Media Massa Berperan Penting Dalam Mengawal Isu Prioritas KTT ASEAN Indonesia
Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023. Event yang dihadiri kepala negara anggota ASEAN di Kawasan Asia Tenggara ini, tentu saja diliput ribuan jurnalis dari berbagai kanal media, baik lokal maupun asing. Dalam hal ini, maka media massa baik lokal maupun asing berperan mengawal isu-isu prioritas KTT ASEAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, perkembangan media komunikasi juga cukup pesat. Media komunikasi merupakan sarana penghubung yang dapat membantu melakukan penyebaran informasi.
Peran dan fungsi media massa bahkan mampu memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Media massa dilihat sebagai bentuk transportasi komunikasi massa, yang dapat didefinisikan sebagai penyebaran pesan secara luas, cepat, dan terus menerus kepada audiens yang besar dan beragam dalam upaya untuk mempengaruhi mereka dalam beberapa cara. Peran dan fungsi media massa di era saat ini, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan khalayak, justru menjadi kebutuhan penting dalam komunikasi manusia.
Dalam sebuah kesempatan, Dilla Amran selaku Tim Strategi Komunikasi Kantor Staf Presiden (KSP), mengatakan bahwa isu-isu prioritas dalam KTT ASEAN, membutuhkan kerja sama dan kolaborasi semua pihak agar berhasil, tidak hanya peran dari pemerintah. Media dapat mengangkat isu-isu ini agar masyarakat memahami apa yang dibahas dalam pertemuan-pertemuan KTT ASEAN dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam isu-isu tersebut,
Peran media disini dinilai sangat penting untuk mewartakan hal-hal positif dan isu-isu prioritas.
Telkomsel turut mendukung kelancaran insan pers dalam melakukan tugasnya.Direktur Information Technology Telkomsel, Bharat Alva mengatakan, Telkomsel selalu memberikan kontribusi pada penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Indonesia, sebagai salah satu upaya melancarkan pemberitaan informasi rangkaian kegiatan dari KTT ASEAN.
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyediakan ruangan media center yang memiliki beragam fasilitas lengkap. Penyediaan fasilitas ini agar para awak media mendapatkan informasi akurat mengingat tidak semua jurnalis dapat menjangkau lokasi
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menjelaskan bahwa selama penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN di Labuan Bajo, media center aktif memberikan fasilitas berupa jaringan internet, jadwal-jadwal pertemuan, rilis resmi, foto dan video yang bisa dipergunakan secara cuma-cuma.
Selain itu bagi media televisi yang membutuhkan area luar ruang, dapat mempergunakan setiap pojok atau tempat kosong disekitar media center. Pihak penyelenggara juga memberikan auditorium jumpa pers bila ada narasumber ingin bertemu media.
Terkait penyelenggaraan KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa memang pada tahun 2023 ini, Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Namun Jokowi meyakini, ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia.
Menurut Presiden Jokowi, ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik. Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan sesuai tema kita ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu Sidharto R. Suryodipuro menyampaikan sejumlah isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT ASEAN 2023 seperti isu ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, juga isu kesehatan.
Di bidang ekonomi, dalam KTT ASEAN kali ini terdapat 3 Pilar Priorities Economic Deliverables atau pilar prioritas ekonomi Recover-Rebuilding, Digital Economy dan Sustainability.
Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Di tahun 2023 ini, menjadi kali kelima, Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.
Hal ini karena, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Terkait Recover-Rebuilding, ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.
Sementara itu, untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.
Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.
ASEAN merupakan singkatan dari The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Setelah KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, maka selanjutnya KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada bulan September 2023. []