Mendorong Kreativitas Digital melalui Program AMANAH dari Visi Presiden Jokowi
Oleh: Firman Muda )*
Dalam era digital yang terus berkembang, kreativitas tidak lagi terbatas pada bidang seni dan kerajinan, tetapi telah merambah ke sektor teknologi dan inovasi energi, termasuk kendaraan listrik. Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH), yang dikenal aktif dalam memberdayakan pemuda Aceh melalui berbagai program pelatihan, kini juga memperluas fokusnya dengan mendukung inisiatif teknologi ramah lingkungan. Program pemberdayaan generasi muda digagas oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sesuai arahan Presiden Jokowi yang menginginkan pembinaan pemuda seperti Papua Youth Creative Hub (PYCH) hadir di Aceh.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi hijau, program AMANAH mulai melibatkan teknologi ramah lingkungan sebagai bagian dari inisiatif kreatif mereka. Salah satu yang terbaru adalah pengenalan dan pelatihan konversi sepeda dan motor listrik, yang berfokus pada teknologi berbasis energi terbarukan. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menciptakan peluang ekonomi baru di bidang energi bersih bagi pemuda Aceh.
Konversi sepeda dan motor listrik bukan hanya memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi bagian dari pengembangan industri kendaraan listrik lokal. Program AMANAH membantu peserta pelatihan untuk memahami komponen utama kendaraan listrik, seperti baterai, motor, dan sistem pengisian daya, serta cara merakit atau mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala sekaligus teknisi inovasi teknologi AMANAH, Dimas, menyampaikan bahwa ia dan banyak anak muda Aceh memiliki harapan besar terhadap program ini. Menurutnya, AMANAH telah memberikan kontribusi signifikan dalam membuka peluang baru bagi pemuda lokal untuk mengembangkan keterampilan teknologi mereka. Ia berharap AMANAH akan terus memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan yang melibatkan pemuda Aceh, sehingga inovasi yang muncul tidak hanya bermanfaat sesaat, tetapi bisa terus berkembang secara berkelanjutan.
Dimas juga menegaskan pentingnya evaluasi dan inovasi berkelanjutan dalam setiap program yang digelar. Dengan pemantauan yang konsisten dari AMANAH, para pemuda di Aceh dapat terus melakukan perbaikan dan pengembangan, baik dalam hal teknologi yang diterapkan maupun strategi pemasaran produk ramah lingkungan seperti motor dan sepeda listrik. Ia percaya bahwa di tangan pemuda Aceh, teknologi di wilayah tersebut akan berkembang pesat dan dapat berkontribusi pada solusi transportasi hijau yang diakui secara nasional, bahkan internasional.
Program AMANAH tidak hanya memfokuskan pada aspek teknis dalam konversi kendaraan listrik, tetapi juga pada pengembangan kreativitas digital. Pemuda Aceh yang terlibat dalam program ini juga mendapatkan pelatihan dalam penggunaan teknologi digital, seperti desain dan pemrograman, yang dapat diaplikasikan dalam proyek-proyek kendaraan listrik. Misalnya, peserta dapat mengembangkan aplikasi untuk memantau performa kendaraan listrik secara real-time atau menciptakan platform e-commerce untuk menjual kit konversi motor listrik.
Program AMANAH juga menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat diintegrasikan dengan ekonomi lokal. Dengan mendukung konversi kendaraan listrik, AMANAH turut mendorong pengembangan industri lokal yang berorientasi pada energi bersih. Ini memberi peluang bagi pengusaha muda untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi hijau dan memperkuat ekonomi Aceh melalui produksi dan pemasaran kendaraan listrik.
Selain itu, AMANAH juga mengadakan coaching clinic robotik yang bekerja sama dengan Pike Robotic. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan robot bertenaga surya. Koordinator AMANAH Robotic Competition x Pike Robotic, Ahmad Aris, mengatakan coaching clinic ini merupakan bagian dari lomba Pike Robotic yang diselenggarakan bersama AMANAH.
Peserta coaching clinic ini adalah calon peserta AMANAH Robotic Competition x Pike Robotic. Untuk tingkat SMP-MTs, kompetisi menampilkan robot football, sedangkan untuk tingkat SMA dan sederajat, kategori kompetisi adalah robot kendaraan bertenaga surya atau mini solar car.
Ahmad berharap coaching clinic ini akan memotivasi pelajar untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang teknologi robotik, serta mendorong penciptaan inovasi teknologi. Dia menekankan bahwa tujuan acara ini adalah agar generasi muda Aceh lebih tertarik pada sains dan teknologi, serta mengejar minat mereka di bidang tersebut. Teknologi seperti solar panel, yang dipelajari dalam coaching clinic, memiliki banyak potensi untuk pengembangan energi terbarukan dan aplikasi lainnya.
Ahmad juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan dan minat pelajar dalam bidang robotik. Ia menilai peserta sangat fokus dan serius dalam membangun mini solar car untuk kompetisi mendatang. Antusiasme peserta ini selaras dengan inisiatif AMANAH. Bersama mahasiswa teknik mesin dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh yang tergabung dalam komunitas Pike Robotic, AMANAH berkomitmen untuk mendukung kreativitas generasi muda Aceh.
Program yang diadakan AMANAH ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya terampil dalam teknologi tetapi juga kreatif dan inovatif. Dengan menggabungkan pelatihan teknis dengan pendorong kreativitas digital, AMANAH berkomitmen untuk membekali pemuda Aceh dengan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar global yang semakin berorientasi pada teknologi.
Diharapkan melalui program-program ini, pemuda Aceh akan mampu menciptakan inovasi yang berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan. AMANAH terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan teknologi dan kreativitas digital di Aceh, mempersiapkan generasi mendatang untuk menjadi pemimpin di bidang teknologi dan inovasi. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak dan program yang terus berkembang, masa depan teknologi di Aceh tampak cerah, dengan pemuda sebagai motor penggerak utama perubahan dan kemajuan.
)* Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Teuku Umar (UTU)