy Speaker. Suksesnya keberlangsungan acara akan sangat dijaga oleh setiap pihak, utamanya pihak DPR RI selaku penyelenggara dengan harapan bahwa kita bisa menghadirkan kesan baik bagi hubungan internasional, juga termasuk dalam bagaimana kita berkontribusi pada konsensus agenda global. Antusiasme lain juga terlihat dari bagaimana diantara beberapa pihak peserta sidang IPU ke-144 yang dengan sengaja bahkan datang sebelum acara berlangsung dan juga besar kemungkinan mereka akan menunda kepulangan mereka. Sehingga membuat Putu Supadma selaku Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) sangat positif memandang perhelatan internasional itu sebagai