Masyarakat Papua Bangga Menjadi Bagian Integral NKRI
Papua adalah bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak bisa dipisahkan dengan alasan apapun. Masyarakat Papua juga memiliki nasionalisme yang tinggi dan tidak mau diajak untuk memerdekakan diri. Sehingga status Papua sebagai salah satu provinsi di Indonesia adalah sah dan tidak bisa dipermasalahkan oleh para oknum. Selain itu, masyarakat Papua sangat bangga menjadi bagian dari Indonesia karena merasa bahwa Papua menjadi bagian integral dari NKRI, selamanya. Meski Papua baru menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1963, tetapi rakyatnya sangat pro Indonesia. Mereka tidak bersedia jika diajak untuk membelot oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua.
Pemerintah juga menegaskan tidak akan pernah mengadakan negosiasi dengan KST Papua terkait adanya permintaan kelompok tersebut untuk memerdekakan Bumi Cenderawasih dari NKRI. Bahkan bukan hanya terus mempertahankan wilayah di Tanah Papua saja, namun pemerintah juga berkomitmen penuh untuk mampu memberantas setiap pihak yang ingin mengambil bagian meski hanya secuil saja dari bangsa ini.
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), KH. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa tuntutan yang dikemukakan oleh KST Papua itu sama sekali sudah tidak relevan. Pihaknya juga mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh gerombolan separatis teroris tersebut sama sekali tidak bisa mewakili masalah di Bumi Cenderawasih, namun hanya segelintir kelompok tertentu saja.
Pemerintah saat ini bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada, bahkan bertindak tegas terhadap tersangka ujaran kebencian terhadap Papua. Walaupun tidak bisa dipungkiri masih ada kendala, kondisi Papua terus semakin baik. Adapun kelompok separatis, justru tidak berkontribusi, dan hanya memecah belah dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Kemudian hampir 99,5 pemerintah di dunia mengakui dan menghormati keutuhan Indonesia, dan menegaskan bahwa Papua bagian dari NKRI. Serta Papua saat ini sudah bebas secara politik, dan di sana sudah dijalankan pilkada, pilpres, diberikan hak otonomi khusus, juga pemerintah terus melakukan kebijakan afirmatif action dengan berupaya sekuat tenaga memenuhi hak dasar, termasuk hak asasi manusia.
Berbagai akses juga sepenuhnya diberikan seperti menghadirkan BBM satu harga sama seperti di daerah lain di Indonesia, akses transportasi dan infrastruktur terus dibangun, dan layanan kesehatan dijalankan. Sementara, Benny Wenda yang terus mengampanyekan kemerdekaan Papua, sejatinya tidak pernah berkontribusi untuk Papua, bahkan sebaliknya meminta donasi untuk terbang ke seluruh dunia, hingga memberi instruksi untuk membunuh pekerja pembangunan infrastruktur di Papua. Tindakan kelompok tersebut juga sama dengan menista proses demokrasi yang sudah dijalankan oleh masyarakat Papua.
Selain itu, masyarakat Papua diharapkan untuk tidak terlalu terlena dengan isu-isu lama yang diciptakan untuk keuntungan kelompok kecil, namun lebih fokus pada masa depan, karena isu-isu lama pun seringkali tidak berbasiskan pada fakta. Kemudian saat ini kemajuan di Papua sudah sangat luar biasa, terlebih di era pemerintah Jokowi yang fokus menaikkan kualitas sumber daya manusia dan akses transportasi serta infrastruktur. Sehingga Papua menjadi salah satu wilayah yang sangat berpotensi kemajuannya dalam segala bidang. Oleh karena itu, masyarakat Papua harus terus mendukung segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan dan melakukan pemerataan pembangunan di wilayah Papua.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan juga menegaskan Tanah Papua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menutup dekolonisasi Papua tanggal 1 Mei 1963. Dengan begitu, wilayah paling timur Indonesia tersebut merupakan bagian tidak terpisahkan dari NKRI. Oleh karena itu, pihaknya mengajak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan keamanan di Tanah Papua agar pembangunan dapat dilaksanakan serta dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Diharapkan masyarakat tidak lagi mempercayai kelompok tertentu yang masih berupaya memisahkan Papua dari NKRI. Karena kegiatan dengan membawa isu ‘Papua Merdeka’ yang dilakukan sekelompok oknum tertentu tersebut hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja, dan jauh dari kepentingan masyarakat secara luas.
Tokoh Pemuda Papua yang juga Ketua Pemuda Mandala Trikora, Ali Kabiay mengatakan integrasi Papua ke dalam NKRI merupakan jalan dan anugerah Tuhan, sehingga sudah sepatutnya untuk dijaga dengan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak. Sejauh ini, Ali memandang tingginya intensitas kunjungan Presiden Jokowi ke Papua menunjukkan kecintaan pemerintah terhadap tanah Papua. Kecintaan itu, lanjut dia, ditunjukkan dengan fokus pemerintah yang tengah melakukan pembangunan di wilayah timur Indonesia, seperti wilayah Ibu Kota Nusantara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Menurut Ali, aksi-aksi KST yang anarkis, seperti membakar rumah sakit dan pasar, justru menghambat pembangunan di Papua, baik secara ekonomi maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ali juga berpendapat aksi KST tersebut tidak hanya menghambat pembangunan di Papua, tetapi juga menghancurkan pembangunan yang sudah dijalankan selama ini oleh pemerintah.