Memaknai Kemerdekaan Dengan Patuh Protokol Kesehatan
Oleh : Edi Jatmiko )*
Perayaan Kemerdekaan HUT RI ke – 75 tinggal menghitung hari. Sebagai upaya memaknai perayaan tersebut, masyarakat pun diimbau untuk tetap patuh pada protokol kesehatan demi percepatan penanganan Covid-19 yang saat ini masih terjadi.
Hari kemerdekaan sudah semakin dekat, biasanya momen ini akan diisi dengan berbagai kegiatan yang semarak seperti lomba ataupun panggung gembira yang menampilkan beragam aksi kesenian. Namun tahun ini tentu berbeda urusan, dimana kebijakan terkait kewajiban physical distancing membuat aktifitas yang memungkinkan terciptanya kerumunan harus dihentikan.
Meski demikian, bukan berarti semarak hari kemerdekaan ini tidak diisi dengan kegiatan apapun. Salah satu yang bisa diterapkan adalah pembagian 1000 masker merah putih oleh Polri dan TNIdi Mojokerto. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kampanye mensukseskan program pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini juga membuat Kapolres Mojokerto bersama pejabat utama Polres Mojokerto dan Dandim 0815 Mojokerto membagikan masker di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Masyarakat yang tengah menjalankan aktifitas jual beli di pasar sawahan maupun para pengguna jalan yang kedapatan tidak memakai masker, mereka akan langsung diberi masker secara cuma – cuma untuk langsung dipakai pada saat itu juga.
Tak hanya bagi bagi masker, Polres Mojokerto bersama dengan Kodim 0815, juga menerjunkan mobil dan motor dalam proses bagi-bagi masker kepada warga, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan covid-19.
Pemerintah juga telah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyambut HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat kreatifitas dan suka cita tanpa melupakan makna kemerdekaan dan patriotisme untuk bersama-sama optimis bangkit dari pandemik Covid-19.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan. Walaupaun saat ini Indonesia masuh berada dalam situasi keterbatasan.
Meski demikian, pelaksanaan upacara bendera akan tetap dilaksanakan di Istana Kepresidenan. Sehingga Pasukan Pengibar Bendera hanya diizinkan 8 orang saja.
Dulu para pejuang berjuang mati-matian untuk mengusir penjajah, tapi kali ini kita semua tengah berjuang untuk membebaskan diri dari infeksi virus yang tak tampak oleh mata.
Melawan corona memang tidak menggunakan senjata atau bambu runcing, tetapi corona bisa dilawan dengan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, menjaga jarak dan cuci tangan dengan sabun/handsanitizer.
Kita juga tidak asing dengan istilah #dirumahAja, tagar ini sempat trending dan bahkan tidak sedikit brand terkenal yang menyisipkan pesan ini.
Meski demikian, tidak semua orang bisa melakukan aktifitas dirumah saja, seperti tenaga medis yang tetap berangkat sesuai jadwal.
Lalu bagaimana caranya agar bisa tetap produktif meski tanpa harus keluar rumah? Tentu saja ada perjuangan tersendiri yang bisa kita coba, salah satunya adalah dengan mengikuti kursus online atau dengan mencoba bekerja menghasilkan karya dari rumah.
Langkah seperti ini tentu bisa dilakukan terutama bagi yang terdampak PHK, peningkatan lonjakan kasus covid-19 ternyata diiringi oleh meningkatkan angka pengangguran.
Tentu saja hal ini termasuk sebuah ujian, namun justru kali ini kita berjuang untuk tetap survive selama pandemi masih berlangsung.
Perjuangan saat ini tentu berbeda dari perjuangan pada tahun 1940an. Perjuangan kali ini bisa berupa meningkatkan kesadaran diri terhadap kepatuhan protokol kesehatan dan perjuangan untuk mempelajari ilmu yang baru untuk bisa digunakan sebagai kail dalam mendapatkan nafkah.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo telah berpesan kepada seluruh elemen bangsa untuk terus berjuang dan optimistis dalam menghadapi pandemi virus corona. Pandemi saat ini menjadi ujian bangsa yang perlu diatasi bersama dengan solidaritas, gotong royong dan persatuan.
Mantan Walikota Surakarta tersebut mengatakan, tantangan berat yang dihadapi akibat pandemi juga turut dirasakan 215 negara di dunia. Menurutnya, bangsa ini harus bangkit menjadi pemenang dalam pengendalian virus ataupun dalam upaya pemulihan ekonomi yang kini sedang jatuh terdampak pandemi covid-19.
Pemerintah bersama dengan masyarakat harus terus berupaya dan bersinergi bersama dalam menghadapi pandemi ini. Masyarakat juga harus saling mengingatkan antarsesama supaya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan haruslah dilakukan.
Sungguh kali ini kita semua sedang diuji dari segala lini. Tentu saja perjuangan masih tetap berlanjut meski tidak ada perlombaan yang menawarkan beragam aksi dari masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini