Polemik Politik

Aparat Keamanan Hukum Tegas KST Papua Pelaku Penembakan Aktivis

Aparat keamanan dari personel gabungan langsung dengan gerak cepat melakukan investigasi serta pengejaran dan berkomitmen kuat untuk menghukum dengan sangat tegas KST Papua pelaku penembakan aktivis perempuan di Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Peranan yang dimiliki oleh seluruh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) memang sangatlah penting untuk terus bisa meredam segala pergerakan dari adanya kelompok yang berupaya untuk menciptakan ketidakstabilan keamanan negara.

Utamanya adalah ketika berhadapan dengan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua lantaran mereka sejauh ini terus menggencarkan berbagai macam aksi keji dan biadab mereka bahkan tanpa pandang bulu bisa menyasar serta menyerang siapa saja termasuk warga sipil yang sama sekali tidak bersalah.

Tentunya bagaimana serangkaian aksi teror yang terus dilancarkan oleh gerombolan separatis tersebut hendaknya bisa untuk dibalas dengan setimpal dengan penegakan hukum yang sangat adil dan tegas oleh negara kepada mereka sehingga mendatangkan efek jera yang cukup nyata bagi mereka.

Diketahui bahwa selama ini banyak sekali beragam aksi keji dan biadab yang terus dilakukan oleh kelompok makar tersebut mulai dari adanya pengrusakan pada beberapa fasilitas negara, penyanderaan, aksi kriminal yang sampai menyebabkan korban luka bahkan aksi pembunuhan sampai menyebabkan korban jiwa, yang mana korban mereka juga seringkali berasal dari kalangan masyarakat sipil sendiri sampai para aparat keamanan.

Dengan mengetahui bagaimana sepak terjang KST Papua yang memang sudah sangat meresahkan lantaran berbagai macam tindakan yang selama ini mereka lakukan dan sangat membahayakan keselamatan hingga kedamaian diantara masyarakat di Bumi Cenderawasih, maka Pemerintah Republik Indonesia (RI) harus memiliki sikap yang tegas dan terukur.

Sebagai informasi, baru-baru ini Kelompok Separatis dan Teroris tersebut melakukan penembakan kepada seorang aktivis perempuan Papua bernama Michelle Kurisi Ndoga yang menyebabkan korban meninggal dunia di Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan. Sebelum ditembak mati oleh gerombolan tersebut, sang aktivis diduga oleh mereka bermaksud untuk mengumpulkan data tentang pengungsi perang masyarakat Nduga.

Padahal, dirinya sama sekali tidak berniat demikian, yang mana Michelle Kurisi sendiri merupakan seorang aktivis sosial yang banyak dikenal oleh masyarakat lantaran bagaimana besarnya kepedulian yang dia miliki kepada warga dan para anak-anak di segala penjuru hingga pelosok provinsi paling Timur di Indonesia tersebut.

Jenazah sang aktivis relawan kemanusiaan yang dibunuh oleh KST Papua tersebut kemudian berhasil ditemukan di Kampung Kolowa, Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua Pegunungan oleh jajaran aparat keamanan dari pasukan gabungan TNI dan Polri. Sontak setelah ditemukannya jenazah wanita itu, aparat keamanan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Terkait dengan bagaimana adanya tuduhan yang dilontarkan oleh pihak gerombolan separatis tersebut sehingga membuat mereka menembak mati Michelle Kurisi, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII / Cenderawasih Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Johanis Parinussa menegaskan bahwa sang aktivis perempuan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan TNI dan pendataan yang dilakukan olehnya merupakan murni upaya untuk membantu para pengungsi.

Pihak TNI sendiri memastikan bahwa aktivis kemanusiaan tersebut merupakan masyarakat sipil yang memang memiliki tugas untuk melakukan kegiatan sosial dan justru berniatan untuk melakukan pendataan kepada para pengungsi di Nduga agar bisa membantu masyarakat. Namun dirinya justru tewas dibunuh dengan sangat sadis oleh KST Papua.

Setelah kejadian pembunuhan dan ditemukannya jenazah Michelle Kurisi, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua kemudian terus melakukan investigasi secara mendalam untuk bisa mengusut secara tuntas kasus tersebut dan bisa menegakkan hukum secara tegas dan adil kepada para pelaku.

Selain itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo menegaskan agar masyarakat tidak ikut terprovokasi oleh berbagai macam informasi yang disebarkan pihak KST Papua di media sosial yang justru semakin menyesatkan.

Sementara itu pada kesempatan lain, sejumlah pemuda Papua dari lintas organisasi kemasyarakatan (Ormas) menyatakan bahwa memang selama ini Kelompok Separatis dan Teroris di Bumi Cenderawasih tersebut kerap kali melancarkan sejumlah aksi kekerasan dan bahkan mereka dinilai telah mencederai citra dari masyarakat di Tanah Papua sendiri, yang mana sebenarnya warganya sangat cinta akan kedamaian. Oleh sebab itu, hukuman sangat tegas dan juga pengejaran untuk bisa menangkap seluruh pelaku KST Papua yang melakukan penembakan hingga menyebabkan seorang aktivis perempuan meninggal dunia harus digencarkan dan patut didukung oleh segenap elemen masyarakat demi terciptanya situasi yang kembali kondusif di Tanah Papua.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih