Masyarakat Tak Perlu Pilih-Pilih Vaksin Covid-19
Oleh : Aruna Kusumawardhani )*
Masyarakat diharapkan terus mengikuti vaksinasi dan tidak perlu memilih-milih merek vaksin Covid-19. Pasalnya, Pemerintah memastikan bahwa semua vaksin aman, halal, dan efektif untuk digunakan.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarti menegaskan, pemerintah telah memastikan keamanan, mutu serta khasiat semua jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia. Bahkan semua merek vaksin yang telah tersedia di Indonesia telah melalui proses evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), ITAGI dan Worl Health Organization. Airlangga juga meminta kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin Covid-19. Karena semua merk vaksin berkhasiat untuk melindungi masyarakat. Selain itu, Airlangga juga menekankan agar masyarakat dapat disiplin 3M terutama dalam memakai masker, penguatan 3T demi membangkitkan produktifitas dan upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Sebelumnya, pemerintah telah menegaskan, bahwa berdasarkan evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan di DKI Jakarta, semua merek vaksin yang ada di Indonesia aman dan efektif dalam melawan Covid-19. Semua vaksin yang telah datang di Indonesia telah dijamin aman dan mampu melindungi masyarakat dari risiko sakit berat jika terpapara virus Covid-19, serta efektif melawan berbagai varian virus corona dan mengurangi risiko kematian akibat Covid-19. Evaluasi efektifitas vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI menunjukkan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 dan mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan. Studi itu dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021. Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan dan kematian akibat Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan, yaitu penerima vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap dan yang belum divaksinasi. Para tenaga kesehatan yang menjadi bagian dari studi tersebut mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac. Saat laporan tersebut diturunkan, tercatat ada 143 ribu SDM Kesehatan di DKI Jakarta yang telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah divaksinasi dosis kedua. Studi dilakukan dalam kondisi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19. Selain itu, terdapat pula dinamika komposisi Variants of Concern dengan adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI Jakarta maupun nasional. Dari semua tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap, 5% di antaranya dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 pada periode Januari-Maret 2021 yang hanya 0.98%. Meski demikian, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap dan harus dirawat jauh lebih rendah (0,17%) daripada mereka yang belum mendapatkan vaksinasi (0,35%). Sementara itu, tenaga kesehatan yang dirawat karena infeksi Covid-19 sepanjang periode April-Juni 2021 tercatat mencapai 474 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas Tenaga Kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak perlu dirawat. Jumlah tenaga kesehatan yang dirawat berkurang hingga 6x lebih rendah yakni turun dari 18% ke 3,3%. Data juga menunjukkan lama perawatan tenaga kesehatan yang divaksinasi adalah 8 hingga 10 hari. Lama perawatan itu lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi (9-12 hari). Adapun secara total tenaga kesehatan yang dirawat 2,3% di antaranya memerlukan perawatan intensif di ICU. Sebagian besar (91%) dari tenaga kesehatan yang memerlukan perawatan intensif adalah tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksinasi atau baru mendapatkan 1 dosis vaksin. Untuk mendapatkan vaksin, masyarakat juga semakin dipermudah, apalagi saat ini bisa mendaftar secara online, dan bisa juga datang langsung ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi yang diselenggarakan oleh institusi baik pemerintah ataupun swasta dengan membawa KTP. Saat mendaftar, peserta vaksin juga akan diperiksa oleh tenaga kesehatan seperti Tekanan Darah, Gula Darah dan akan diwawancara singkat oleh dokter, untuk bisa diputuskan apakah kondisi tubuh aman atau tidak untuk mendapatkan suntikan vaksin covid-19.Jika dokter memutuskan untuk belum boleh mendapatkan vaksin misal karena tensinya terlampau tinggi, maka peserta vaksin diminta untuk istirahat terlebih dahulu. Dengan demikian, pemerintah mengajak kepada masyarakat untuk tidak perlu pilih-pilih atau meragukan efektifitas vaksin Covid-19. Semua vaksin yang ada di Indonesia terbukti aman dalam melawan infeksi virus corona dan efektif mengurangi risiko penularan serta kematian akibat Covid-19. )* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara