Masyarakat Papua Kecam Aksi Brutal KKSB Jelang PON XX
Oleh : Yeremia Kogoya )*
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) adalah musuh bersama masyarakat Papua karena selalu melakukan aksi brutal. Warga pun tegas menolak kehadiran mereka terutama menjelang PON XX tahun 2020 di Papua.
Tak menampik, salah satu faktor keberhasilan suatu acara tentunya ada pada kondusifitas keamanan. Pun dengan aneka imbauan terkait kelompok separatis menjelang PON XX di Papua 2020 beberapa bulan mendatang. Aneka persiapan menjelang acara akbar ini juga tengah digencarkan. Agar target Oktober mendatang mampu terpenuhi dan sudah siap digunakan.
Sudah bukan rahasia lagi, jika kelompok separatis Papua ini membuat geleng kepala. Perilaku serta pergerakkannya yang sering membuat hati miris ini seolah tak kenal lelah. Kelompok yang moncer ketika merongrong pemerintah dalam memperjuangkan kemerdekaan “kosong” bagi rakyat Papua tersebut makin menjadi. Kenapa kemerdekaan kosong?
Pasalnya, kemerdekaan yang mereka janjikan nyatanya hanya sebuah propaganda-propaganda berbau SARA yang tak tahu ujungnya kemana. Kelompok separatis yang terlihat membela rakyat Papua faktanya tega melakukan sejumlah tindakan berbau radikalisme. Mereka menyerang anak-anak, wanita hingga orang dewasa yang tak mau mendukungnya.
Belum lagi indikasi campur tangan pihak lain yang menginginkan tanah hitam Papua ini dikuasai dan berpisah dengan ibu pertiwi. Masih ingat kan, kasus ini heboh karena pentolan kelompok separatis ini nekat membawanya ke dunia Internasional. Mereka tak terima dan mengatasnamakan HAM agar dunia kasihan. Namun, faktanya NKRI lebih berhak atas Papua. Bukan omong belaka ,karena telah disertai berbagai bukti yang menguatkan jika Papua adalah bagian NKRI selamanya, sampai kapanpun juga. Lalu mereka bisa apa?
Mungkin hal inilah yang mendasari kelompok menyimpang tersebut terus melakukan intervensi. Baik dalam bentuk isu, propaganda hingga penyerangan. Termasuk kemungkinan adanya gangguan menjelang Pekan Olahraga Nasional di Papua Oktober mendatang. Kendati demikian pemerintah beserta masyarakat terkait menciptakan sinergitas untuk mengantisipasi hal ini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah memastikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 tak akan terganggu dengan berbagai serangan maupun ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Dirinya mengklaim bahwa perhelatan akbar ini akan berlangsung sesuai rencana. Tepatnya pada 20 Oktober hingga 2 November tahun ini, 2020.
Pemerintah dinilai tetap bersikeras bahwa pelaksanaan PON XX tak akan terganggu kendati KKB di Papua telah dilaporkan melakukan aksi penyerangan di distrik Tembagapura dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Mahfud turut memastikan semua agenda nasional seperti PON yang akan digelar di Papua masih sesuai dengan rencana sebelumnya. Dirinya menyatakan jika pemerintah telah melakukan antisipasi berdasar SOP yang ada.
Berkenaan dengan kabar penyerangan ini dijelaskan jika Pos TNI di wilayah Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua ditembaki oleh anggota kelompok bersenjata. Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf mengatakan hingga sejauh ini tak ada personel yang mengalami luka akibat penembakan. Kendati demikian, TNI tetap bersiaga.
Sementara itu, Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengatakan pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua telah mencapai 80 persen. Hal ini tentunya suatu kabar yang menggembirakan. Mengingat, pelaksanaan masih bulan Oktober mendatang.
Disebutkan, Kementerian PUPR telah membangun 80 persen dari venue yang akan disediakan, kemudian juga menyiapkan 12 bangunan dengan kapasitas hingga 1.816 orang. Pernyataan ini diungkapkan oleh Muhadjir setelah menggelar rapat tingkat menteri yang dihadiri pula oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Ketua KONI Marciano Norman, Kemenpora Zainudin Amali beserta wakil Kementerian Perhubungan dan sejumlah pejabat Papua di kantor Kemenko PMK.
Muhadjir menambahkan tengah mengusulkan penampungan atau akomodasi para atlet dan official di Jayapura dan Merauke. Muhadjir berharap penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan tersebut mampu menonjolkan ciri khas Papua dengan standar penyelenggaraan Asian Games.
Kendati telah dilakukan sejumlah antisipasi terkait gangguan KKB menjelang PON XX ini, meningkatkan kewaspadaan tidak ada salahnya bukan? Sinergitas yang dibangun oleh TNI, Polri beserta masyarakat Papua nantinya mampu meredam atau mencegah aneka gangguan yang mungkin saja terjadi. Terlebih KKB ini acapkali menyerang tanpa dapat diprediksi.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik