Kabar RinganPolemik PolitikSosial BudayaWarta Strategis

Mbah Moen Ajak Kiai Jabar dukung Jokowi – Ma’ruf.

Penulis : Ahmad Harris*

Ulama asal Rembang KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen mengajak kiai kampung di Tasik untuk mendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam pemilu 2019. Ajakan itu ia sampaikan dalam deklarasi kiai kampung Tasikmalaya.

            “Kita dukung dan doakan agar capres – cawapres nomor urut 01 bisa menang, Kita juga harus doakan agar keamanan dan kesuksesan bangsa ini,” kata Mbah Moen.

            Menurutnya, pasangan nomor urut 01 perlu didukung karena Jokowi telah memiliki bukti kinerja nyata dan didampingi oleh kiai yang dapat mengayomi umat Islam di Indonesia. Dalam kesempatan itu, ia pun sempat meyampaikan pesan agar para tokoh agama dapat berperan dalam menekan persebaran hoax. Peran ini dinilai sangat penting demi menjaga kerukunan di tengah masyarakat.

            “Kiai kampung merupakan tokoh yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Keberadaannya pun dapat berperan dalam menangkal penyebaran hoax,” ujarnya.

            Pemimpin Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haur Kuning Tasikmalaya, KH Busyrol Kariem Zuhri mengatakan, Kiai kampung ini nantinya akan turut mensosialisasikan di wilayahnya masing – masing terkait dukungan untuk Jokowi. Selain itu, pihaknya juga berharap para kiai kampung ini juga dapat terus mendoakan bangsa dan kemenangan Jokowi di daerahnya masing – masing.

            Dengan seluruh rangkaian upaya ini, pihaknyapun merasa optimis akan perolehan suara Jokowi di Jawa Barat kali ini dapat lebih baik dibanding dengan pemilu sebelumnya. Menurutnya, perolehan suara pada pemilu 2014 banyak terpengaruh hoax, kali ini, setelah masyarakat lebih dewasa dalam menghadapi hoax, ia optimis perolehan suara Jokowi akan lebih baik.

            Terkait dengan kiai kampung sendiri, ia menekankan bahwa kiai kampung adalah tokoh agama yang terjun langsung di tengah masyarakat dan rutin memberikan kajian di wilayahnya masing – masing. Peran kiai kampung pun dinilai sangat penting mengingat kedekatan kiai tersebut kepada warga sekitar.

            Di lain kesempatan Jokowi mengakui bahwa setiap kali dirinya berada di tengah para Nahdliyin, para ulama dan masuk ke Pondok Pesantren yang dikelola Nahdlatul Ulama selalu merasakan suasana kesejukan.

            Menurut Jokowi, kesejukan ini tidak hanya dirasakannya tetapi juga dirasakan beberapa pemimpin negara islam di dunia yang pernah hadir di Indonesia, seperti saat dirinya bertemu dengan Presiden Afganistan, Ashraf Gani.

            Presiden Jokowi juga dinilai mampu membawa perdamaian, di Afganistan terdapat 7 suku, tapi karena 2 suku bertikai dan terjadi perang karena masing – masing membawa kawan dari luar. Terjadilah perang yang sudah berlangsung sejak 1973 atau 40 tahun hingga sekarang.

            Melihat kondisi itu, tutur Jokowi, Presiden Afganistan melalui Muhammad Karim Kalili, meminta Indonesia berperan menjadi mediator untuk mengakhiri pertikaian. Jokowi menanggapinya dengan mengucapkan bismillah saya sanggupi.

            Memasuki Tahun Politik, presiden Jokowi memberikan himbauan kepada para ulama untuk terus memberikan pesan perdamaian kepada seluruh umat.

            Jokowi serta merta mengajak ulama untuk memberikan kesejukan, jangan sampai pesta demokrasi yang semestinya jujur dan adil, diwarnai dengan aksi saling mencela, saling fitnah dan saling menyebarkan berita bohong atau hoax.

            Selain itu, Pesantren di Tasikmalayan Dominan Dukung Jokowi karena ada sosok Kiai Ma’ruf Amin. Menurut Yusuf Roni selaku pimpinan Pondok Pesantren Almujahidin Kota Tasikmalaya ini, perbedaan dukungan politik antarpesantren merupakan sesuatu yang lumrah. Namun tampilnya KH Ma’ruf Amin menjadi alasan mayoritas pesantren mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin.

            Bagi mayoritas Pesantren, tampilnya Kiai Ma’ruf Amin juga telah membekas di Tasikmalaya yang salah satunya karena Ketua Umum MUI.

            Pondok pesantren masih menjadi magnet suara di setiap Pemilu. Apalagi di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki pesantren besar dengan ribuan santri. Maka wajar kalau Tasikmalaya dijuluki Kota Santri karena tempatnya menuntut Ilmu Agama.

            Karenanya KH Yusuf Roni Romdoni memahami dinamika politik Pesantren di Jawa Barat, terutama Tasikmalaya begitu kompleks. Namun di Pilpres 2019 ini, dia menegaskan arah dukungan lebih dominan ke Jokowi – Ma’ruf.

            Kiai Yusuf pun mengungkapkan data Pesantren yang masuk Forum Pondok Pesantren (FPP) di Kota Tasikmalaya sebanyak 264 Pesantren. Se-Priangan Timur sebanyak 1250 yang 75 % nya dipastikan mendukung Kiai Ma’ruf Amin.

            Dia menegaskan bahwa pesantren – pesantren pendukung Kiai Ma’ruf Amin memang tidak seperti soda, membludak keatas, tapi diam senyap bergerak ke masyarakat.

            Kiai Ma’ruf Amin sudah jelas merupakan Cicit Syekh Nawai Albantani yang memuliakannya di Pilpres ini dengan memenangkan cicitnya yakni kiai Ma’ruf Amin.

            KH Basuni pun menjelaskan bahwa kerap di masyarakat sering menganggap kiai dan pesantren jangan berpolitik. Jangan disana, ujarna, jika berpolitik berdasar hawa nafsu seperti pihak – pihak yang menuding Presiden Jokowi berbuat ini itu.

            Salah satu Banser yang mengawal kedatangan Mbah Moen juga menegaskan, bahwa Banser punya hak politik. Tanpa diarahkan juga anggota Banser sudah paham kemana suara berlabuh.

            “Kami ini lahir bathin menjaga Ulama NU. Kalau Ulama kami ke Jokowi, 100 % dipastikan ke Jokowi. Itu tanpa disuruh ya, tapi dengan kehadiran Mbah Moen disini kami sudah tahu kemana arah politik kami,” tuturnya. *) Mahasiswa FISIP Universitas Dharma Agung

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih